Meneguhkan Lutut yang Goyah

Kamis, 30 Januari 2020

Meneguhkan Lutut yang Goyah

Baca: Yesaya 35:1-4

35:1 Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga;

35:2 seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita.

35:3 Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah.

35:4 Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: “Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!”

Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. —Yesaya 35:3

Meneguhkan Lutut yang Goyah

Waktu masih kecil, saya mendengar lagu berjudul “He Looked Beyond My Fault and Saw My Need” (Dia Tidak Lagi Melihat Kesalahanku tetapi Melihat Kebutuhanku) karangan Dottie Rambo pada tahun 1967, dan salah mengartikannya menjadi “He Looked Beyond My Fault and Saw My Knee” (Dia Tidak Lagi Melihat Kesalahanku tetapi Melihat Lututku). Dengan logika kanak-kanak, saya bertanya-tanya untuk apa Tuhan melihat lutut orang. Apakah karena lutut itu goyah? Saya tahu bahwa istilah “lutut yang goyah” berarti “takut.” Saya kemudian memahami bahwa ternyata Dottie menulis lagu tentang kasih Allah yang tak bersyarat itu sebagai respons terhadap pendapat kakak lelakinya, Eddie, yang mengira ia tidak pantas dikasihi karena banyaknya kesalahan yang sudah diperbuatnya. Dottie meyakinkan kakaknya bahwa Allah melihat kelemahannya tetapi masih mengasihinya.

Kasih Allah yang tak bersyarat terlihat jelas dalam banyak momen “goyahnya lutut” bangsa Israel dan Yehuda. Dia mengutus para nabi seperti Yesaya dengan pesan untuk umat-Nya yang bebal. Dalam Yesaya 35, Yesaya membagikan harapan akan datangnya pemulihan dari Allah. Dorongan yang datang karena memiliki pengharapan akan menguatkan “tangan yang lemah lesu dan [meneguhkan] lutut yang goyah” (ay.3). Melalui dorongan yang mereka terima, pada gilirannya umat Allah akan dapat menguatkan orang lain. Inilah sebabnya Yesaya memerintahkan dalam ayat 4, “Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: ‘Kuatkanlah hati, janganlah takut!’”

Apakah lututmu goyah dan merasa putus asa? Berbicaralah kepada Bapa kita yang di surga. Dia akan menguatkan lutut yang goyah melalui kebenaran Kitab Suci dan kuasa kehadiran-Nya. Setelah itu, kamu dapat menolong orang lain yang juga membutuhkan dorongan semangat.—Linda Washington

WAWASAN
Yesaya 35 menyusul keenam celaka dalam pasal 28-33 yang menyerukan penghakiman atas bangsa-bangsa yang berdosa, dan pasal 34 yang menyerukan penghakiman atas pihak-pihak yang menindas umat Allah. Pasal 35 merupakan kontras yang tegas karena di sana dibicarakan tentang berkat untuk Sion yang dipulihkan; pasal ini melukiskan kedamaian di tengan kekacauan karena pasal 36-39 berganti fokus terhadap ancaman pembuangan ke Babel, yang merupakan penghakiman atas dosa Israel. Berbeda dengan tema murka dan kehancuran akibat penghakiman Allah yang akan datang, pasal 35 menjanjikan bahwa umat Allah akan menjadi pewaris zaman baru dan membahas tentang pemulihan alam dan keselamatan yang meliputi kebebasan dari musuh-musuh mereka. Meskipun bangsa-bangsa, termasuk Israel, akan dihakimi, pada akhirnya Allah yang baik akan menebus negeri mereka. —Julie Schwab

Bagaimana pengalamanmu dikuatkan baru-baru ini? Bagaimana kamu dapat menguatkan seseorang yang sedang menghadapi masa-masa sulit?

Bapa, aku membutuhkan kekuatan dan anugerah-Mu hari ini.

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 23-24; Matius 20:1-16

Handlettering oleh Febronia

Bagikan Konten Ini
23 replies
  1. Kristin S Silaban
    Kristin S Silaban says:

    Sebab segala kekuatan dan penghiburan dari Allah akan membuat kita teguh dalam menjalani hidup yang kadang naik dan turun. Terpujilah Ia Allah Maha Penolong.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *