Dia Memegang Kita

Selasa, 26 November 2019

Dia Memegang Kita

Baca: 2 Petrus 3:14-18

3:14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.

3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.

3:16 Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.

3:17 Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh.

3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. —2 Petrus 3:18

Dia Memegang Kita

Pendeta Watson Jones teringat saat dahulu ia belajar naik sepeda. Sang ayah berjalan di sampingnya ketika Watson melihat ada sejumlah teman perempuan duduk di teras. Karena gengsi, ia berseru, “Ayah, aku sudah bisa sendiri!”, padahal kenyataannya tidak. Ia baru menyadari bahwa ia belum belajar menyeimbangkan dirinya di atas sepeda tanpa dipegang ayahnya. Ternyata ia belum sedewasa yang ia kira.

Bapa kita di surga rindu kita bertumbuh dan mencapai “kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Ef. 4:13). Namun, kedewasaan rohani berbeda dengan kedewasaan jasmani. Orangtua membesarkan anak-anaknya agar mandiri dan tidak lagi bergantung kepada mereka. Sebaliknya, Bapa Surgawi membesarkan kita untuk semakin bergantung kepada-Nya dari hari ke hari.

Petrus mengawali suratnya dengan menjanjikan “kasih karunia dan damai sejahtera . . . oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita,” dan mengakhiri suratnya dengan mendorong kita untuk “[bertumbuh] dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2Ptr. 1:2; 3:18). Orang Kristen yang dewasa tidak pernah berhenti membutuhkan Yesus.

Watson mengingatkan, “Sebagian dari kita terus-menerus menolak Yesus memegang kendali atas hidup kita.” Kita melakukannya seakan-akan kita tidak memerlukan tangan-Nya yang kuat untuk memegang, mengangkat, dan memeluk kita saat kita goyah dan jatuh. Kita tidak mungkin berhenti bergantung pada Kristus. Kita hanya dapat bertumbuh dengan menancapkan akar kita lebih kuat lagi ke dalam kasih karunia dan pengenalan akan Dia. —Mike Wittmer

WAWASAN
Petrus menulis kedua suratnya (lihat 1 Petrus 1:1; 2 Petrus 3:1) kepada orang percaya di “provinsi Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia dan Bitinia” (diperkirakan Turki modern). Dalam surat yang kedua, ia memperingatkan orang percaya agar waspada terhadap guru-guru palsu (3:17). Supaya tidak mudah diperdaya, mereka harus “bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (ay.18). Mengenal Yesus secara karib adalah panggilan utama dari pemuridan sejati serta tujuan akhir bagi setiap orang percaya (Yohanes 17:3; Efesus 1:17; Kolose 2:2). Petrus mengatakan bahwa kita telah menerima “segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia” (2 Petrus 1:3). —K.T. Sim

Bagaimana tingkat kebergantunganmu pada Yesus? Bagaimana hal tersebut menunjukkan kedewasaan rohanimu?

Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau berjalan mendampingiku sembari aku bertumbuh semakin erat dengan-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 27-29; 1 Petrus 3

Bagikan Konten Ini
13 replies
  1. Kristin S Silaban
    Kristin S Silaban says:

    Hidup bergantung pada Allah hari demi hari akan membantu untuk iman kita dapat berakar dan bertumbuh dengan baik. Gbu

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *