Jatuh Bangun Mencari Pekerjaan, Ada Rencana Tuhan Di Balik Setiap Kegagalan

Oleh Josua Martua Sitorus, Palembang

Siang itu, aku tengah menunggu giliran wawancara user di salah satu perusahaan ritel swasta terkemuka. Di saat yang sama jiwaku bergejolak karena sudah tidak sabar menunggu pengumuman akhir di sebuah perusahaan BUMN besar di negeri ini, untuk menempati posisi staf akuntansi dan keuangan. Aku sibuk mengecek kotak masuk emailku melalui HP sambil berdoa di dalam hati. Aku sangat berharap bisa masuk ke perusahaan itu, apalagi setelah melalui delapan tahap seleksi masuk yang cukup berat. Orang tuaku juga sangat mendukungku, bahkan memiliki firasat bahwa aku akan lolos ke perusahaan itu.

Sekitar pukul sebelas, email yang kutunggu-tunggu pun masuk. Jantungku berdegup kencang dan jari-jariku dengan segera membuka lampiran email yang tercantum. Aku melihat satu per satu nama yang berhak lolos untuk tanda tangan kontrak. Halaman demi halaman terlewati, tetapi aku tak kunjung menemukan namaku. Aku mulai gusar, lalu mencoba memeriksa kembali dari awal. Namun, hasilnya tetap sama. Namaku tidak tercantum dalam daftar tersebut.

Mataku sontak berair, tetapi berusaha kututupi karena malu dengan pelamar lain yang ada bersama denganku saat itu. Aku diam sejenak, pandanganku gelap seketika. Hatiku meronta-ronta, tidak percaya akan hasil yang baru saja kuterima. Serangkaian tahapan rekrutmen yang kulalui dengan usaha keras seakan terbuang sia-sia. Namun, di saat yang sama, aku teringat pada Tuhan dan kebaikan-Nya padaku dalam setiap langkah kecil di kehidupanku. Beberapa kali Tuhan tidak mengabulkan apa yang aku harapkan dalam pengalaman-pengalaman sebelumnya, tetapi Tuhan selalu memberi apa yang sesuai dengan porsiku. Aku merasakan Tuhan sedang memelukku saat itu dan berusaha menghilangkan kedukaanku. “God is good all the time, God is good all the time”, bisikku dalam hati.

Sepuluh menit kemudian, namaku dipanggil untuk masuk ke ruang wawancara. Aku sudah tidak fokus, langkahku sedikit goyah. Ingin rasanya aku pulang dan meninggalkan proses wawancara. Tetapi, hati kecilku bicara agar aku tetap maju karena sesungguhnya tidak ada usaha yang sia-sia. Aku melewati proses wawancara dengan tidak lupa untuk berdoa sebelumnya. Sepanjang perjalanan kembali ke koss, aku terus dihinggapi pikiran tentang kegagalan yang harus kuhadapi.

Di kamar, aku langsung berdoa pada Tuhan sambil menangis. Aku menceritakan seluruh isi hatiku pada-Nya dan berusaha meneguhkan hatiku bahwa kegagalanku untuk lolos ke perusahaan itu tidak luput dari rancangan Tuhan. Aku meminta Tuhan untuk memberikanku jalan yang terbaik dan menguatkanku agar tidak patah semangat. Setelah itu, aku langsung menelepon orang tuaku. Mereka memberiku semangat agar pantang menyerah dalam mencari pekerjaan. Puji Tuhan!

Aku bersyukur Tuhan langsung memulihkan semangatku. Malam itu juga, aku memberanikan diri untuk mendaftar ke beberapa perusahaan BUMN yang masih membuka kesempatan. Ada yang sudah mencapai hari terakhir pendaftaran, sehingga aku segera melengkapi seluruh berkas yang diminta.

“Ku tak akan menyerah
Pada apapun juga
Sebelum ku coba
Semua yang ku bisa
Tetapi kuberserah
Kepada kehendakMu
Hatiku percaya
Tuhan punya rencana”

Lagu Angel Pieters dan Jeffry S. Tjandra ini menjadi backsound-ku malam itu yang memberiku kekuatan untuk menantikan janji Tuhan yang sempurna.

Hari-hari selanjutnya kuhabiskan dengan melamar ke berbagai perusahaan serta mengikuti rangkaian demi rangkaian tahap rekrutmen. Puji Tuhan, hampir semua perusahaan yang kulamar memberikanku kesempatan untuk mengikuti proses rekrutmen. Tak kusangka, perusahaan BUMN yang kulamar tepat di hari terakhirnya juga memanggilku untuk tes di Jakarta. Aku menumpang di kos temanku selama proses rekrutmen.

Doa dan usaha mengiringi langkahku dalam melewati tahapan demi tahapan di perusahaan tersebut selama tujuh hari berturut-turut. Aku berhasil lolos hingga tahap ketujuh, dan pelamar-pelamar yang lolos sampai tahap ini akan dikabari dalam waktu satu minggu lolos atau tidaknya ke tahap akhir, yakni wawancara dengan direktur.

Sesuai waktu yang dijanjikan, aku mendapatkan telepon yang menyatakan bahwa aku lolos ke tahap akhir. Tuhan memberikanku kesempatan lagi. Peluang di depan mata tentu tidak akan kusia-siakan. Aku mempelajari mata kuliah akuntansi dengan lebih sungguh serta mempelajari sikap wawancara yang baik. Kucoba untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang sebelumnya. Aku juga berdoa puasa dua hari sebelum tes dan meminta dukungan doa dari orang tua.

Ketika tiba saatnya untuk wawancara, aku berusaha sedapatnya untuk menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan oleh Bapak Direktur di hadapanku. Setelah selesai, aku masih kurang puas karena ada pertanyaan yang tidak kujawab dengan tepat karena sesungguhnya aku tidak tahu jawabannya. Aku merasa terpuruk dan berpikir bahwa aku akan kembali gagal masuk ke perusahaan BUMN impianku.

Dalam perjalanan pulang ke Bandung, aku mendengarkan lagu-lagu rohani sembari terus berdoa dalam hati agar diberikan ketenangan dan damai sejahtera dari Tuhan. Aku sudah mengerahkan usaha yang terbaik dari diriku, aku hanya perlu percaya bahwa Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik, tidak pernah tidak.

Dua hari setelahnya, aku dinyatakan lolos menjadi pegawai di BUMN tersebut. Aku amat bersyukur kepada Tuhan! Aku sampai berteriak kegirangan dan langsung mengabari orang tuaku untuk menyampaikan kabar baik ini.

Tuhan memperhitungkan setiap perjuangan dan jerih lelah yang kulakukan dan menganugerahiku buah yang manis tepat satu bulan setelah kegagalan yang kualami. Aku mengucap syukur pada Tuhan atas kasih setia-Nya yang tak henti-hentinya dalam hidupku. Sejak saat itu, aku berjanji untuk menjadi pegawai yang berkinerja baik dan disiplin, serta senantiasa rindu untuk dipakai Tuhan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarku.

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan” (Matius 7:7-11).

Baca Juga:

Keluargaku, Ladang Pelayananku

Memiliki kampung halaman yang jauh sering menggodaku untuk tidak pulang. “Kirimkan saja uang untuk orang tua di rumah, itu cukup,” begitu pikirku. Tapi, apakah itu sungguh-sungguh pelayanan yang bisa kuberikan buat keluargaku?

Bagikan Konten Ini
21 replies
  1. liza marthauli
    liza marthauli says:

    Terima kasih atas kesaksiannya. Seringkali aku juga mengalami hal tersebut dan saat ini aku tetap menantikan Mujiza Tuhan untuk dapat masuk di perusahaan BUMN juga seperti saudara

  2. okto akwilda silitonga
    okto akwilda silitonga says:

    keren kali Bang
    semakin termotivasi aku untuk terus berjuang mendapatkan pekerjaan bang

  3. ferdy
    ferdy says:

    Mantap kesaksiannya. Saya pun dulu pernah mengalami hal serupa saat masih menyandang predikat fresh graduate. Untuk mendapatkan pekerjaan menunggu hingga 10 bulan tapi Puji Tuhan pekerjaan tersebut adalah hal yang wonderful. Ternyata waktu Tuhan memang perfect. Jika saja saya masuk kerja di tempat lain mungkin saya tidak akan ada di posisi saat ini sekarang.

    If God start it then God will finish it perfectly no matter what.

    God bless.

  4. Dianwidya
    Dianwidya says:

    lagu yg sama juga menguatkan saya saat saya merasa gagal masuk jurusan yg saya inginkan. semua sudah Tuhan rencanakan. Indah pada waktu Tuhan.

  5. Herman Ndruru
    Herman Ndruru says:

    Dari cerita ini, saya sedang mengalami karena saya juga sedang mencari kerja yang bisa membuat keluarga dan utang bisa terpenuhi setiap bulannya. Saya butuh bantuan dari saudara semua untuk dibukanya jalan.

  6. Melisa trifena
    Melisa trifena says:

    Terimakasih kak josua untuk pengalaman hidupnya, sungguh menguatkan aku ❤️ Terimakasih jg buat warungsatekamu Yg setiap hari memberikan dan membagikan cerita2 yg sllu luarbiasa,, Segala Puji Hormat bagi Tuhan Yesus ❤️❤️P

  7. dina
    dina says:

    Puji Tuhan…Aku percaya bahwa Tuhan mempunyai Rencana yg Indah dlm hidupku..dn dgn Iman aku percaya Mujizat Tuhan berlaku utk hidupku.Amin.

  8. Jefri
    Jefri says:

    Aku juga saat ini merasakan betapa susahnya cari pekerjaan. Walaupun Belum membuahkan hasil tapi aku tetap optimis bawah Tuhan mempunyai rencana yang bagus untuk saya. Saat ini hanya Tuhan yang saya miliki dan Saya andalkan

  9. Helen Ferananda Habeahan
    Helen Ferananda Habeahan says:

    aku baru saja mengalami kegagalan dua hari yg lalu, tes yg kulalui sudah cukup panjang, namun pada akhirnya aku gagal dan dinyatakan tidak lolos pada tahap berikutnya.
    aku hancur, patah semangat, seolah² putus asa, ingin teriak saat itu juga, aku merasa hancur, menangis, krna harapan ku utk lulus sangat besar, namun kenyataan berkata tidak.
    Aku kembali kerumah, aku diam sejenak, lalu aku berdoa sambil menangis, dan aku mencoba terima keadaan, bahwa Tuhan sudah punya rencana yg terbaik atas kejadian ini. Dan semoga lamaran yg kukirim ada yg berbuah manis dan aku bisa dinyatakan lolos, karna sampai saat ini aku percaya Rencana Tuhan tetap yg terbaik 😇

  10. gracio
    gracio says:

    Amin… Aku punya pengalaman iman yang sama. Beberapa kali ikut seleksi pekerjaan, berani menolak tawaran teman untuk bekerja disalah satu perusahaan kayu di Kalimantan dengan gaji yg besar. Dan ternyata Tuhan telah mempersiapkan yang jauh lebih baik. Satu hal yang aku pelajari adalah syukuri setiap kegagalan dan tetap beriman bahwa Tuhan punya rencana indah bagi kita.

  11. Nia
    Nia says:

    Persis seperti apa yg saya jalani saat ini dan masih tetap setia menunggu jawaban Tuhan atas doaku.
    Jalan cerita nya hampir keseluruhan mirip dgn keadaan sy saat ini.kdg merasa terpuruk ttapi stelah berdoa kembali Dilegakan.
    Semoga Tuhan yg maha kasih memberkati kita semua saudara2 ku..
    Semua indah pada waktu Tuhan

  12. Herlina
    Herlina says:

    Makasih sharingan pengalamannya menguatkan bagiku. Saat ini aku berkerja (marketing lending) tetapi tidak sesuai passionku walaupun pekerjaan ini berhubungan erat dengan pekerjaan yang kuinginkan (analis kredit). Beberapa kali sudah apply pekerjaan yang kuinginkan, bahkan kurang dari 6 bulan ini juga sudah apply posisi yang kuinginkan dan tetap dinyatakan gagal kembali… Memang rencana Tuhan tidak ada yang tahu. Dan aku percaya kuasa-Nya terlebih besar, Tuhanku terlebih besar dan janji-Nya tidak pernah terlambat. Dia menyediakan yang terbaik buat kita semua pada waktu-Nya. Amin! 🙂

  13. Asulo
    Asulo says:

    Sangat menyentuh…
    Aku juga sering kali di uji oleh Tuhan
    Terkadang Tuhan memberikan kepada kita sesuatu yg lebih yang tidak kita bayangkan.
    Waktu kuliah dulu, aku harus cuti di semester 7 karena kurang biaya registrasi. Aku suda berusaha (berdoa dan berusaha) semaksimal mungkn tapi tidak bisa. Saat itu aku drop, sampe2
    pengen berhenti kuliah. Yang ada dalam pikiranku mungkn aku bakal terlambat wisuda, mungkn teman2 yg lain uda pada beres! Aku tetap berdoa minta petunjuk Tuhan dan serahkan semua itu kepda Tuhan.
    Setelah lanjut ternyata semuanya lancar2 Dari 8 aku lanjutin dan perbaikan beberapa mata kuliah dan KKN, 9 kuliah propgran mata kukiah semester 7 dan PPL, semester 10 uda bisa ajukan proposal dan Lanjutin ke skripsi tidak sampe 4 bulan aku uda Naik ujian Skripsi dengan Motto ‘ Berjuang Tanpa Mengenal Lelah Yesus selalu bersamamu. sedangkan teman teman seangkatan yg lain belum selesai proposal kadang aku bantuin mereka buat revisi proposal/skripsi mereka . Semuanya aku lakukan dengan penuh ketekunan dan selalu mengandalkan Tuhan.
    Tuhan memang baik, setelah wisuda, menjelang 6 bula. Aku suda dapat kerjaan. God is Good.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *