Bahkan Sebelum Engkau Meminta
Selasa, 17 Maret 2020
Baca: Yesaya 65:17-25
65:17 “Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.
65:18 Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan.
65:19 Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erangpun tidak.
65:20 Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk, sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk.
65:21 Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga.
65:22 Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya orang lain mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya; sebab umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon, dan orang-orang pilihan-Ku akan menikmati pekerjaan tangan mereka.
65:23 Mereka tidak akan bersusah-susah dengan percuma dan tidak akan melahirkan anak yang akan mati mendadak, sebab mereka itu keturunan orang-orang yang diberkati TUHAN, dan anak cucu mereka ada beserta mereka.
65:24 Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya.
65:25 Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus,” firman TUHAN.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya. —Yesaya 65:24
Teman saya Robert dan Colleen sudah menikah selama puluhan tahun dan menikmati pernikahan yang bahagia. Saya senang melihat cara mereka berinteraksi. Saat makan malam, yang satu akan mengulurkan mentega kepada pasangannya sebelum diminta. Lalu, yang lain mengisi ulang gelas minuman di saat yang tepat. Saat menceritakan kisah hidup mereka, keduanya saling menimpali dengan lancar. Terkadang mereka seperti bisa membaca pikiran satu sama lain.
Sungguh tenang rasanya ketika kita tahu Allah mengenal dan mempedulikan kita lebih dari siapa pun yang kita kenal dan kasihi. Nabi Yesaya menggambarkan hubungan antara Allah dan umat-Nya dalam kerajaan yang akan datang sebagai hubungan yang akrab dan penuh kasih. Allah berkata tentang umat-Nya, “Sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya” (Yes. 65:24).
Namun, bagaimana mungkin itu benar? Ada beberapa hal yang telah saya doakan selama beberapa tahun tanpa pernah mendapatkan jawaban. Saya percaya saat kita bertumbuh dalam keintiman dengan Allah, menyelaraskan kerinduan hati kita dengan isi hati-Nya, kita dapat belajar mempercayai pemeliharaan dan penentuan waktu-Nya yang tepat. Kita dapat mulai merindukan apa yang Allah rindukan. Ketika berdoa, kita meminta—di antara banyak hal—segala sesuatu yang menjadi bagian dari Kerajaan Allah seperti tertulis dalam Yesaya 65: Berakhirnya kesedihan (ay.19). Rumah yang aman, perut yang kenyang, dan pekerjaan yang bermakna bagi semua orang (ay.21-23). Segala ciptaan hidup dalam damai (ay.25). Ketika Kerajaan Allah datang dalam kesempurnaan-Nya, Allah akan menjawab seluruh doa tersebut.—Amy Peterson
WAWASAN
Meskipun kitab ini ditulis untuk orang-orang Israel kuno, perkataan Yesaya mengantisipasi suatu peristiwa yang masih kita tunggu-tunggu. Sang nabi menulis, “di dalam [Yerusalem yang baru] tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erangpun tidak” (65:19). Ini cocok dengan penglihatan Yohanes dalam Wahyu 21, ketika Yohanes menulis, “aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru” (ay.1). Dalam keberadaan di masa depan ini, “’maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita” (ay.4). —Tim Gustafson
Bagaimana cara kamu terlibat dalam membawa Kerajaan Allah kepada dunia? Apa yang akan kamu minta kepada Allah hari ini?
Ya Allah, terima kasih Engkau selalu mendengar doa-doaku. Aku percaya Engkau mengasihiku dan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang telah Engkau panggil. Ubahlah segala hasratku agar aku merindukan yang Kaurindukan.
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 30-31; Markus 15:1-25
.AmiN.
amin
amin………
Amin…Tuhan memberkati!
Ajar kami ya Tuhan. Terpujilah nama Tuhan skarang dan sampai slamaNya. Amin
Amin
amin😇
aminnn
Amin😇
Amin
Terimakasih Tuhan atas banyak berkatMu kepada kami
Terimakasih Tuhan atas pertolonganMu
Amin
Aminnn ,,, 😇
Amen 😇😇😇😇
Terimakasih buat Renungan hari ini , Terimakasih Tuhan ,,,Engkau maha baik , sebelum kami memanggil,,,Engkau sudah menjawab,,,disaat kami berbicara ,,,Engkau sudah mendengarkan kami ,,,ajarilah kami agar berperilaku seturut dengan kehendak Mu ..amin ,,!
amin haleluyah
amin
Amin
selamatkan suamiku..jiwa dan raga nya
Amin
Amin. Haleluya
the pain reminds this heart that this is not our home..
terima kasih tuhan….
amin…..
Amin
amin Tuhan
Amin,
terimakasih bapa. kau mengasihiku dan melindungi ku selalu. amin
Jesus i believe in You
amin
Amin!!!
amin