Andrew Hui: Usiaku 32 Tahun dan Aku Menanti Ajalku
Ditulis oleh Janice, Singapura
Foto oleh Andrew Hui
Artikel asli dalam bahasa Inggris: Andrew Hui: I’m 32 And I’m Dying
Di usia 32 tahun, Andrew hanya memiliki waktu dua hingga tiga bulan untuk hidup.
Pengobatan dengan cara radiasi telah dihentikan sebulan yang lalu setelah dianggap tak lagi efektif untuk mengendalikan penyebaran sel kanker dalam tubuhnya. Sejak saat itu, sel-sel kanker berkembang cepat dan menyerang ke hampir semua organ tubuh yang penting, juga menekan pembuluh darahnya.
Meskipun ia hanya punya waktu satu bulan atau lebih untuk tetap tersadar dan berpikir jernih, Andrew dengan antusias meluangkan waktunya untuk wawancara. Setelahnya, ia akan dipulangkan ke rumah agar merasa lebih nyaman sebelum kematiannya yang mendekat.
“Aku mau mendorong orang-orang untuk percaya kepada Tuhan di momen-momen tergelap hidup mereka,” katanya.
Penemuan yang Mengejutkan
Andrew tidak selalu melihat keadaannya dengan cara yang positif. Butuh perjuangan berbulan-bulan sampai akhirnya ia tiba di tahap ini: merasa damai dan menerima keadaan dirinya. Ini terjadi di bulan Juni lalu.
Para dokter menemukan kanker dalam tubuhnya ketika Andrew dilarikan ke UGD di suatu malam karena demam tinggi. Hasil rontgen menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan tumor di bagian atas dadanya. Tes biopsi setelahnya menunjukkan tumor itu sebagai tumor getah bening stadium-1.
Para dokter yakin bahwa ini bukanlah penyakit yang sulit disembuhkan, bahkan mengatakan kalau 90 persen orang-orang yang mengalami tumor pada tahap ini berhasil sembuh.
Jadi Andrew pun meletakkan harapannya pada perkataan dokter tersebut dan ilmu pengetahuan medis, menganggap bahwa perawatan-perawatan yang nanti dilakukannya akan seperti “liburan” beberapa bulan, lalu setelahnya pulih kembali.
Tapi, Andrew bukanlah termasuk 90 persen orang itu. Ia ada di 10 persennya.
Terapi R-EPOCH, sejenis kemoterapi yang dijalaninya ternyata tidak menolong.
Dokter lalu menggunakan jenis kemoterapi lain yang lebih kuat (RICE Therapy namanya). Kali ini, mereka mengatakan, ada kemungkinan 70-80 persen sembuh.
Andrew pun menjalani terapi ini sebanyak empat kali, tapi, lagi-lagi dia tidak termasuk dalam presentase orang yang berhasil sembuh.
Andrew harus menjalani terapi lain, immunotherapy, yang katanya cocok untuk 99 persen pasien.
Tapi, lagi-lagi Andrew tak termasuk dalam 99 persen itu. Tubuhnya tidak cocok menerima terapi ini karena efek samping yang muncul kemudian.
“Ini adalah pesan sederhana yang bisa kamu dapatkan dari Tuhan, tidakkah kamu berpikir begitu?” kata Andrew tanpa basa-basi, dengan diwarnai tawa.
“Aku telah meletakkan imanku pada ilmu pengetahuan medis dan ketika itu gagal, Tuhan menunjukkanku bahwa aku perlu mengubah cara pandangku dan berbalik kepada-Nya seutuhnya,” tambahnya.
Waktu-waktu penuh pertanyaan
Meskipun telah menjadi orang percaya sejak muda dan aktif melayani di gereja sebagai pemusik dan ketua, Andrew bergumul dengan Tuhan karena penyakitnya.
Kenapa aku?
Andrew bukanlah orang yang tidak menjaga gaya hidupnya.
Sebagai seorang bankir muda, dia tidak mabuk ataupun merokok. Malah, dia lebih memilih makan salad untuk makan siang lima hari dalam seminggu dan rutin berolahraga di gym sepulang kerja.
Kenapa sekarang?
Pertanyaan-pertanyaannya kepada Tuhan menumpuk dengan tebal dan cepat. “Aku baru memenuhi 10 persen saja dari mimpi-mimpiku, dan kupikir Tuhan akan memakaiku untuk tujuan yang lebih besar. Aku telah melayani di gereja selama 20 tahun, dan inikah caraku pergi meninggalkan dunia? Beginikah cara Tuhan memberi tahu pada dunia bahwa Ia peduli pada hamba-Nya?”
Dalam amarah dan kekecewaannya pada Tuhan, Andrew juga mengecam orang-orang Kristen lainnya.
“Mereka berkata dan mendeklarasikan kesembuhan atasku. Mereka percaya bahwa oleh bilur-bilur-Nya, Tuhan telah menanggung segala sakit kita (Yesaya 53:5). Tapi, aku tidak bisa menerima fakta bahwa kenyataannya aku tidak disembuhkan, tapi malah semakin parah. Rasanya mereka memberiku harapan palsu. Jadi aku memarahi dan mengusir mereka,” kata Andrew.
“Caraku melihat diriku, jika Tuhan memilih untuk menyembuhkanku, maka tugas-tugasku di dunia belum selesai dan aku akan melanjutkannya. Jika aku tidak sembuh, maka inilah waktuku untuk pulang. Jadi, sembuh atau tidak, kupikir itu solusi yang sama-sama menang.”
Pergumulan berat lain yang harus Andrew hadapi adalah kesakitan fisik yang luar biasa.
Andrew harus berjuang menghadapi mual, lesu, rambut rontok, dan seringkali dia muntah sampai semua isi perutnya mengotori dinding.
Batuk kronis juga membuatnya tidur meringkuk seperti bola di atas kasurnya. Ia merasa hatinya hancur setiap kali ibunya menangis di samping tempat tidurnya.
Liburan terakhir Andrew bersama Ibunya pada Desember 2018
Andrew dan keluarganya di bulan April 2019
Sebuah titik balik
Namun, perasaan damai yang mendalam dan kepasrahan diri menghadapi kematian datang ketika pandangan Andrew tentang Tuhan berubah.
“Aku selalu melihat kedaulatan Allah atas hidupku sebagai sesuatu yang tak bisa dipertanyakan. Tuhan bisa melakukan apapun seturut yang Ia mau dan suka, dan kita tidak punya hak untuk bertanya untuk apa, meminta sesuatu, kecuali Tuhan memberinya. Aku melihat kedaulatan-Nya sebagai kebijaksanaan yang amat tinggi dan luar biasa,” kata Andrew.
“Tapi kemudian aku sadar bahwa cara Tuhan menunjukkan kedaulatan-Nya adalah melalui kasih. Apa yang terjadi padaku mungkin tidaklah baik, tetapi Tuhan itu baik dan kedaulatan-Nya terlihat dari bagaimana Ia menggendongku melewati badai kehidupan ini.”
Salah satu ayat yang menolong Andrew tiba pada pemahaman ini adalah Efesus 3:17-18 yang berkata, “Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus.”
Kepercayaan Andrew pada kasih Tuhan dan kedaulatan-Nya telah menyingkirkan segala takut yang dulu ia hadapi ketika harus menghadapi ajalnya.
“Aku tidak takut mati sekarang. Ketika aku menutup mataku untuk terakhir kalinya, aku yakin aku pergi dan berada bersama-Nya, lebih yakin daripada aku biasanya naik pesawat meskipun aku tahu ke mana tujuan pesawat itu.”
“Inilah keyakinan yang kepada-Nya aku bersandar. Tanpa itu, jika Allah ataupun Yesus tidak ada, aku akan memilih bunuh diri karena segala harapanku hilang dan hidupku tidak ada maknanya.”
Andrew juga amat bersyukur memiliki keluarga jemaat yang berpuasa, berdoa, dan menangis bersamanya selama masa-masa sakitnya. Banyak relawan membelikan makanan atau mengantarkannya dari rumah sakit ke rumah dan sebaliknya.
Sebuah momen yang menyentuh
Meskipun Andrew dilahirkan di keluarga Kristen dan tumbuh besar di gereja, dia baru benar-benar “datang kepada iman” atau memahami betul imannya pada usia 16 tahun.
Dia ikut kelompok paduan suara lelaki di gereja dan lagu berjudul “So You Would Come” menyentuh hatinya:
Nothing you can do
Could make Him love you more
And nothing that you’ve done
Could make Him close the doorTiada yang bisa kamu lakukan
Yang bisa membuat-Nya lebih mengasihimu
Dan tiada hal yang telah kamu lakukan
Yang bisa membuat-Nya menutup pintu untukmu
Kata-kata itu merobek hati Andrew seiring ia selalu berusaha melakukan hal-hal baik atau melayani di gereja untuk memperoleh pengampunan atas dosa-dosanya.
Lirik lagu itu memberikan Andrew kebebasan. Andrew sadar bahwa Tuhan mengasihi-Nya dan tidak ada yang perlu ia lakukan untuk mendapatkan itu. Hanya oleh anugerah saja ia diselamatkan, bukan karena hasil usahanya. Kebenaran ini memberikan Andrew harapan, meskipun banyak dosa-dosanya, Tuhan tidak pernah berhenti mengasihinya.
Tetapi, perjalanan hidup setelahnya tidak selalu berjalan mulus.
Meskipun ia kuliah di jurusan Komunikasi dan Media Massa, ia bekerja di sektor perbankan setelah lulus karena bidang ini lebih menjanjikan secara finansial.
Angka-angka tidak membuatnya bergairah, tapi ia menggunakan uangnya untuk memenuhi dirinya dengan pengalaman. Andrew suka traveling untuk mengalami budaya ataupun makanan yang baru. Ia pun mendukung gereja dengan mendanai program misi.
Andrew bekerja berjam-jam untuk meraih karier di perusahannya. Kerja selama 12 jam menjadi normal. Jabatan terakhirnya adalah sebagai seorang manajer di perusahaan perbankan.
Tetapi, apa yang dipelajarinya pada usia 16 tahun tidak pernah luput dari hidupnya. Kedamaian yang datang dari keyakinan akan penerimaan penuh dari Tuhan dan kasih-Nya untuk dirinya, adalah kasih yang sama yang menjagai hatinya sekarang ketika Andrew harus bertarung melawan pertempuran yang lebih besar menghadapi kematiannya.
Andrew dan teman-temannya menolong pembangunan panti asuhan di Thailand
Berkat melalui iman
Di samping memiliki jaminan akan kedamaian dan kepastian bertemu Yesus di surga kelak, Andrew berkata bahwa imannya memberikan cara yang berbeda untuk mengatasi sakitnya.
“Ketika aku berseru pada Tuhan memohon pertolongan-Nya di malam hari karena sakitku, aku mendapati sakit itu berkurang ketika aku berfokus kepada-Nya dan aku pun tertidur nyenyak setelahnya,” kata Andrew.
Iman Andrew juga memampukannya melihat berkat yang timbul dari sakitnya, seperti mengetahui kapan ia akan meninggal, dan juga untuk pergi meninggalkan dunia ini dan melepaskan segala penyakit yang besertanya.
“Karena ini, aku bisa mempersiapkan kematianku, mengatakan apa yang perlu kukatakan dan melakukan apa yang perlu kulakukan.
Obat-obatan dan terapi juga menolongku untuk meninggalkan dunia dengan lebih nyaman dan tentunya dengan senyuman di wajahku.”
Belakangan ini, ia mulai mampu mengobrol dengan orang tuanya tentang apa yang akan mereka lakukan ketika ia telah pergi dan akan dijadikan apa nanti kamarnya.
“Adalah sebuah berkat untuk bisa berdiskusi tentang hal itu, karena mereka bisa bertindak dengan lebih jelas setelahnya,” kata Andrew yang sedang menyiapkan “kotak ajal” yang isinya adalah pesan selamat tinggal untuk orang-orang yang dikasihinya.
“Aku tidak percaya pemakaman yang menyedihkan. Aku mau pemakamanku nanti dipenuhi sukacita dan sekarang aku mau bertemu dengan orang-orang selagi aku bisa, untuk mengucap syukur dan menguatkan mereka yang penting buatku, juga menikmati makan bersama-sama,” ucapnya. Adrew suka memasak dan sering menggunakan hobinya ini untuk kegiatan penggalangan dana di gerejanya.
Hari-hari ini, ia mendapati dirinya tidak banyak berpikir tentang kematian, tetapi tentang hal-hal “jangka pendek” seperti kerinduannya makan sup iga.
Satu impian yang belum terlaksana bersama kedua teman dekatnya adalah membuat warung makan yang menyediakan sup untuk para pekerja migran atau orang-orang yang kekurangan.
“Jika aku diizinkan untuk menghidupi hidupku lagi, aku pikir bagian yang ingin aku ubah adalah aku ingin lebih terlibat di pelayanan sosial karena itu akan memberi dampak banyak pada kehidupan orang lain. Tapi, sekali lagi, aku tidak tahu. Aku adalah aku hari ini karena segala pengalaman di masa lalu yang telah membentukku.”
Permintaan terakhir
Keinginan terbesarnya adalah untuk terhubung kembali dengan orang-orang yang pernah mewarnai hidupnya, teman-teman sekolahnya yang sudah lama hilang kontak.
Ketika ditanya mengapa ia mau memprioritaskan waktunya untuk orang-orang yang tidak dekat dengannya, Andre berkata hatinya ada buat mereka. Andrew ingin mereka tahu tentang kedamaian yang hanya bisa didapat dalam Kristus.
“Entah mereka sibuk bekerja atau bergumul dalam masalah masing-masing, aku mau membagikan bahwa kedamaian inilah yang aku miliki bersama mereka. Jadi, ketika tiba saatnya kehidupan mereka berakhir, yang tentunya bisa terjadi kapan saja, mereka mengenal sebuah kedamaian yang tidak bisa diberikan oleh uang, relasi, ataupun kekayaan.”
“Aku mau mereka mendengarku bukan sebagai seseorang yang meninggal, tetapi sebagai seseorang yang menanti mereka di surga dan rindu bertemu mereka kembali di surga kelak.”
Tangkapan layar dari status Facebook Andrew pada 16 Agustus 2019
Catatan:
Andrew telah meninggal dunia dengan tenang pada pukul 23:25 di tanggal 31 Agustus 2019.
Baca Juga:
Mengasihi Tuhan dengan Melakukan yang Terbaik dalam Pekerjaanku
Setiap orang tentu menginginkan kehidupan yang berdampak bagi banyak orang. Tapi, pertanyaan yang muncul di benakku adalah: “apakah yang aku kerjakan sudah memberi dampak ya?”
Sangat memebwrkati bgt JBU
Sharing yg sangat memberkati banget tetaplah setia smpai akhir JBU
IMAN YANG LUAR BIASA
RIP Andrew, kamu sdh beriman sampe akhir garis finish, sdh membuang sakit penyakit mu di dunia, tubuh kemuliaan mu sdh kau punya, di taman Firdaus, kau berada, Tuhan Yesus menguatkan keluarga yg ditinggalkan, amin
RIP…Andrew..Imanmu luar biasa dan engkau sdh mndpt tempat yg bahagia di Surga bersama Kristus
Tuhan memberi yang terbaik sesuai rencanaNya.👼
Thx Bro Andrew Hui
Saya percaya Tuhan Yesus mengasihi mu
Juga mengasihi orang² yg kamu sayangi dan kasihi
RIP Andrew Hui
Waktu Tuhan bukan waktu kita.. Tuhan Yesus baik dalam segala hal dan selama nya..
Andrew, Imanmu luar biasa, saya yakin andrew sdh ada di surga bersama Tuhan Yesus…
Luar biasa dlm kesakitan, kehancuran masih memuji Tuhan dan bersyukur atas semua yang diterimanya, penderitaan bukan menjauhkan dirinya dari kasih Kristus, sangat luar biasa, hormat saya kepada Almarhum
saya tau persis apa yang dialami Andrew. karena saya salah satu keluarga yang menemani penderita kanker. vonis kanker seperti vonis kematian bagi salah satu keluarga kami. luar biasa bahwa Andrew bisa merubah pola pikir dan lebih tenang menghadapi semuanya. terima kasih juga kepada penulis yang sudah membagikan cerita Andrew. semoga bisa merubah cara berpikir dan membuat penderita kanker semakin tenang menghadapi semuanya.
terima kasih sekali lagi bahwa ini akan menjadi kekuatan bagi kami.
Andrew skrng sudah tenang bersama Bapa di Surga, tidak sakit lagi.
salam dari kami untuk seluruh keluarga yang ditinggalkan.
-dari kami yang masih berjuang keras untuk mendampingi keluarga yg divonis kanker.
Kasih Yesus yg memberikan kedamaian sungguh luar biasa kesaksian almarhum Andrew Hui,,,kematian bukanlah akhir dari segalanya,kini kau sdh berada dlm surga bersama Yesus…
Iman mu sangat kuat Andrew
😭😭😭😭😭
Coba datang konsultasi di Club Cancer Sehat, di Pluit Timur, bisa buka di google, instagram dan Facebook. Pola hidup yg salah dan suka dendam juga bisa menyebabkan orang sakit cancer. Ayuuk belajarlah pola hidup sehat, makan sehat dan bisa saling mengampuni. GBU.
Selamat jalan Bro Andrew
Berbahagialah mereka yang pulang dalam Tuhan
Wahyu 14:13
GBU all
The only way to Heaven.
If We want go to unknow place that We do not know the way to unknow place,
We need person that He ever go to that place or person from that place
pick up us, so We do not get lost
This way of thinking is very reasonable and It can accept by our logic.
If We want go to Heaven, we need person that He know the way go to
Heaven or person from Heaven go to the Earth and He able go back
again, to Heaven. The person is Jesus, He go back to Heaven
witnessed by his disciples (Acts 1:9-11), so Jesus does not have
Grave on the Earth. Jesus able bring You to Heaven, But another person
that his grave on the Earth, then You does not know his soul go to
Heaven or go to Hell. This person is not sure bring You to Heaven.
How to follow Jesus by follow his word and do it.
How to know his word by reading bible every day.
Please inform to every person who believe Jesus as God son.
thank u Andrew for your powerful message and I pray to the Lord to help your family in their life journey forward and to finish well.
Sungguh luar biasa…
Tuhan lebih mencintai u dgn cara Nya
Andrew, sdh menyelesaikan pertandingan iman yg sangat luar biasa.
Waktu Tuhan pasti yg terbaik, walau kadang tak mudah dimengerti, lewati cobaan, ku tetap percaya, waktu Tuhan pasti yg terbaik….
Saya dpt menahan air mata ktika membaca cerita ini, mama sy jga hrs meninggal krn tiroid(gondok dlm), tp yg sy brsyukur mma sy jga ttp memilih setia kpd Tuhan sampai akhir hidupnya.
Skrg sy sdg dlm prgumulan mndoakn kk rohani adik sy yg jga mngalami kanker dan rmh sakit tdk dpt lagi menolongnya.. Sdr Andrew sdh meninggalkn dunia,
ttpi kisahnya tetap hidup dan menginspirasi bnyk orang. Terima kasih bwt yg sdh membagi cerita ini.. Tuhan berkati
We cannot grasp everything about life.. We can only offer the suffering of human being in the hand of Jesus. RIP in peace Andrew.
Rip Andrew
Saya meneteskan air mata ketika membaca kesaksian mu Andrew..
Sangat memberkati dan Iman yg luar biasa didapatkan dari Tuhan kita yg luar biasa Yesus Kristus.Dia segala gala nya bagi kita.sekali Yesus tetap Yesus !
Berapa bahagianya imammu buat Tuhan Jesus sampai achir hayatmu Semoga Engkau telah bertemu untuk selamanya amin
Tuhan Yesus memang luarbiasa..
Selamat jalan andrew… Org yg tdk kecewa akan hidupnya yg mngalami sakit dan vonis dokted tp justru mmbri kesaksian hidup yg mnjadi berkat bagi bnyak org….,tenang dan bahagia ya andrew brsama Bapa di sorga…. Amin
Rest in Peace, Andrew Hui. Saya yakin Andrew sudah berada di tempat yang terbaik bersama Tuhan Yesus. Terima kasih untuk Andrew dan penulis yang sudah membagikan kesaksian yang luar biasa ini! Andrew memiliki iman yang luar biasa, dapat berdamai dengan kematian dan sakit penyakitnya. Saya yakin Tuhan sangat menyayangi Andrew.🤗
RIP Andrew Tuhan mengasihimu
Keluarga yg ditinggalkan tdk perlu bersedih,sbb waktu kita tidak sama dengan waktu Tuhan.Sayapun menderita asma bronchiale yg berkontradiksi dg epilepsi(ayan)dan di umur 59 th ini keduanya menyebabkan hipertensi dan sdh masuk prediabet.Bacalah 2Kor 12:10.Bisa menguatkan kita: Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan,di dalam siksaan,di dalam kesukaran,di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus.Sebab jika aku lemah,maka aku kuat
Hidup dan Mati adalah misteri. Bagi Andrew yang diberikan kesempatan utk menyerahkan akhir hidupnya kepada Tuhan adalah suatu anugerah yang jarang dimiliki orang lain. Dengan cara bagaimana dan kapan kematian itu datang, alangkah bijaksana menggunakan waktu yg ada untuk hidup benar2 berkenan kepada Tuhan. Selamat jalan Andrew. Semoga iman percayamu membawamu ke langit baru dan bumi yang baru bertemu dengan Kristus Raja di atas segala Raja.
Eternal life is relation based. Not claim based. Relation with God & Masiach in everytime. Don’t be wrong, faith is listening His Word & do God’s will. Be faithfull till the end.
Imanmu yg memberimu Kuat. Tuhan Yesus berkati, tenanglah bersamaNya di surga. God bless
Selamat jalan brother,,,
Bagi bapak ibu,yg mengalami sakit penyakit apapun,bisa menghubungi kami,atau bisa hubungi kami melalui email diatas.saling berbagi itu Tugas Mulia🙏salam sehat,dengan Herbal ikan salmon paten no 1 Di dunia dari japan❤
RIP Andrew Hui.
Suatu kesàksian yang Amazing telah memberi Inspirasi yang membangun Iman ku, tempatmu sekarang di Firdaus.
Hidup oleh Anugerah membuat kita mengerti bahwa waktu Tuhan Yesus itulah yang terbaik. Amin.
Luar biasa, dalam situasi apapun kita, harus mampu bersyukur dan tabah, seperti andrew yang disaat tau umurnya gak lama lagi namun dia tetap kuat, salut
Sangat memberkati
Iman Yg menguat kan.
Andrew telah bersama Bapak Di Sorga.
APA KEMUNGKINAN ADA YANG TAHU CONTACT ATAU ALAMAT ANDRE ?
Meski hidup mu singkat, namun sangat berarti.
Menjadi berkat buat bnyk org.
Beristirahatlah dgn damai Andrew, dipangkuan Bapa di sorga.
Kebaikan sorgawi menyambutmu…
Terima kasih kisah hidupmu, memberiku kekuatan dan penghiburan dlm Yesus Kristus.
Terima kasih, kpd sang penulis dan tim editor yg telah menulis dan menayangkan kisah luarbiasa ini..
Tuhan itu baik, amat baik malah mahabaik.Tuhan lebih mengasihimu bro. Andrew
Luar biasa memberkati! I had tears flowing down when reading this. Rest in the arms of Jesus, Andrew …
RIP Andrew Hui. Luar biasa. Disaat ajal menjemput, imanmu tetap teguh. Keteguhan imanmu memberikan inspirasi dan kekuatan bagiku.Selamat menikmati kebahagiaan bersama Bapa di surga.
RIP Andrew Hui. Keteguhan imanmu memberikan inspirasi dan kekuatan bagiku. Berbahagialah bersama Bapa disurga
Hidup untuk Kristus
Mati Keuntungan
RIP Saudaraku Andrew Hui..Sampai Engkau Hembuskan Nafas Terakhir,Engkau Tetap dalam Iman yg Sama Kepada Kristus.
Sangat Diberkati dengan Kesaksianmu.
Apapun yg terjadi, Tuhan Yesus baik inti dari semua cerita ini, mudah di ucapkan , tdk mudah bagi yg mengalami. bagi yg ber iman, akan percaya apa yg telah Tuhan lakukan yg terbaik utk kita semua.
lakukanlah sesuatu yg mungkin hal yg paling mudah dan kecil yg semua org bisa lalukan, yg tdk perlu dgn tenaga yg kuat, bahkan tdk perlu suara yg kuat, yaitu doakan org yg perlu di doakan. selama anda masih punya hati, anda pasti bisa doa. Tuhan melihat hati, bukan rupa. Gbu all
RIP Andrew
Kesaksian hidupmu sangat memberkati dan memberi inspirasi lebih dalam melayani Tuhan
Tuhan Yesus memberkati keluargamu
Tuhan Yesus tidak pernah membiarkan kita berjalan sendiri, Dia akan terus berkarya atas hidup kita dan keluarga kita.
RIP bro Andrew Hui. Kisahmu adalah sebuah miracle yang nyata di jaman ini. Pencarian kehadiran TUHAN terwujud dan nyata biarpun hanya beberapa bulan terakhir. Itu cukup buat kamu dan story mu hidup bersama kami yang masih berjuang melawan godaan dunia dan merindukan jamahan TUHAN YESUS. Kesakitan karena sel kanker yang menggerogoti tubuh mu, sangat saya pahami karena isteri ku juga seorang cancer survivor. Cancer is a silent killer. Its pain is unspeakable. Live our lifes wisely. Trust in GOD forever. Till we meet again in heaven, bro Andrew Hui.
Slmt jalan andrew tenanglah di SORGA di rmh BAPAK yg KUDUS, DIA sllu merancangkan yg baik bagi kita semua Tuhan Yesus memberkati kita semua