Kecil tetapi Penting

Minggu, 5 Mei 2019

Kecil tetapi Penting

Baca: 2 Korintus 1:8-11

1:8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.

1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.

1:10 Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,

1:11 karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami.

Kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi, karena kamu juga turut membantu mendoakan kami. —2 Korintus 1:10-11

Kecil tetapi Penting

Hari itu dimulai seperti hari-hari biasa, tetapi berakhir seperti mimpi buruk. Esther (bukan nama sebenarnya) dan beberapa ratus wanita lain diculik dari asrama sekolah mereka oleh sebuah kelompok relijius yang militan. Sebulan kemudian, semua tawanan wanita itu dibebaskan—kecuali Esther, karena ia menolak menyangkal Kristus. Ketika saya dan seorang teman membaca tentang pengalaman Esther dan orang-orang lain yang dianiaya karena iman mereka, hati kami tergerak. Kami ingin melakukan sesuatu. Namun, apa?

Saat menulis surat kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menuliskan tentang kesulitan yang dialaminya di Asia Kecil. Penganiayaan luar biasa yang dialami Paulus dan rekan-rekannya membuat mereka “putus asa juga akan hidup” (2Kor. 1:8). Namun, Rasul Paulus tertolong oleh doa-doa orang percaya (ay.11). Walaupun jemaat Korintus berada sangat jauh dari sang rasul, doa mereka sangat berarti dan Allah mendengarkan mereka. Di sinilah terdapat misteri yang luar biasa: Allah yang berdaulat memilih menggunakan doa-doa kita untuk mencapai tujuan-Nya. Sungguh sebuah hak istimewa!

Hari ini, kita dapat terus mengingat saudara-saudari kita dalam Kristus yang mengalami penderitaan karena iman mereka. Ada sesuatu yang dapat kita lakukan. Kita dapat berdoa bagi mereka yang terpinggirkan, tertindas, tersingkir, tersiksa, dan terkadang dibunuh karena keyakinan mereka kepada Kristus. Marilah mendoakan mereka agar mereka mengalami penghiburan dan kekuatan dari Allah, serta dikuatkan oleh pengharapan di saat mereka berdiri teguh bagi nama Yesus. —Poh Fang Chia

WAWASAN

Dalam bacaan hari ini, Paulus ingin pembacanya mengetahui beratnya aniaya yang telah ia alami bersama teman-teman seperjalanan setelah meninggalkan Korintus dan selama berada di Asia, salah satu provinsi Romawi. Mungkin yang ia maksudkan adalah saat-saat menegangkan dan mengancam nyawa yang mereka alami di tangan massa yang mengamuk di Efesus (Kisah Para Rasul 19:23-34). Namun, Paulus tidak menceritakan secara terperinci. Mengapa?
Mungkin Paulus tidak mau pengharapan mereka terjerat dalam hal-hal yang spesifik. Sesuai argumennya dalam surat I Korintus, ia ingin penghiburan dan kekuatan mereka tertanam pada Allah yang membangkitkan Putra-Nya dari antara orang mati (15:35–58). Dialah Allah yang memberi kelepasan di masa silam, sekarang, dan yang akan datang; Dialah yang memberikan pengharapan dan kepastian—baik dalam kehidupan maupun kematian (2 Korintus 1:9-10; 4:13-18). —Mart DeHaan

Bagi siapa Anda berkomitmen untuk berdoa minggu ini? Kapan Anda pernah mengalami kesetiaan Allah di tengah masa-masa penganiayaan?

Dalam doa, kita menyerahkan diri kita di bawah kaki Allah Mahakuasa.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 19–20; Lukas 23:1-25

Handlettering oleh Teguh Arianto

Bagikan Konten Ini
19 replies
  1. Nover
    Nover says:

    Marilah kita dengan tidak jemu-jemunya berdoa kepada Tuhan terutama bagi saudara/i kita yang berjuang untuk memberitakan injil.
    Amin

  2. Tjatjang
    Tjatjang says:

    Amin…emang berat yg dialami Rasul Paulus,dan kita di jaman sekarang tidak mengalaminya tapi buat mereka yg mengalami seperti yg Paulus alami,biar di teguhkan dan di kuatkan iman percaya nya. Yesus adalah pengharapan dan Hidup jadi harus tetap percaya dan teguh, tetap percaya dan yakin. Yesus adalah Alfa dan Omega.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *