Kabar Baik untuk Kaki
Selasa, 22 Oktober 2019
Baca: Yohanes 5:1-9
5:1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya.
5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?”
5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”
5:8 Kata Yesus kepadanya: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.”
5:9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Ya, Engkau telah meluputkan aku dari pada maut . . . Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan, di negeri orang-orang hidup. —Mazmur 116:8-9
Iklan itu membuat saya tersenyum: “Kaus kaki paling nyaman sepanjang sejarah kaki.” Kemudian, untuk menegaskan pernyataannya sebagai kabar baik untuk kaki, iklan itu mengatakan bahwa karena kaus kaki adalah jenis pakaian yang paling banyak dibutuhkan di tempat-tempat penampungan tunawisma, maka untuk setiap pasang kaus kaki yang terjual, perusahaan akan mendonasikan sepasang kaus kaki bagi mereka yang membutuhkan.
Bayangkan senyum yang terkembang saat Yesus menyembuhkan kaki seorang laki-laki yang lumpuh selama tiga puluh delapan tahun (Yoh. 5:2-8). Sebaliknya, bayangkanlah raut wajah para pemuka agama yang sama sekali tidak senang melihat kepedulian Yesus terhadap kondisi seseorang yang sudah sekian lama terabaikan. Mereka justru menyalahkan orang tersebut dan juga Yesus karena telah melanggar hukum Taurat yang melarang orang memikul tilam pada hari Sabat (ay.9-10,16-17). Fokus mereka hanyalah pada peraturan, sementara Yesus berfokus pada kebutuhan seseorang akan belas kasihan.
Saat itu, laki-laki tersebut bahkan tidak tahu siapa yang telah menyembuhkan kakinya. Baru di kemudian waktu ia dapat mengatakan bahwa Yesuslah yang telah memberinya kesembuhan (ay.13-15)—Yesus yang juga merelakan kaki-Nya sendiri dipaku pada kayu salib supaya Dia dapat memberikan kepada orang itu—dan kita semua—kabar terbaik sepanjang sejarah manusia yang telah hancur oleh dosa. —Mart DeHaan
WAWASAN
Dalam Lukas 4:18-19, Yesus memulai pelayanan-Nya dengan mengutip kitab Yesaya (61:1-2) bahwa Mesias akan mengadakan mukjizat. Mukijzat yang dilakukan Kristus menjadi bukti bahwa Dia benar-benar sang Mesias. Dalam Yohanes 5, Yesus berseteru secara terbuka dengan para pemuka agama mengenai jati diri-Nya. Ketika mereka mulai memojokkan Dia karena bekerja pada hari Sabat, Dia menyebut Allah sebagai “Bapa-Ku” (ay.17) dan menyatakan bahwa Allah juga bekerja (pada hari Sabat). Sebagai bukti keilahian-Nya, Yesus menyinggung mukjizat yang baru dilakukan-Nya dan mengatakan bahwa seperti Bapa yang menghidupkan, demikian pula Anak (ay.21). Dengan kata lain, Dia tidak akan sanggup menyembuhkan kaki orang timpang jika tidak memiliki kuasa Bapa. —J.R. Hudberg
Apa yang dibutuhkan orang-orang di sekitarmu? Dalam hal apa Yesus telah memenuhi kebutuhanmu sendiri?
Ceritakanlah kepada orang lain bagaimana Yesus telah memulihkan hidupmu.
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 65-66; 1 Timotius 2
.AmiN.
Amiiinn
amin haleluyah
Sbab pemulihan terjadi hanya saat datang di altarNya. Ajar kami ya Allah untuk memiliki hati yang setia dan peka akan kehendakMu.
Ajar kami ya Tuhan. Terpujilah na Tuhan skarang dan sampai slamaNya. Amin
God is good all the time.
All the time, God is good
amin
Terimakasih Tuhan atas pertolonganMu setiap saat kepada kami
terpujilah namaMu, kekal selamanya
Amin
Amin
😇
Terimakasih Tuhan..
amin
Amin
haleluyah amin
AMIN
Amin Haleluya🙏
38thn berusaha sembuh. mari sdr2 yg memiliki pergumulan pernikahan, sakit, permaslahan keluarga dll yg telah bertahun2. yakin bahwa Tuhan sanggup memberi kekuatan dan juga mujizat dlm kebijaksanaanNya
Amin
amin😇
haleluya, amin
Haleluya TUHAN HEBAT 😇😇😇😇😇😇
Amin
Dalam hal apapun itu yang aku butuhkan, Tuhan selalu menyediakan. aku percaya cara Tuhan itu selalu adaaa aja🙏
amin
Galileo
Amin
Amin