Tempat Bernaung

Jumat, 21 Februari 2020

Tempat Bernaung

Baca: Efesus 3:14-21

3:14 Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,

3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.

3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,

3:17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.

3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,

3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,

3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.

Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu.—Efesus 3:17

Tempat Bernaung

Beberapa tahun setelah kematian tragis pasangan pertama mereka masing-masing, Robbie dan Sabrina jatuh cinta, menikah, dan menyatukan kedua keluarga mereka. Mereka membangun rumah baru yang diberi nama Havilah (dari bahasa Ibrani yang berarti “menggeliat kesakitan” dan “membawa keluar”). Kata itu melambangkan suatu keindahan yang dihasilkan dari proses yang menyakitkan. Pasangan ini berkata bahwa rumah itu tidak dibangun untuk melupakan masa lalu, melainkan untuk “membangun kembali hidup dari puing-puing reruntuhan, untuk merayakan pengharapan.” Bagi mereka, rumah itu menjadi “tempat bernaung, tempat mensyukuri kehidupan, dan tempat berpegang pada pengharapan akan masa depan.”

Sungguh suatu gambaran yang indah akan kehidupan kita di dalam Yesus Kristus. Dia mengangkat hidup kita dari puing-puing kehancuran dan menjadikan diri-Nya tempat pernaungan kita. Ketika kita menerima-Nya, Kristus pun diam di dalam hati kita (ay.17). Allah mengangkat kita menjadi anak dalam keluarga-Nya melalui Yesus sehingga kita juga menjadi milik kepunyaan-Nya (1:5-6). Walaupun kita akan mengalami masa-masa sulit, Dia dapat memakai hal-hal tersebut untuk membawa kebaikan dalam kehidupan kita.

Setiap hari, kita memiliki kesempatan untuk bertumbuh dalam pengenalan kita akan Allah sembari kita menikmati kasih-Nya dan mensyukuri segala sesuatu yang telah diberikan-Nya dalam hidup kita. Di dalam Dia, ada kepenuhan hidup yang takkan kita peroleh tanpa Dia (3:19). Kita pun memiliki janji bahwa hubungan ini bersifat abadi. Yesus adalah tempat kita bernaung, alasan kita mensyukuri hidup, dan pengharapan kita dari kini sampai selama-lamanya.—Anne Cetas

WAWASAN
Karena Paulus sendiri yang membawa orang-orang percaya di Efesus kepada iman yang benar (Kisah Para Rasul 19:1-10), ia menganggap mereka anak-anak rohaninya dan dengan teguh berkomitmen untuk rajin mendoakan pertumbuhan rohani mereka (lihat Filipi 1:3-6; 2 Tesalonika 1:11-12). Efesus 3:14-21 adalah salah satu dari doa Paulus yang tertulis dalam Perjanjian Baru (lihat juga Filipi 1:9-11; Kolose 1:9-12), dan merupakan doa keduanya di kitab Efesus (lihat juga Efesus 1:15-23). Dalam doa-doa ini, Paulus tidak mendoakan kesejahteraan jasmani mereka, tetapi berfokus pada pertumbuhan dan kedewasaan rohani. Dalam doa yang pertama, yang menekankan pada pengenalan, Paulus berdoa agar mereka memiliki “Roh hikmat dan wahyu” supaya mereka dapat “mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan [Allah]” (Efesus 1:17-18). Dalam doanya yang kedua (3:14-21), ia berfokus pada kasih dan mendoakan mereka yang telah “berakar serta berdasar di dalam kasih” supaya dapat “memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus” (ay.17-18).—K. T. Sim

Dalam hal apa saja Yesus telah mengubah hidupmu? Bagi kamu, apa artinya hidupmu menjadi milik kepunyaan Yesus?

Aku bersyukur karena aku miIik-Mu, Tuhan Yesus. Terima kasih atas hidup penuh pengharapan dari kini sampai selama-lamanya.

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 1-3; Markus 3

Handlettering oleh Vivi Lio

Bagikan Konten Ini
18 replies
  1. Kristin S Silaban
    Kristin S Silaban says:

    Sedikit demi sedikit, tiap hari tiap sifat Yesus mengubah ku. Dia ubahku oh Juruslamat ku bukan seperti yang dulu lagi. Meskipun tampak lambat, namun ku tau ku pasti sempurna nanti. 🎧🎤🎶🎼🎵
    Dia memproses hidup kita, Ia melembutkan hati yang keras, Ia menjadi rumah bagi yang lelah, terlebih Ia adalah Allah yang menerima apapun kondisi kita.

  2. sherly
    sherly says:

    Terimakasih Tuhan atas sgala berkat Mu kepada kami. Terpujilah nama Tuhan skarang dan sampai slamaNya. Amin

  3. Abraham
    Abraham says:

    Yesus telah mengubah saya untuk lebih menerima semua hal yang saya dapatkan. Tapi saya belum pasti apakah memang dari Tuhan atau memang saya yang orangnya rada ‘bodo amat’.
    Bagi saya, hidup menjadi milik kepunyaan Yesus berarti dalam kehidupan, setiap manusia harus menyertakan Yesus dalam segala hal yang diperbuatnya.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *