Kembali Berperang
Rabu, 7 Agustus 2019
Baca: 2 Samuel 12:26-31
12:26 Yoab berperang melawan Raba, kota bani Amon dan ia merebut kota kerajaan.
12:27 Lalu Yoab menyuruh orang kepada Daud dengan pesan: “Aku berperang melawan kota Raba, dan telah merebut pula kota air.
12:28 Oleh sebab itu, kumpulkanlah sisa tentara, kepunglah kota itu dan rebutlah, supaya jangan aku yang merebut kota itu dan jangan namaku menjadi juga nama kota itu.”
12:29 Sesudah itu Daud mengumpulkan seluruh tentara, ia berangkat ke kota Raba dan berperang melawannya, lalu merebutnya.
12:30 Ia mengambil mahkota dari kepala raja mereka, beratnya setalenta emas, bertatahkan sebuah batu permata yang mahal dan itu dikenakan pada kepala Daud. Juga diangkutnya banyak sekali jarahan dari kota itu.
12:31 Penduduk kota itu diangkutnya dan dipaksanya bekerja dengan gergaji, penggerek besi dan kapak; juga dipekerjakannya mereka di tempat pembuatan batu bata. Demikianlah juga diperlakukan Daud segala kota bani Amon. Sesudah itu pulanglah Daud dengan seluruh tentara ke Yerusalem.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. —1 Yohanes 1:9
Semasa kecil, seorang wanita pernah melontarkan kata-kata yang tidak pantas kepada kedua orangtuanya. Ia tidak mengira perkataan itu akan menjadi interaksi terakhirnya dengan mereka. Sampai sekarang, sekalipun sudah bertahun-tahun mengikuti konseling, ia masih belum bisa memaafkan dirinya sendiri. Perasaan bersalah dan penyesalan membuatnya terpuruk.
Ada penyesalan-penyesalan yang kita rasakan dalam hidup ini, dan beberapa di antaranya cukup berat. Namun, Alkitab menunjukkan kepada kita cara untuk mengatasi rasa bersalah. Mari lihat salah satu contohnya.
Apa yang diperbuat Raja Daud memang sangat buruk. Pada waktu “raja-raja biasanya maju berperang, . . . Daud sendiri tinggal di Yerusalem” (2sam. 11:1). Jauh dari pertempuran, ia pun merebut istri orang lain dan mencoba menutupi perbuatannya dengan pembunuhan (ay.2-5,14-15). Allah turun tangan dan menghentikan Daud agar tidak terjerumus lebih jauh ke dalam dosa (12:1-13), tetapi sang raja akan terus hidup dengan kesadaran akan dosa seumur hidupnya.
Sementara Daud berusaha bangkit dari keterpurukan, Yoab, jenderal kepercayaannya, memenangi pertempuran yang seharusnya dipimpin oleh Daud (12:26). Yoab menantang Daud, “Kumpulkanlah sisa tentara, kepunglah kota itu dan rebutlah” (ay.28). Daud akhirnya kembali pada posisi yang ditentukan Allah baginya, yaitu sebagai pemimpin dari bangsa dan pasukannya (ay.29).
Ketika kita membiarkan masa lalu menghancurkan kita, itu seperti memberitahukan kepada Allah bahwa anugerah-Nya tidak cukup bagi kita. Namun, Allah Bapa menyediakan pengampunan penuh kepada kita. Seperti Daud, kita dapat menerima anugerah yang cukup dari Allah untuk bangkit dan kembali berperang. —Tim Gustafson
Penyesalan apa yang menggerogoti jiwamu? Siapa orang dalam hidupmu yang bisa diajak bicara tentang kepastian dari anugerah Allah ?
WAWASAN
Kitab 2 Samuel menceritakan bahwa kejahatan Daud terhadap Batsyeba dan suaminya, Uria, terkait dengan kegagalannya sebagai raja. Catatan ini menekankan kesalahan Daud serta menggambarkan Uria dan Batsyeba sebagai korban penyalahgunaan kekuasaan (2 Samuel 12:1-17). Kisah ini tampaknya hendak menunjukkan bahwa dosa Daud disebabkan karena kelalaiannya memimpin bala tentara sebagai raja. Daud malah tinggal dalam kenyamanan di Yerusalem dan mengutus Yoab (11:1-2)—sebuah tindakan yang dikritisi dengan keras oleh Yoab dalam pasal 12:27-28. Setelah Daud tahu bahwa Batsyeba adalah istri Uria—salah satu tentara kepercayaan raja—barulah ia menyuruh memanggil Batsyeba, mungkin merasa aji mumpung karena wanita itu sedang ditinggal berperang oleh suaminya dan tak ada yang menjaga. Raja Daud dipanggil untuk menggembalakan umat Allah (5:12), tetapi ia malah menggunakan kekuasaannya dengan keji dan khianat. —Monica Brands
Bukan dosa, melainkan kasih Allah, yang menentukan identitas kita.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 72-73; Roma 9:1-15
Handlettering oleh Julio Mesak Nangkoda
Background photo credit: Setiawan Jati
.AmiN.
sangat trberkati, Amen🙏🙏
Amin
Amin… Kasih Allahku yang menghapuskan segala dosa2ku…
haleluyah amin
Terimakasih Tuhan. Terpujilah nama Tuhan skarang dan sampai slamaNya. amin
Betapa besar kasih pengampunanMu Tuhan, tak Kau pandang hina hati yang hancur.
god bless you
Puji Tuhan. Terimakasih atas Firman Hari ini.
Bangkit dari penyesalan dan kembali kepada Tuhan Yesus. 😇
Amin
Tuhan sangat baik selalu memberi pengampunan trimakasih Tuhan amin
Sebelum Mama saya meninggal. Saya memarahinya. Saya mengungkit masa lalu. Saya tanyakan. Kenapa Mama tidak memilih hidup yang lebih baik. Tapi memaksa tetap hidup dalam keterpurukan.
Setelah pulang dan tidur beberapa jam. Saya mendapat kabar Mama saya meninggal.
Saya kaget dan menyesal mengapa Mama saya harus pergi dengan membawa semua kata2 saya.
Tapi saya berdoa dan percaya kepada Tuhan. Segala sesuatu datang dan pergi. Tetap yang terbaik dari Tuhan.
amin
amin
Kasih Setia Allah yg Tetap Menyelamatkan Kita ,,,Terpujilah Allah ,,,amen , GBU
amin..renungan nya sangat terberkati
Tuhan Yesus Setia
Puji Tuhan..Tuhan Yesus pulihkan hatiku..Amin
Amin
Firman Tuhan hari ini sangat tepat dgn kondisi saya skrg.. Tuhan msh memberikan kita kesempatan untuk bertobat. Agar kita bisa benera2 mengikut Tuhan dan menunjukkan kasih yg nyata bagi sesama 🙏🙏
memang untuk menjadi orang yg selalu teguh itu gak mudah, aplg kalo kita berbuat dosa yang kita suka. Ada kalanya kita bersikeras unk melakukan dosa tersebut pdhl hati kecil kita sudah melarang. Tuhan berikan kpd kami kekuatan untuk melawan keinginan daging yg menyesatkan.
Amin
amin.
amin