Seberapa Ikhlas Kamu Memberi?
Hari ke-29 | 30 Hari Saat Teduh bersama Kitab Filipi
Baca Konteks Historis Kitab Filipi di sini
Baca: Filipi 4:18-19
4:18 Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.
4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Ketika aku mengajukan permohonan tinggal permanen di Amerika Serikat, aku merasa Tuhan mengutusku untuk pergi ke Tiongkok, untuk sebuah misi jangka pendek. Melalui peneguhan dari peristiwa dan ayat-ayat Alkitab, semakin jelas bagiku untuk mengiyakan panggilan itu.
Keputusanku untuk pergi sebenarnya cukup berisiko karena pengajuan izin tinggalku akan tertunda. Pergi ke Tiongkok juga membutuhkan usaha lebih karena aku harus mendapatkan visa berkunjungnya dari negara tetangga, Kanada. Aku tidak ingin melakukan penggalangan dana untuk membiayai perjalananku, aku tidak ingin merepotkan orang lain. Tapi, aku tak punya cukup uang untuk pergi sampai ke Tiongkok. Situasinya menjadi sulit, tapi satu yang kutahu adalah aku harus pergi.
Aku pun pergi ke Kanada menggunakan hampir seluruh tabunganku. Ketika aku kembali ke Amerika, aku menerima telepon dari temanku, setelah 20 tahun tidak bekerja, sekarang ia mendapatkan pekerjaan. Ia ingin memberikan seluruh gaji pertamanya buatku.
Aku menangis terharu. Allah menunjukkan kasih-Nya kepadaku lewat kebaikan hati temanku. Betapa baiknya pemeliharaan Allah atasku! Tak lama kemudian, suami dari temanku yang ia doakan bertahun-taun akhirnya menerima Yesus. Kebaikan Allah atas temanku itu sungguh tak terkira dan tak bisa dibeli dengan uang.
Setelah dua tahun melayani di Tiongkok, aku pergi ke Thailand untuk mengerjakan misi-misi lainnya. Selama delapan tahun setelanya, kami tetap berada di Thailand dan tidak pernah sekalipun kami kekurangan.
Dalam surat Paulus kepada jemaat Filipi, kita dapat melihat Paulus meninggalkan Makedonia dan kemudian dipenjara karena imannya (Filipi 1:13), Allah menyediakan kebutuhannya melalui jemaat Filipi, satu-satunya jemaat yang melakukannya secara konsisten (4:14-18).
Meskipun Alkitab tidak menceritakan kondisi keuangan jemaat Filipi, kita bisa menduga bahwa tidaklah mudah buat mereka untuk menolong Paulus. Tapi, bagi mereka, adalah suatu keistimewaan untuk bisa tetap bersekutu dengan Paulus, hingga dalam suratnya, Paulus menuliskan bahwa kebaikan mereka harum wanginya, suatu korban yang disukai dan berkenan kepada Allah (ayat 18).
Dalam ayat 19, Paulus meyakinkan mereka, “…Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya”. Sebagai anak Allah, jemaat Filipi dan juga temanku bersandar pada keyakinan bahwa Tuhan akan memenuhi segala keperluan mereka dan memampukan mereka untuk memberi sedikit dari apa yang mereka miliki.
Seperti Paulus meyakinkan jemaat Filipi akan janji pemeliharaan Tuhan, aku juga mendorongmu untuk berani berpegang kepada janji yang sama. Tuhan akan memenuhi “segala keperluanmu” (ayat 19) menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya yang telah diberikan pada kita melalui Yesus Kristus. Allah mengetahui apa yang aku dan kamu benar-benar perlukan. Allah tahu kita membutuhkan damai sejahtera dalam kekacauan, kepastian dalam kebimbangan, atau apapun yang kita butuhkan untuk hidup seturut kehendak-Nya (2 Petrus 1:3). Kekayaan Tuhan tidak pernah habis untuk memenuhi kita.
Ketika Allah menuntunmu untuk taat, entah itu kamu diminta-Nya memberi untuk orang lain atau keluar dari zona nyamanmu, aku mendorongmu untuk mematuhi-Nya. Ketaatanmu menyenangkan hati-Nya dan Allah akan memenuhi segala yang kamu butuhkan.—Kezia Lewis, Filipina
Handlettering oleh Ferren Manuela
Pertanyaan untuk direnungkan
1. Apa yang membuatmu mempercayai janji bahwa Allah akan “memenuhi segala kebutuhanmu”? Minta Allah membantumu untuk memercayaiNya dalam hal ini.
2. Apakah kamu kesusahan dalam memberi? Jika tidak, berterimakasihlah pada Allah atas keberanian itu. Jika ya, renungkanlah mengapa? Dan mintalah Ia untuk memberikanmu keberanian untuk membuka hati dan tanganmu untuk menjadi dermawan.
3. Bagaimana kamu bermitra dengan seorang misionaris atau pelayanan untuk Injil?
Bagikan jawaban atas perenunganmu ini di kolom komentar. Kiranya jawaban sobat muda dapat menjadi inspirasi dan berkat bagi orang lain.
Tentang Penulis:
Kezia Lewis, Filipina | Tiada hal yang lebih menyenangkan bagi Kezia selain naik mobil selama dua jam bersama suaminya, sembari mendengarkan rekaman khotbah. Tapi, menikmati hujan ditemani secangkir kopi juga merupakan waktu yang berkualitas buatnya.
Terimakasih Tuhan. Terpujilah nama Tuhan skarang dan sampai slamaNya. Amin
1. Yang membuat aku percaya bahwa Allah akan memenuhi segala kebutuhan ku itu adalah : a. Allah itu Setia dan Adil, b. Allah itu adalah Tuhan yang tau segala – segalanya, c. Dia Allah Immanuel, sesuai Matius 7:7 jelas sekali Dia sangat mengetahui bahwa hanya melalui Dia kita dapat memperoleh apa yg kita inginkan.
2. Tidak.
3. Saya bermitra dengan pengurus Ikatan kerohanian fakultas perikanan dan kmk sejajaran diwadah itu saya banyak mendapatkan pengajaran tentang kebenaran firman Tuhan.
😇
El Shaddai,…….El Shaddai,….El Shaddai…
Amin…Puji Tuhan
Terimakasih kepada Kezia Lewis untuk tulisan nya yang mengingatkan kita semua akan persembahan kepada Allah.
Beberapa hari lalu, sewaktu saya sedang menunggu obat dari apotek di sebuah RS kawasan Slipi, isteri saya memperkenalkan seorang perempuan tua bernama Wagiyem asal Wonogiri, yang datang sendirian kesitu untuk berobat penyakit kanker. Saat obat kami sudah selesai, sewaktu kami pamit, isteri saya memberikan semua uang jajan hariannya kepada wanita tersebut. Sekilas saya melihat wajah penuh syukur dari ibu tsb. Ibu itu terpaksa menginap di ruang tunggu RS karena tidak mampu menyewa penginapan selama menjalani proses penyinaran radiotherapy. Tidak ada satupun keluarga yang menemaninya.
Saya jadi ingat satu ayat dari Injil Lukas 21:4, …mereka semua memberi persembahan dari kelimpahannya tetapi janda ini memberi dari kekurangannya….
Biarpun tidak besar nilai “persembahan kasih” kepada ibu itu, saya senang melihat tindakan isteri mau memberikan semua yg ada di dompetnya.
Semoga kita semua anak anak Tuhan selalu berada dalam kasih karunia-Nya.
Pemerhati pasien kanker
TerimaKasih.