Dengan Kacamata yang Baru
Minggu, 30 Juni 2019
Baca: Keluaran 25:31-40
25:31 “Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya—dengan tombolnya dan kembangnya—haruslah seiras dengan kandil itu.
25:32 Enam cabang harus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain.
25:33 Tiga kelopak yang berupa bunga badam pada cabang yang satu—dengan tombol dan kembangnya—dan tiga kelopak yang serupa pada cabang yang lain—dengan tombol dan kembangnya—;demikianlah juga kaubuat keenam cabang yang timbul dari kandil itu.
25:34 Pada kandil itu sendiri harus ada empat kelopak berupa bunga badam—dengan tombolnya dan kembangnya.
25:35 Juga harus ada satu tombol di bawah sepasang cabang yang pertama, yang timbul dari kandil itu, dan satu tombol di bawah yang kedua, dan satu tombol di bawah yang ketiga; demikianlah juga kaubuat keenam cabang yang timbul dari kandil itu.
25:36 Tombol dan cabang itu harus timbul dari kandil itu, dan semuanya itu haruslah dibuat dari sepotong emas tempaan yang murni.
25:37 Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu itu haruslah dipasang di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di depannya.
25:38 Sepitnya dan penadahnya haruslah dari emas murni.
25:39 Dari satu talenta emas murni haruslah dibuat kandil itu dengan segala perkakasnya itu.
25:40 Dan ingatlah, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Apa yang tidak nampak dari pada [Allah], yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan. —Roma 1:20
“Pasti luar biasa memandangi pohon dan bisa melihat setiap helai daunnya dengan jelas, bukan sekadar sekumpulan warna hijau yang kabur!”
WAWASAN
Dalam bacaan hari ini, sepuluh ayat secara khusus membahas tentang pembuatan kaki dian untuk Kemah Suci. Kaki dian hanya salah satu dari perabot dalam kemah tempat Allah akan tinggal di antara umat-Nya. Perabotan lainnya meliputi tabut perjanjian (Keluaran 25:10-22), meja (ay.23-30), mezbah korban bakaran (27:1-8), mezbah pembakaran ukupan (30:1-10), dan bejana tembaga (ay.17-21). Di samping itu, banyak barang lainnya dideskripsikan secara khusus untuk digunakan dalam penyembahan Israel: kemah itu sendiri (ukuran dan bahan-bahan); minyak untuk kaki dian; campuran ukupan; baju efod untuk imam, tutup dada, dan pakaian-pakaian lainnya. Masing-masing memiliki tujuan khusus dalam kehidupan ibadah orang Israel. —J.R. Hudberg
“Pasti luar biasa memandangi pohon dan bisa melihat setiap helai daunnya dengan jelas, bukan sekadar sekumpulan warna hijau yang kabur!” kata ayah saya. Benar sekali yang beliau katakan. Waktu itu saya berumur delapan belas tahun dan tidak terlalu senang menggunakan kacamata, tetapi benda itu mengubah cara pandang saya terhadap segala sesuatu dengan membuat semua yang terlihat kabur menjadi indah!
Ketika membaca Alkitab, saya memandang sejumlah kitab tertentu seperti melihat tanpa memakai kacamata. Tampaknya tidak banyak yang bisa dilihat. Namun, mencermati detail-detail dari bagian Kitab Suci dapat menyingkapkan keindahan dari sesuatu yang tadinya terlihat membosankan.
Itulah yang terjadi ketika saya membaca kitab Keluaran. Petunjuk yang Allah berikan untuk membangun Kemah Suci—tempat kediaman sementara Allah di antara kaum Israel—mungkin tampak seperti detail membosankan yang kabur. Namun, saya berhenti sejenak di akhir pasal 25 saat Allah memberikan arahan mengenai kandil. Kandil itu harus ditempa dari “emas murni”, termasuk kakinya, batangnya, dan kelopaknya—dengan tombol dan kembangnya (ay.31). Kelopaknya harus “berupa bunga badam” (ay.34).
Bunga badam sangatlah indah, dan Allah memasukkan keindahan alam seperti itu ke dalam Kemah Suci-Nya!
Rasul Paulus menuliskan, “apa yang tidak nampak dari pada [Allah], yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya” dapat terlihat dan dimengerti lewat ciptaan-Nya (rm. 1:20). Untuk melihat keindahan Allah, terkadang kita harus memandang karya ciptaan-Nya, dan bagian-bagian Alkitab yang kelihatannya tidak menarik, dengan kacamata yang baru. —Julie Schwab
Bagaimana kamu dapat melihat Kitab Suci dengan cara yang baru untuk melihat keindahan Allah di dalamnya? Bagaimana keindahan ciptaan-Nya menarikmu semakin dekat kepada-Nya?
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 17-19; Kisah Para Rasul 10:1-23
Handlettering oleh Oei Kristina
.AmiN.
Selamat hari minggu, terima kasih utk segala kebaikan Tuhan …PtL
Amin
Puji Tuhan..Amin
Ajar kami ya Tuhan. Terpujilah nama Tuhan skarang dan sampai slamaNya. amin
semoga kita selalu dapat melihat keindahan ciptaan-Nya
❤❤❤
amin.
Amin