Simpan dan Terus Melangkah
Selasa, 19 Februari 2019
Baca: Amsal 15:30-33
15:30 Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang.
15:31 Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak.
15:32 Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.
15:33 Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Orang yang mengindahkan teguran tergolong orang bijaksana. —Amsal 15:31 BIS
Saya teringat nasihat bijak yang pernah diberikan oleh teman saya yang bekerja sebagai penyiar radio. Pada awal kariernya, ketika ia merasa kesulitan untuk menyikapi baik kritik maupun pujian dengan baik, ia merasa Allah mendorongnya untuk menyimpan kedua-duanya dalam hati. Apa yang ia pelajari dari sikapnya tersebut? Ia berkata, “Aku belajar memperbaiki diri lewat kritik dan juga menerima pujian. Aku menyimpan kedua-duanya, lalu berusaha merendahkan hati untuk melangkah lagi dalam anugerah dan kuasa Allah.”
Kritik dan pujian memang membawa dampak besar bagi perasaan kita. Jika perasaan itu dibiarkan, kritik dapat membuat kita membenci diri sendiri, dan sebaliknya, pujian bisa membuat kita tinggi hati. Dalam kitab Amsal tertulis manfaat dari dorongan dan nasihat bijak: “Wajah gembira meriangkan hati, berita yang baik menyegarkan jiwa. . . . Orang yang tidak mau dinasihati, tidak menghargai diri sendiri; orang yang mau menerima teguran, menjadi berbudi” (15:30,32 bis).
Ketika menerima teguran, kiranya kita memberi diri untuk diasah olehnya. Amsal berkata, “Orang yang mengindahkan teguran tergolong orang bijaksana” (ay.31). Namun ketika menerima pujian, kiranya kita disegarkan dan hati kita dipenuhi ucapan syukur. Saat kita berjalan dengan rendah hati di hadapan Allah, Dia akan menolong kita belajar dari kritik sekaligus pujian, menyimpan kedua-duanya, dan terus melangkah maju di dalam Dia (ay.33). —Ruth O’Reilly-Smith
Allah Bapa, terima kasih atas pujian dan kritik yang kuterima. Kiranya aku bertumbuh dan diasah oleh kedua hal itu saat aku berserah pada-Mu dalam kerendahan hati.
Belajarlah dari pujian maupun kritik, simpanlah kedua-duanya, dan teruslah melangkah.
Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 25; Markus 1:23-45
Ketika Tuhan Mengajarkanku untuk Terlebih Dahulu Meminta Maaf
Amin
Amin
.AmiN.
Aminnnn
Sangat memberkati
Amin.
Ajar kami untuk rendah hati Tuhan. Terpujilah nama Tuhan. amin
Amin
Amin
amiiin
Amin.
amin
amin Tuhan yesus..
amin haleluyah
Terimakasih buat Renungan Pagi ini yg mengajari ku utk belajar dari Pujian maupun Kritik dan tetap melangkah ke depan , Tuhan Yesus Menyertai Perjalanan Hidup Kita ,,,amin.
amin.
Amin
amin
amin
amin y Tuhanku Yesus.
Amin
Amin…Tuhan memberkati!
amin .. mampukan aku untuk tunduk dan taat akan perintah Mu
AMIN
Amin
Trimakasih atas pencerahan atas firman tuhan , Kasih allah menyertai kita
Tuhan memberkati
Amin… Puji Tuhan, sangat terberkti
Amin
Amin …ajar kami Bapa agar dapat menerima kritik yg berguna bagi kami untuk hidup lebih baik dan benar.
Amin
Tuhan Yesus, terimakasih :’)
Sesuai dengan yang ku alami sehari ini di tempatku bekerja
Ada teguran dan ada pujian
Semoga Tuhan Yesus menguatkan hatiku menerima setiap pembaruan dalam hidup
Amen
amin
Amin.
Amin
Tuhan Yesus memberkati
Aminnn ya Tuhan
Ciayooooo.. GanBatte…
Amen