Ketika Semua Terasa Hilang

Rabu, 15 Mei 2019

Ketika Semua Terasa Hilang

Baca: Mazmur 22:2-6

22:2 Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.

22:3 Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.

22:4 Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.

22:5 Kepada-Mu nenek moyang kami percaya; mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka.

22:6 Kepada-Mu mereka berseru-seru, dan mereka terluput; kepada-Mu mereka percaya, dan mereka tidak mendapat malu.

Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? —Mazmur 22:2

Ketika Semua Terasa Hilang

Hanya dalam waktu 6 bulan, hidup Gerald berantakan. Krisis ekonomi membuat bisnisnya bangkrut dan merenggut hartanya, lalu kecelakaan tragis merenggut nyawa anak lelakinya. Karena sangat terguncang, ibunya terkena serangan jantung dan meninggal, istrinya menjadi depresi, dan kedua putrinya begitu sedih hingga menolak untuk dihibur. Yang bisa ia lakukan hanyalah menggemakan seruan pemazmur, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?”(mzm. 22:2).

Satu-satunya yang membuat Gerald terus bertahan adalah pengharapan bahwa Allah, yang membangkitkan Yesus dari kematian, pasti akan membebaskan dirinya dan keluarganya dari penderitaan menuju kehidupan kekal yang penuh kebahagiaan. Ia berharap Allah akan menjawab seruannya minta tolong. Dalam keputusasaan, seperti pemazmur Daud, ia menetapkan hati untuk percaya kepada Allah di tengah segala penderitaannya. Ia berpegang pada pengharapan bahwa Allah akan membebaskan dan menyelamatkannya (ay.5-6).

Pengharapan itu menopang Gerald. Selama bertahun-tahun, setiap kali ditanya keadaannya, ia berkata, “Aku masih percaya kepada Allah.”

Allah menghargai iman Gerald, dengan memberinya penghiburan, kekuatan, dan keberanian untuk tetap melangkah dari tahun ke tahun. Keluarganya perlahan-lahan pulih dari krisis, dan tidak lama kemudian Gerald menyambut kelahiran cucu pertamanya. Seruannya sekarang adalah kesaksian atas kesetiaan Allah. “Aku tidak lagi bertanya, ‘Mengapa Engkau meninggalkan aku?’ Tuhan sudah memberkati aku.”

Saat tidak ada lagi yang tersisa, pengharapan tetap ada. —Leslie Koh

WAWASAN

Mazmur 22 adalah ratapan berisi curahan hati Daud kepada Allah di tengah kesedihan dan pergumulan yang hebat. Namun, dalam derita itu, perkataan Daud menubuatkan pergumulan ilahi yang dialami Yesus di kayu salib. Kristus mengucapkan perkataan dari Mazmur 22 selama penderitaan-Nya (Matius 27:46; Markus 15:34). Namun, itu baru permulaan dari nubuatan mazmur ini tentang salib. Ejekan yang Daud alami (Mazmur 22:8) mewakili cemooh yang dilontarkan kepada Yesus (Matius 27:39-44). Daud menulis kiasan tentang tusukan (Mazmur 22:17) yang Yesus alami dalam bentuk nyata lewat paku penyaliban (Lukas 24:39-40). Kesedihan karena pakaian Daud diperebutkan lewat undi oleh para penindasnya (Mazmur 22:19) terulang ketika prajurit di bawah salib membuang undi untuk jubah Yesus yang berupa selembar kain utuh (Matius 27:35). Roh Kudus memakai sajak dari mazmur Perjanjian Lama untuk menyiapkan jalan bagi peristiwa penyaliban Kristus. —Bill Crowder

Apa yang akan membantu Anda mengingat dan berpegang pada pengharapan akan pembebasan yang pasti dari Allah? Bagaimana kepercayaan kepada Allah membuat Anda terus bertahan dalam kesulitan?

Tuhan, saat aku merasa ditinggalkan, aku berpegang pada pengharapan yang Engkau berikan melalui kebangkitan Kristus, yaitu bahwa suatu saat nanti aku akan dibebaskan untuk mengalami sukacita yang abadi.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-Raja 22–23; Yoh 4:31-54

Handlettering oleh Julio Mesak Nangkoda

Bagikan Konten Ini
34 replies
  1. Happy Natalisa
    Happy Natalisa says:

    Bersyukur untuk saat teduh hari ini dan mengingatkan saya pada ayat ini :
    1 Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

  2. Syntia W. Putri Listio
    Syntia W. Putri Listio says:

    amiinn . makasih yesus aku percaya Yesus setia dan tidak pernah meninggalkan saya . haleluya

  3. Sherly Andriani
    Sherly Andriani says:

    So blessed. Mensyukuri setiap hadirat Allah yang masih Tuhan izinkan bisa kita rasakan

  4. Fanny Kilanmasse
    Fanny Kilanmasse says:

    Amin.
    Tak ada satu alasan pun yg membuat sy harus ragu akan kuasa Allah dlm hdup sy dan keluarga.

  5. Nover
    Nover says:

    Tuhan pasti tidak akan meninggalkan umat-Nya yang terus berpengharapan kepada-Nya.
    Tuhan memberkati

  6. Elisabeth
    Elisabeth says:

    tangan Tuhan setiap hari memberkati dan memelihara. rejeki adalah bonus dari Nya. hal itu yang membuatku terus percaya dan berharap kepada Yesus.

  7. Tjatjang
    Tjatjang says:

    Amin….. hanya berharap dan bersandar pada Yesus saja ada pengharapan yang pasti. Tuhan berkati

  8. Ivan Pratama Panggabean
    Ivan Pratama Panggabean says:

    Yesus sanggup memulihkan yang terluka, menyembuhkan yang menderiya. Dia sanggup memulihkan hidup kita.

  9. beatrice
    beatrice says:

    saya percaya bahwa pengharapan itu selalu ada, bahwa Allah selalu ada dan menyertai saya dalam setiap pergumulan dan kesulitan. sebab bukan hanya sekali ini saya mengalami kesulitan. dan dari semua kesulitan yg pernah saya alami, Allah selalu bekerja dan saya pada akhirnya menyadari bahwa Allah memang benar-benar berdaulat penuh atas hidup saya. maka sekarang pun saya masih tetap sama, percaya bahwa Allah bekerja. bahwa pengharapan itu memang benar adanya.

  10. lunny
    lunny says:

    aminn… yg ku rasakan sekarang. Tuhan ku tahu yg terbaik akan ada padaku. ku akan lihat mujizat itu terjadi hingga aku pun bersaksi

  11. Renta Purba
    Renta Purba says:

    Ya Bapa,ajar aku tetap berpengaharapan kepadaMu disaat aku sedang berada di titik terendah. Mujizat Tuhan pasti akan terjadi.amin

  12. Priskila
    Priskila says:

    yang membantu saya mengingat adalah Saat teduh. Menjalankan kebiasaan saat teduh menjadi rutinitas mungkin motivasi yang tidak benar bagi banyak org. Tapi bagi saya rutinitas ini yabg mendekatkan saya kepada TUHAN. Itu yang membuat daya tetap menggantungkan harapan saya pada TUHAN. DAN yang membuat saya bertahan dalam kesulitan adalah PENGHARAPAN ITU SENDIRI. Dalam TUHAN ada harapan yang nyata bukan sia-sia AMIN. Syalom GBU

  13. Agung Pranoto
    Agung Pranoto says:

    Mohon maaf, siapa yang menulis renungan ini?kenapa sampai tgl 15 mei kemaren harus diposting?saya yakin bukan suatu kebetulan..
    Disaat hari yang bersamaan istriku meninggal dunia, dan saya percaya sekarang dia bersama2 dengan Bapa..
    Terima kasih buat renungannya, sangat menguatkan dan memberkati saya, anak saya yang masih 2 tahun dan keluarga yang berduka..

  14. pak parda
    pak parda says:

    badai korona pasti reda ekonomi dipulihkan bersama pertolongan Allah Bapa dalam Kristus Yesus.. kehidupan selalu baik bersaba Bapa Anak dan Roh kudus..

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *