Hadiah Terbaik
Minggu, 31 Maret 2019
Baca: Yohanes 1:43-51
1:43 Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!”
1:44 Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.
1:45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.”
1:46 Kata Natanael kepadanya: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”
1:47 Kata Filipus kepadanya: “Mari dan lihatlah!” Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!”
1:48 Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.”
1:49 Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”
1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.”
1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Kami telah menemukan Dia, . . . yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret. —Yohanes 1:45
Selama bertahun-tahun, teman saya Barbara telah memberi saya banyak kartu berisi kata-kata yang menguatkan dan hadiah-hadiah kecil yang penuh makna. Setelah saya mengabarinya bahwa saya telah menerima Yesus sebagai Juruselamat, ia memberikan hadiah terbaik darinya: Alkitab pertama saya. Ia berkata, “Kamu akan semakin dekat dengan Allah dan semakin dewasa dalam kerohanianmu jika kamu bertemu dengan Dia setiap hari, membaca Kitab Suci, berdoa, beriman, dan menaati-Nya.” Hidup saya berubah ketika Barbara mengajak saya untuk lebih mengenal Allah.
Barbara mengingatkan saya pada Filipus. Setelah Yesus mengajak Filipus untuk mengikut Dia (Yoh. 1:43), sang murid segera memberi tahu sahabatnya, Natanael bahwa Yesus adalah pribadi “yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi” (ay.45). Ketika Natanael merasa ragu, Filipus tidak membantah, mengkritik, atau meninggalkan sahabatnya itu. Yang ia lakukan hanyalah mengajak Natanael untuk bertemu sendiri dengan Yesus. “Mari dan lihatlah!” katanya (ay.47).
Saya dapat membayangkan betapa sukacitanya Filipus ketika ia mendengar Natanael menyebut Yesus sebagai “Anak Allah” dan “Raja orang Israel” (ay.49). Tentu Filipus juga sangat berbahagia saat mengetahui bahwa sahabatnya akan ikut melihat “hal-hal yang lebih besar” yang Yesus janjikan kepada mereka (ay.50-51).
Roh Kudus memprakarsai hubungan kita dengan Allah, lalu Dia hidup di dalam diri setiap orang yang merespons dengan iman. Dia memampukan kita untuk mengenal Allah secara pribadi dan untuk mengajak orang lain agar mau bertemu dengan Dia setiap hari lewat Roh-Nya dan Kitab Suci. Ajakan untuk mengenal Yesus lebih jauh adalah hadiah terbaik yang bisa kita terima dan berikan. —Xochitl Dixon
Siapa yang akan kamu ajak untuk mengenal Yesus lebih jauh? Bagaimana Dia memakai orang lain untuk menumbuhkan imanmu?
Mengenal Yesus adalah anugerah terbaik yang bisa kita terima; memperkenalkan-Nya kepada sesama adalah hadiah terbaik yang bisa kita berikan.
Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-Hakim 11-12; Lukas 6:1-26
amin
.AmiN.
Amin,, terpujilah Tuhan yg boleh menjadikan kita sebagai anak-anak Nya sehingga kita boleh menjadi pengikut kristus sebagai hadiah yg terbaik di dalam hidup kita.. God Bless..
marilah kita hidup dengan saling berbagi ‘hadiah terbaik’, Amin.
amin haleluyah
Amin, dan biarlah kiranya kita tidak jemujemu mengimaninya dalam kehidupan seharihari kita:)
amin.
Amen
Amin
Amin…Tuhan memberkati!
Marilah kita mengajak sesama kita untuk lebih mengenal Kristus di hidup kita.
Amin.
Ajar kami ya Tuhan. Terpujilah nama Tuhan skarang dan sampai slamaNya. amin
apa itu rasa takut?
Mampukan kami ya Tuhan
Amin