Memaknai Sengsara Kristus

Ilustrasi oleh: Betsymorla Arifin (@betsymorla)

MINGGU PALEM

“Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!” (Markus 11:9-10).

Warga Yerusalem begitu antusias menyambut Yesus yang masuk ke kota sambil menunggangi keledai. Mereka menyebarkan ranting-ranting hijau bahkan menghamparkan pakaiannya sebagai jalan buat Yesus.

Minggu palem yang kita rayakan hari ini menjadi sebuah pengingat akan minggu sengsara yang akan dilalui Yesus dalam perjalanan-Nya menuju Golgota. Kiranya hari ini kita tak hanya mengingat, melainkan membuka hati kita untuk menyambut Sang Raja yang bersedia menanggung derita agar kita beroleh pengampunan dan penebusan.

KAMIS PUTIH

Di malam sebelum Yesus ditangkap, Ia duduk bersama para murid-Nya untuk memecahkan roti, menuangkan anggur, dan bahkan membasuh kaki murid-murid-Nya (Lukas 22:19-20, Yohanes 13).

Yesus, yang adalah Raja, yang disambut secara luar biasa saat Dia memasuki Yerusalem, kini merendahkan diri-Nya untuk membasuh kaki para murid. Yesus hendak memberi kita teladan bahwa pemimpin yang sejati bukanlah pihak yang dilayani, melainkan yang melayani.

Yesus telah melayani kita terlebih dahulu, siapkah kita untuk melayani-Nya dengan melayani sesama kita?

JUMAT AGUNG

Yesus tiba di Taman Getsemani dan Dia meminta agar murid-murid-Nya berjaga-jaga sementara Dia berdoa. Yesus takut akan penderitaan yang akan Dia lalui, namun Dia memilih taat kepada Bapa (Matius 26:36-46). Para prajurit pun menangkap Yesus dan menggiring-Nya ke pengadilan. Yesus sendirian, murid-murid-Nya tak lagi bersama-Nya. Bahkan, Petrus, murid yang paling berani pun menyangkal-Nya.

Hari ini bukanlah sekadar hari yang biasa berlalu, sebuah sejarah besar yang mengubah kehidupan terjadi. Ketika Yesus mati, Dia telah menuntaskan janji penebusan-Nya. Kematian-Nya memberi jalan pendamaian bagi kita.

Sebagaimana Kristus yang telah mati di atas kayu salib, sudahkah kita juga menyalibkan dosa-dosa dan keinginan daging kita?

SABTU SUNYI

Yesus dibaringkan di dalam kubur yang dijaga oleh prajurit. Murid-murid-Nya berkumpul di tempat yang tersembunyi, mereka didera ketakutan karena Yesus telah mati. Meski begitu, Yesus akan membuktikan bahwa janji-Nya adalah benar, Dia akan bangkit pada hari yang ketiga dan mengalahkan maut (Lukas 24:46).

Dalam kehidupan kita, mungkin ada kalanya kita merasa takut seperti murid-murid. Pun Tuhan terasa seperti diam. Namun, sejatinya Tuhan tidak pernah berdiam diri. Tuhan selalu berkarya bahkan di saat-saat kita seolah tidak merasakan kehadiran-Nya sekalipun.

MINGGU PASKAH

Hari ini, Yesus membuktikan janji-Nya. Yesus bangkit dari kematian dan mengalahkan maut. Haleluya!

Kebangkitan inilah yang menjadi tonggak iman kita. Maut tak lagi berkuasa atas kita, kita telah ditebus-Nya dari dosa, dan kini kita dapat mengisi kehidupan dengan sukacita penuh bahwa Yesus telah memberi kita keselamatan dan hidup yang kekal. Tugas kita adalah bertekun dalam iman hingga waktu kedatangan Yesus yang kedua tiba.

Bagikan Konten Ini
4 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *