Dia Menenangkan Badai

Jumat, 4 Oktober 2019

Dia Menenangkan Badai

Baca: Matius 14:23-33

14:23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

14:24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.

14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.

14:26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut.

14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”

14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.”

14:29 Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.

14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!”

14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”

14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.

14:33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”

Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut.” —Matius 14:27

Dia Menenangkan Badai

Jim dengan berapi-api menceritakan tentang permasalahan yang dihadapinya di kantor: perpecahan, sikap suka menghakimi, dan kesalahpahaman di antara rekan-rekan satu timnya. Setelah satu jam mendengarkan kekhawatirannya, saya menyarankan, “Mari kita bertanya kepada Tuhan Yesus apa yang Dia mau kita lakukan dalam situasi seperti ini.” Kami pun duduk diam selama lima menit, kemudian sesuatu yang luar biasa terjadi. Kami berdua merasakan damai sejahtera dari Allah turun menyelimuti kami. Kami merasa lebih tenang saat merasakan kehadiran dan tuntunan-Nya, sehingga kami merasa percaya diri untuk kembali menghadapi masalah yang ada.

Petrus, salah seorang murid Yesus, juga membutuhkan kehadiran Allah yang menenangkan. Suatu malam ia dan murid-murid lainnya sedang berlayar melintasi Danau Galilea ketika terjadi badai besar. Tiba-tiba saja Yesus muncul dengan berjalan di atas air! Tentulah hal itu mengejutkan para murid. Yesus meyakinkan mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut” (Mat. 14:27). Petrus sontak bertanya kepada Yesus apakah ia bisa datang menghampiri-Nya. Lalu, ia turun dari perahu dan berjalan menghampiri Yesus. Namun, tidak lama kemudian, ia sudah kehilangan fokus dan tersadar akan bahaya yang mengancam serta situasi tidak masuk akal yang sedang dialaminya. Ia pun mulai tenggelam. Petrus berseru, “Tuhan, tolonglah aku!” dan dengan penuh kasih, Yesus menyelamatkannya (ay.30-31).

Seperti Petrus, kita dapat belajar bahwa Yesus, Anak Allah, selalu menyertai kita, bahkan dalam badai kehidupan! —Estera Pirosca Escobar

WAWASAN
Injil Matius dan Markus menceritakan dua peristiwa berbeda ketika Yesus meredakan angin ribut di Danau Galilea, di hadapan para murid-Nya yang ketakutan. Pada peristiwa pertama, Yesus sedang tidur di buritan ketika taufan yang sangat dahsyat mendera kapal itu (Matius 8:23-27; Markus 4:35-41). Pada peristiwa kedua, para murid sedang menyeberangi danau ketika Yesus mendatangi mereka di tengah tiupan angin sakal dengan berjalan di atas air (Matius 14:22-33; Markus 6:45-51).
Injil Lukas hanya menceritakan peristiwa ketika Yesus tertidur di kapal (8:22-25), sedangkan Yohanes hanya memuat peristiwa Yesus berjalan di atas air (6:16-21). Catatan di Matius dan Markus memperlihatkan bahwa ketika Kristus menginjakkan kaki di atas kapal dan meredakan badai dengan kehadiran-Nya, para murid sudah pernah menyaksikan Dia meneduhkan danau itu dengan perkataan-Nya. —Mart DeHaan

Badai kehidupan apa yang sedang kamu alami hari ini? Apa yang dapat kamu lakukan untuk mengalihkan fokus dari permasalahan yang sedang kamu hadapi kepada Pribadi yang dapat menenangkan badai itu?

Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sanggup dan berkuasa untuk menenangkan badai dalam hidup kami. Tolonglah kami mempercayai-Mu.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 20-22; Efesus 6

Handlettering oleh Vivi Lio

Bagikan Konten Ini
19 replies
  1. Bella
    Bella says:

    Tuhan tidak pernah menginginkan kita anak”Nya tersakiti ataupun kesusahan, karena Ia sangat mengasihi kita. Tuhan pasti membukakan jalan bagi setiap kita yang percaya dan setia mengandalkanNya, dan dengan berdoa kita bisa semakin dekat denganNya. Kita harus selalu berterima kasih kepada Tuhan Yesus karena kuasaNya nyata atas kehidupan kita setiap hari🥰 God bless us all..

  2. Sulinda Manik
    Sulinda Manik says:

    Amin ,,! Terimakasih buat Firman Tuhan hari ini ,,tetap berserah kepada Tuhan ,,bersandar kepadaNya ,,badai topan kehidupan akan reda ,,,God bless us

  3. opytom
    opytom says:

    sangat terbekati, dri bacaan renungan hari ini yg sy ambil bahwa Tuhan Yesus tidak pernah akan meninggalkan kita dan tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri dlm masalah terbesar kita, Tuhan pasti Tuntun kita setiap saat.. Haleluyah

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *