Kasih dan Damai

Jumat, 8 Februari 2019

Kasih dan Damai

Baca: Mazmur 16

16:1 Miktam. Dari Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.

16:2 Aku berkata kepada TUHAN: “Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!”

16:3 Orang-orang kudus yang ada di tanah ini, merekalah orang mulia yang selalu menjadi kesukaanku.

16:4 Bertambah besar kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku tidak akan ikut mempersembahkan korban curahan mereka yang dari darah, juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka di bibirku.

16:5 Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.

16:6 Tali pengukur jatuh bagiku di tempat-tempat yang permai; ya, milik pusakaku menyenangkan hatiku.

16:7 Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku.

16:8 Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

16:9 Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram;

16:10 sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.

16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, . . . Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa. —Mazmur 16:10-11

Kasih dan Damai

Saya selalu takjub menyaksikan bagaimana damai—damai yang berkuasa dan melampai segala akal (Flp. 4:7)—dapat menguasai hati kita bahkan di tengah kedukaan yang mendalam. Baru-baru ini, saya mengalaminya dalam kebaktian penghiburan ayah saya. Ketika deretan kerabat mengungkapkan rasa dukacita mereka, saya merasa lega melihat seorang sahabat di SMA. Tanpa sepatah kata pun, ia memeluk saya dengan erat beberapa waktu lamanya. Bentuk perhatiannya yang tenang itu mengalirkan damai yang baru saya rasakan di tengah duka pada hari yang berat itu. Saya disadarkan bahwa saya tidak benar-benar sendirian.

Seperti kata Daud dalam Mazmur 16, damai dan sukacita yang Allah berikan bukanlah hasil dari pikiran kita yang sengaja mengabaikan rasa sakit. Damai tersebut merupakan pemberian yang kita terima dan alami saat berlindung pada Allah kita yang baik (ay.1-2).

Kita bisa saja menyikapi kesedihan karena kematian seseorang dengan cara mengalihkan perhatian. Kita pikir kepedihan takkan terasa jika kita mengabaikannya. Namun, cepat atau lambat kita akan sadar bahwa segala upaya untuk menghindari kepedihan justru membuat kita semakin menderita (ay.4).

Sebaliknya, kita dapat berpaling kepada Allah, dengan mempercayai bahwa hidup yang sudah Dia berikan itu—meski ada kepedihan—tetap baik dan indah, meski kita tidak mengerti sepenuhnya (ay.6-8). Kita bisa berserah kepada tangan kasih-Nya yang dengan lembut menopang kita di dalam kedukaan dan memberi kita damai serta sukacita yang tak bisa direnggut oleh maut sekalipun (ay.11). —Monica Brands

Bapa, terima kasih atas tangan-Mu yang selalu memeluk dan menopang kami di kala suka maupun duka. Tolong kami untuk mencari pemulihan kami di dalam Engkau.

Kasih Allah memampukan kita melewati kepedihan dan mengubahnya menjadi damai dan sukacita.

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 4-5; Matius 24:29-51

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. gracegrecchu
    gracegrecchu says:

    haleluya.. oh..haleluyaaa…

    Terima Kasih TUHAN kalau Engkau ijinkan saat ini aku mengalami kepedihan, kesedihan bahkan kekecewaan.. Aku mau serahkan semua kesedihan dan kekecewaanku pada-Mu..
    Biarlah kasih dan damai sejahtera TUHAN membebat hatiku dan memulihkanku.. Memberiku semangat kembali, menyegarkan jiwaku, dan menguatkanku!!

    Gantikan air mataku dengan sukacita ya TUHAN.. Tidak selama-lamanya aku dalam kesesakan..

  2. Aren Siahaan
    Aren Siahaan says:

    Amin,, terpujilah Tuhan Yg memberikan sukacita kpd kita walaupun kt dlm mengahadapi dukacita,, God Bless…

  3. yuschristina
    yuschristina says:

    Dia yang akan memulihkan kita dari dunia orang mati, dan yang akan membawa kita kepada kedamaian dan sukacita yang sejati. Dia yang mengubahkan segala kutuk menjadi berkat

  4. Celvin Yehezkiel Waha
    Celvin Yehezkiel Waha says:

    Terima kasih Tuhan untuk aungerahMu yang luar biasa. Saya percaya apapun yang terjadi dalam hidup saya semuanya adalah rencanaMu yang indah dan terbaik bagi kami. Pakailah kami untuk menjadi berkat bagi orang lain. Jika Engkau mendapati kami yang sudah mulai goyah tolong Engkau sadarkan kami ya Bapa. Dalam Nama Tuhan Yesus terima kasih Tuhan AMIN

  5. Nelly Sipayung
    Nelly Sipayung says:

    Terimakasih Bapa Engkau selalu hadir dan selalu ada dalam kepedihanku. Yang selalu menghibur bagiku disaat aku sedih dan terpuruk. Tangan mu selalu siap memelukku. Mampukan selalu anakMu ini Bapa agar selalu tegar.

  6. Tita donuata
    Tita donuata says:

    Puji Tuhan..
    Engkau selalu ada bersamaku ketika manusia tak mampu menolongku..
    Engkau hadir dalam suka dan duka..
    Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *