Seorang Pembimbing

Selasa, 7 Mei 2019

Seorang Pembimbing

Baca: 2 Raja-Raja 2:1-6

2:1 Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal.

2:2 Berkatalah Elia kepada Elisa: “Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel.” Tetapi Elisa menjawab: “Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu pergilah mereka ke Betel.

2:3 Pada waktu itu keluarlah rombongan nabi yang ada di Betel mendapatkan Elisa, lalu berkatalah mereka kepadanya: “Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?” Jawabnya: “Aku juga tahu, diamlah!”

2:4 Berkatalah Elia kepadanya: “Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho.” Tetapi jawabnya: “Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu sampailah mereka di Yerikho.

2:5 Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada di Yerikho kepada Elisa serta berkata kepadanya: “Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?” Jawabnya: “Aku juga tahu, diamlah!”

2:6 Berkatalah Elia kepadanya: “Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan.” Jawabnya: “Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.” Lalu berjalanlah keduanya.

Demi Tuhan yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau. —2 Raja-Raja 2:6

Seorang Pembimbing

Saat mendengar kata “mentor”, siapa yang terlintas dalam benak Anda? Bagi saya, itulah Pendeta Rich. Ia melihat potensi yang saya miliki dan menguatkan saya ketika saya merasa diri tidak mampu. Beliau memberi teladan kepemimpinan lewat pelayanan yang penuh kasih dan kerendahan hati. Saya pun kini melayani Tuhan dengan membimbing orang lain.

Nabi Elia berperan sangat penting dalam pertumbuhan Elisa sebagai pemimpin. Elia menemukan Elisa sedang membajak dan mengajaknya menjadi anak didiknya setelah Allah menyuruhnya mengurapi Elisa sebagai penggantinya (1Raj. 19:16,19). Sang murid muda ini melihat langsung bagaimana Nabi Elia mengadakan berbagai mukjizat dan patuh kepada Allah tanpa kompromi. Allah menggunakan Elia untuk menyiapkan Elisa untuk pelayanan seumur hidupnya. Menjelang akhir hidup Elia, Elisa punya kesempatan untuk pergi. Namun, ia memilih memperbarui komitmennya kepada sang mentor. Tiga kali Elia menawarkan Elisa untuk melepaskan tanggung jawabnya, tetapi setiap kali Elisa selalu menolak dengan berkata, “Demi Tuhan yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau”(2Raj. 2:2,4,6). Sebagai hasil dari kesetiaan Elisa, ia juga dipakai Allah secara luar biasa.

Kita semua membutuhkan seseorang yang memberi teladan arti sesungguhnya dari mengikut Tuhan Yesus. Kiranya Allah memberikan kepada kita orang-orang beriman yang dapat membimbing kita bertumbuh secara rohani. Kiranya kita pula, dengan pertolongan Roh Kudus, membimbing sesama dengan teladan kita. —Estera Pirosca Escobar

WAWASAN

Perjalanan Elia dan Elisa yang dikisahkan dalam 2 Raja-Raja 2:1–6 mengandung aspek yang menarik, yaitu tempat-tempat penting dalam peristiwa masuknya Israel ke tanah perjanjian. Di Gilgal, bangsa Israel berhenti untuk merayakan Paskah pertama mereka di negeri itu dan untuk menyunatkan orang-orang yang lahir di padang gurun (Yosua 5). Yerikho merupakan kota pertama yang ditaklukkan secara dahsyat saat Israel mulai merebut tanah perjanjian (Yosua 6). Sungai Yordan adalah jalan masuk orang Israel ke tanah Kanaan dengan mukjizat Allah yang membelah airnya (Yosua 3). Penyeberangan sungai itu tentu mengingatkan mereka akan peristiwa terbelahnya Laut Merah empat puluh tahun sebelumnya sehingga nenek moyang mereka bisa menyeberang dari Mesir menuju kebebasan dan hidup sebagai bangsa yang baru. —Bill Crowder

Saat ini, siapakah mentor yang sedang atau pernah membimbing hidup Anda? Kenapa penting bagi kita untuk membimbing sesama dalam iman kepada Tuhan?

Bapa, kami bersyukur Kau tempatkan orang-orang di sekitar kami yang mau menegur dan menguatkan kami. Mampukan kami berbuat yang sama kepada sesama.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-raja 1–3; Lukas 24:1-35

Bagikan Konten Ini
21 replies
  1. Syntia W. Putri Listio
    Syntia W. Putri Listio says:

    amiin . makasih Yesus . jadikan saya umatMu yg setia smpai selama lamanya

  2. Elisa Oktavia
    Elisa Oktavia says:

    Puji Tuhan, renungan hari ini kembali mengingatkan aku untuk bisa membimbing sesama untuk ikut Tuhan. Hari” ini aku sedang mendoakan untuk menjadi PKK di persekutuan kampus aku, ak sempat menolak untuk menjadi PKK, namun ak terus ditegur Tuhan dari renungan” yg ak baca, bahkan firman Tuhan yg ak dengar. Hri ini aku sadar, ini bkan hnya renungan yg kebetulan, selama 5 hari berturut” Tuhan mengingatkan aku ????, Tuhan ingin ak bsa menjadi muridNya yg taat melaksanakan perintahNya

  3. Nover
    Nover says:

    Bimbinglah kiranya kami ya Tuhan agar kami tetap setia melayani-Mu melalui orang-orang di sekitar kami.
    Amin

  4. Tjatjang
    Tjatjang says:

    mentor pertama yaitu Yesus Kristus dan Roh Kudus dan yg kedua adalah bapa Gembala. Jesus is the Best.

  5. Ellynda Rusdiana Dewi
    Ellynda Rusdiana Dewi says:

    Amen
    Terimakasih Yesus tuk Mereka yg telah Engkau kirimkan sebagai pelantara bagi q tuk terus maju, berakar, bertumbuh & berbuah di dlm iman & pengharapan akan Engakau.
    #GBu n fam

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *