Mencari Belahan Jiwa

Ilustrasi oleh: Lukas Ardandireza (@lukas_ardandireza)

Untuk kamu yang single, mungkin pernah ada suatu masa dalam hidupmu di mana kamu merasa dirimu tidaklah lengkap tanpa kehadiran si dia. Kamu merasa sepi, atau mungkin pula kamu merasa iri dengan orang lain yang tampaknya telah menemukan belahan jiwa mereka.

Namun, ketahuilah satu hal, bahwa identitasmu sejatinya tidaklah ditentukan dari status ataupun hubungan-hubungan yang kamu miliki.Tuhan menciptakan jiwamu utuh. Dengan ataupun tanpa pasangan, anugerah-Nya selalu cukup buatmu.

Kiranya dalam masa single ini, kamu dapat belajar untuk mengasihi Tuhan dan sesama. Dan, kelak saat kamu telah menemukan pasanganmu, kamu akan melihat bahwa masa single yang telah kamu lalui bersama Tuhan akan menolongmu untuk mengasihi pasanganmu.

Lihat karya lainnya di “Ruang Seni Kamu”

5 Penyemangat untuk Dirimu Sendiri dan Orang Lain

Pekerjaan Baik Telah Dipersiapkan

Kamis, 7 Februari 2019

Pekerjaan Baik Telah Dipersiapkan

Baca: Efesus 2:6-10

2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,

2:7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.

2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,

2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. —Efesus 2:10

Pekerjaan Baik Telah Dipersiapkan

Seorang pria asing bertubuh kekar menghampiri saya dan istri saat kami berjalan kaki di luar negeri. Kami pun langsung ketakutan, mengingat dalam liburan itu kami sudah beberapa kali mengalami perlakuan tidak menyenangkan: dibentak, ditipu, dan diperas orang. Akankah kami mengalami peristiwa buruk lagi? Kami terkejut ketika ternyata orang itu hanya ingin memberi tahu tempat terindah di kotanya. Ia bahkan memberi kami sebatang cokelat, tersenyum, lalu pergi. Tindakan sederhana itu membuat hati kami ceria dan sisa liburan kami terasa menyenangkan. Kami pun berterima kasih—kepada orang tersebut sekaligus Allah yang telah menghibur kami.

Mengapa pria itu berbuat baik kepada dua orang asing seperti kami? Apakah ia memang berkeliling membawa sebatang cokelat sepanjang hari itu, sambil mencari seseorang yang bisa diberkatinya?

Sungguh menakjubkan bagaimana tindakan yang sangat sederhana bisa menghasilkan kebahagiaan yang sangat besar—bahkan mungkin membawa seseorang kepada Allah. Alkitab menyatakan pentingnya perbuatan baik (Yak. 2:17,24). Jika itu tampaknya sulit, kita mendapat kepastian bahwa Allah tidak hanya akan memampukan kita melakukan pekerjaan baik itu, tetapi juga telah mempersiapkan semua pekerjaan itu sebelumnya (Ef. 2:10).

Mungkin Allah telah mengatur kita untuk “berpapasan” dengan seseorang yang membutuhkan penghiburan atau Dia memberi kita kesempatan untuk membantu seseorang. Yang perlu kita lakukan hanyalah menanggapinya dengan taat. —Leslie Koh

Siapa yang bisa kita bantu dan doakan hari ini? Siapa saja yang Allah pertemukan denganmu?

Tuhan, kiranya aku taat membagikan kasih-Mu kepada sesamaku sebagaimana Engkau telah mengasihiku.

Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 1-3; Matius 24:1-28