Pengalaman Tersulit
Kamis, 20 Februari 2020
Baca: Kejadian 41:46-52
41:46 Yusuf berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.
41:47 Tanah itu mengeluarkan hasil bertumpuk-tumpuk dalam ketujuh tahun kelimpahan itu,
41:48 maka Yusuf mengumpulkan segala bahan makanan ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir, lalu disimpannya di kota-kota; hasil daerah sekitar tiap-tiap kota disimpan di dalam kota itu.
41:49 Demikianlah Yusuf menimbun gandum seperti pasir di laut, sangat banyak, sehingga orang berhenti menghitungnya, karena memang tidak terhitung.
41:50 Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On.
41:51 Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: “Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku.”
41:52 Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: “Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Demikianlah Yusuf menimbun gandum seperti pasir di laut.—Kejadian 41:49
Geoff kini melayani sebagai gembala kaum muda di kota tempat ia pernah mengalami kecanduan heroin. Allah telah mengubah hati dan keadaannya dengan cara yang luar biasa. “Aku ingin menolong anak-anak muda agar mereka tidak jatuh pada kesalahan yang sama dan merasakan penderitaan seperti yang kualami,” kata Geoff. “Yesus pasti akan menolong mereka.” Seiring waktu, Allah membebaskannya dari belenggu narkoba dan mempercayakan pelayanan yang penting kepadanya sekalipun masa lalunya suram.
Dengan cara-Nya, Allah sanggup membawa kebaikan yang tak terduga di tengah situasi yang seakan-akan tidak berpengharapan. Yusuf dijual sebagai budak ke Mesir, difitnah hingga masuk penjara, dan mendekam serta dilupakan di sana selama bertahun-tahun. Namun, Allah memulihkan keadaannya dan memberinya jabatan penting, langsung di bawah Firaun, sehingga ia dapat menyelamatkan hidup banyak orang—termasuk hidup saudara-saudaranya yang pernah membuangnya. Di Mesir, Yusuf menikah dan memiliki dua anak. Ia menamai anak keduanya Efraim (dari bahasa Ibrani yang berarti “berbuah dua kali lipat”), dengan alasan ini: “Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku” (Kej. 41:52).
Kisah Geoff dan Yusuf, meski terpisah jarak waktu tiga atau empat ribu tahun, menunjuk pada satu kebenaran yang tidak pernah berubah: pengalaman-pengalaman tersulit dalam kehidupan kita dapat menjadi lahan subur bagi Allah untuk menolong dan memberkati banyak orang. Kasih dan kuasa Juruselamat kita tidak pernah berubah, dan Dia selalu setia kepada mereka yang percaya kepada-Nya.—James Banks
WAWASAN
Yusuf dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya pada usia tujuh belas tahun (Kejadian 37:2,27-28) dan kemudian dipenjara dengan tuduhan palsu mencoba tidur dengan istri majikannya (39:1-20). Tiga belas tahun dilewatinya dari menjadi budak hingga menjadi pegawai Firaun (41:46). Allah menyertai Yusuf ketika ia menjadi budak (39:2-6) dan selama ia berada dalam penjara (ay.20-23), lalu Dia memakainya dalam persiapan menghadapi bencana kelaparan. Hal ini memungkinkan Yusuf untuk menyelamatkan keluarganya, umat Allah, dari kelaparan dan membawa mereka ke Mesir (lihat pasal 41–47). Jika tidak dijual ke perbudakan, Yusuf tidak akan mencapai posisi yang memungkinkannya membawa keluarganya ke Mesir untuk menghindari kelaparan. Jika mereka mati, maka Yesus, keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub, tidak akan lahir dari keturunan mereka. Pada akhirnya, Allah memakai kehidupan Yusuf untuk menyatakan rencana keselamatan-Nya.—Julie Schwab
Pernahkah kamu menyaksikan bagaimana Allah mendatangkan kebaikan dari kesulitan hidup yang kamu alami? Bagaimana kamu dapat menggunakan kesulitan-kesulitan kamu di masa lalu untuk menguatkan orang lain hari ini?
Bapa yang Mahakuasa, sungguh tiada yang terlalu sulit bagi-Mu! Aku bersyukur atas kesetiaan-Mu yang sempurna, hari ini dan selamanya.
Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 26-27; Markus 2
God Bless all 🙏
Tuhan besertaku dan beserta kamu juga, selamanya. Amin
Amin
.AmiN.
Ajar kami ya Tuhan. Terpujilah nama Tuhan skarang dan sampai slamaNya. Amin
Amen
Amin
sangat memberkati.
Aku bersyukur Tuhan Yesus. Ini semua Anugerah Mu… Amin
Luar biasa.. amin
so blessed
i love you Jesus 😇
kadang cara Tuhan untuk menyalurkan berkat nya diluar dari logika Kita
dia unik dan tak ketahuan..tapi selalu tepat pada masanya..
terimakasih Tuhan atas pengharapan yang selalu di berikan.amin
Terimakasih Tuhan atas baerkatMu
Yang begitu melimpah kepada kami
Amin
Amin…Tuhan memberkati!
aminnnn..
amin
amin haleluyah
amen.
amin 😇
Amin…
Amen
kisah ini tergenapi 100% dengan situasi hidup kami dan sesuai dengan nama anak kami HANIA MENASHEH ELEORA dan AGIETHA EPHRAIM ELEORA.
Ditengah himpitan badai persoalan dan pergumulan berat, kami memperoleh manasye sebagai penghiburan.
Dan ditengah keterbuangan dikampung orang tanpa uang dan sanak saudara, kami mendapat berkat efraim yang sekaligus membawa kami berkat berlimpah bahkan saat dia masih dalam kandungan.
Terpujilah TUHAN Semesta Alam