Menikmati Keindahan
Sabtu, 27 April 2019
Baca: Pengkhotbah 3:9-13
3:9 Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?
3:10 Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
3:12 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.
3:13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya. —Pengkhotbah 3:11
Lukisan yang dipajang di lorong sebuah rumah sakit di pusat kota itu langsung menarik perhatian saya. Sapuan warna-warna pastel dan sosok-sosok dari suku asli Amerika Navajo dalam lukisan itu begitu memikat hati hingga saya berhenti berjalan dan memperhatikannya. “Coba lihat,” kata saya kepada Dan, suami saya.
Saat itu suami saya berjalan terus, tetapi saya tidak. Di antara lukisan-lukisan lain di lorong itu, saya berhenti untuk menatap lukisan yang satu ini. “Indahnya,” bisik saya.
Banyak hal dalam kehidupan ini memang indah. Lukisan mahakarya. Pemandangan indah. Kerajinan tangan yang kreatif. Begitu pula senyum seorang anak. Sapaan hangat sahabat. Telur biru burung robin. Lekukan pada kulit kerang. Untuk meringankan beban dalam hidup ini, “[Allah] membuat segala sesuatu indah pada waktunya”(pkh. 3:11). Dalam keindahan seperti itu, para ahli Alkitab menjelaskan, kita melihat sekilas kesempurnaan ciptaan Allah—termasuk kemuliaan dari kekuasaan sempurna-Nya yang akan datang.
Karena kita hanya bisa membayangkan kesempurnaan itu, Allah memberi kita kesempatan mencicipinya terlebih dahulu melalui keindahan hidup. Dalam hal itulah, Allah “memberikan kekekalan dalam hati mereka” (ay.11). Terkadang hari-hari kita terlihat suram dan tak berarti. Namun, Allah bermurah hati menyediakan momen-momen indah untuk direnungkan.
Seniman dari lukisan yang saya kagumi itu, Gerard Curtis Delano, mengerti hal itu. “Allah [memberi] saya talenta untuk menciptakan keindahan,” katanya, “dan itulah yang Dia ingin saya lakukan.”
Melihat keindahan seperti itu, apa respons kita? Kita dapat bersyukur kepada Allah untuk kekekalan yang akan datang sambil menikmati kemuliaan yang sudah kita saksikan. —Patricia Raybon
WAWASAN
Kitab Pengkhotbah tidak memberikan petunjuk yang jelas mengenai waktu penulisannya, tetapi sang penulis yang menyebut dirinya “Pengkhotbah” secara umum diyakini adalah Salomo, “anak Daud, raja di Yerusalem” (Pengkhotbah 1:1). Namun, ada juga yang percaya bahwa penulis kitab ini adalah seorang penyunting dan penulis yang mencatat pelajaran-pelajaran dari kehidupan Salomo dalam sebuah tradisi hikmat. Apakah tujuan kitab ini? Michael Eaton dalam buku tafsiran kitab Pengkhotbah menyatakan, “Kitab ini membela kehidupan iman kepada Allah pemurah dengan menunjukkan betapa suramnya pilihan-pilihan di luar iman.” Ia menyimpulkan bahwa tujuan sang Pengkhotbah adalah “untuk membawa kita melihat bahwa Allah itu ada, Dia baik dan pemurah, dan hanya dengan cara pandang inilah hidup lebih dapat dimengerti dan memberikan kepuasan.”—Alyson Kieda
Bagaimana Anda menanggapi keindahan yang telah Allah tempatkan di dunia ini? Bagaimana keindahan dunia ini mencerminkan diri-Nya?
Bapa, tolonglah aku hari ini melihat dan menikmati keindahan yang Engkau hadirkan dalam hidupku sembari aku menantikan kekekalan yang mulia.
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-Raja 1–2; Lukas 19:28-48
Handlettering oleh Robby Kurniawan
He’s Great
.AmiN.
ya, semua indah dengan Waktu Tuhan. Selamat beristirahat, Tuhan Yesus berkati
amin.
Amin. Luarbiasa. Allah itu baik
Amin.
amin
amin haleluyah
Amin
Sungguh besar kuasaMu TUHAN didalam hidup kami anak2MU. Tak satu pun dalam kehidupan kami, baik ataupun buruk yg tanpa sepengetahuan Tuhan.
Pelajaran berharga untukku hari ini..belajar untuk menikmati hidup yang Tuhan berikan, segala sesuatu yg terjadi adalah pelajaran penting kadi tugas kita adalah menikmati bukan bersungut-sungut.
GBU all
Puji Tuhan
amin trims TYM
Amin
Amin…
Ajar kami ya Tuhan. Terpujilah nama Tuhan
amin
Sungguh luar biasa ciptaan dan karya-Mu ya Tuhan yang dapat kami nikmati di bumi ini.
Pujilah Tuhan
Amin..Rencana dan Waktu Tuhan itu Indah..kita harus mensyukurinya.God Bless