Satu Perubahan yang Perlu Dilakukan Sebelum Menjalankan Resolusi

Oleh Olyvia Hulda, Sidoarjo

Setiap awal tahun, banyak dari kita yang membuat resolusi untuk dijalankan di tahun berikutnya. Ada resolusi yang berupa rencana, komitmen, serta harapan-harapan yang ingin dicapai. Aku adalah salah satu orang yang membuat resolusi itu. Setiap tahun, aku mendoakan dan menyerahkan tiap resolusi yang kubuat agar dapat terjadi sesuai dengan kehendak-Nya.

Beberapa tahun lalu, aku punya resolusi yang rencananya akan kulakukan di sepanjang tahun. Namun, aku malah merasa ragu dan bertanya kepada diriku sendiri: apakah resolusiku itu benar-benar akan memberi dampak untuk hidupku di masa depan? Apakah aku dapat serius menjalani resolusi itu?

Aku ingat pengalamanku setahun sebelumnya. Waktu itu salah satu resolusiku adalah rajin berolahraga. Beberapa kali aku menyempatkan diri untuk lari pagi, jalan-jalan berkeliling kompleks perumahan, dan bersepeda. Tapi, seiring waktu berlalu, bahkan hingga akhir tahun, aku mulai absen berolahraga sampai akhirnya berhenti melakukannya sama sekali. Aku telah gagal menjalankan resolusiku.

Namun, di tahun setelahnya, aku tetap mencanangkan olahraga sebagai resolusiku. Bersyukur ada temanku yang mengajakku berolahraga di gym. Di sana, seorang trainer menjelaskan padaku tentang pentingnya berolahraga. Katanya, jika jumlah lemak jahat terlalu banyak dalam tubuhku, itu bisa menyebabkan berbagai macam penyakit seperti jantung koroner, stroke, kolesterol, dan sebagainya. Olahraga merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko terkena penyakit seperti itu. Aku tersentak dan merasa ditegur. Awalnya, kupikir kalau olahraga itu hanyalah aktivitas sampingan agar tubuhku terlihat lebih sehat dan segar. Itu saja. Aku tak terpikirkan akan banyak penyakit yang bisa saja menyerangku jika aku tidak rutin berolahraga dan bergaya hidup sehat. Sejak saat itu, aku pun jadi lebih rutin berolahraga.

Resolusiku berolahraga itu pada akhirnya baru benar-benar terwujud ketika pikiranku berubah, ketika aku menyadari bahwa olahraga adalah salah satu cara yang bisa kulakukan untuk hidup sehat, bukan sekadar aktivitas sampingan. Dan, hal inilah yang kemudian mendorongku untuk memikirkan kembali semua resolusi yang kubuat setiap tahunnya. Tanpa pembaharuan pikiran, resolusi yang kulakukan akan terasa berat untuk kulakukan. Dalam setiap resolusi yang kubuat, aku perlu memikirkan: apakah resolusi tahun baruku menyentuh masalah-masalah yang mendasar dalam hidupku? Atau, apakah resolusiku hanya sekadar untaian kata yang pada akhirnya akan sulit kupraktikkan?

Saat ini, aku sedang berusaha mewujudkan resolusiku. Dan inilah yang mengajariku untuk menghargai komitmenku, dan menolongku untuk hidup lebih terarah sepanjang tahun. Aku tidak pernah tahu kapan waktuku akan berakhir. Namun yang bisa aku lakukan adalah menggunakan kesempatan yang ada dengan sebaik mungkin.

Resolusi dan perubahan apakah yang ingin kamu lakukan di tahun ini?

Baca Juga:

Interupsi dari Allah

Di tengah kesibukan yang menjadi rutinitas sehari-hari, ada kalanya jadwal yang sudah kita buat tidak berjalan semestinya. Pernahkah kita menyadari bahwa mungkin itu adalah interupsi yang dilakukan Allah?

Bagikan Konten Ini
5 replies
  1. Lian
    Lian says:

    Bagaimana caranya agar sikap menunda nunda melakukan hal yang dihendaki Tuhan Yesus itu dihindari…?
    Misalnya nih saya pengen sate tepat waktu tapi secara tidak langsung saya menundanya.
    Terimakasih????

  2. Ellynda Rusdiana Dewi
    Ellynda Rusdiana Dewi says:

    Amen
    Resolusi q adlh menjadi lebih baik & intim lg dgn TUHAN dr Tahun yg sudah2.
    Mkasih tuk sharenya.
    GBu n fam

  3. olyviahulda
    olyviahulda says:

    hai k Lian…
    yg pasti kita perlu pny pemikiran bahwa kehendak Tuhan itu sangat2 penting (lebih penting dr kenyamanan dan kepentingan kita), dan hrs menjadi prioritas, fokus dan tujuan utama kita + layak berkorban untuk itu. klo punya pemikiran ini otomatis kq nggak akan pingin nunda lagi :).

  4. Puja EddyBerth Karosekali
    Puja EddyBerth Karosekali says:

    resolusi ku adalah dapat melayani Tuhan dan mempermuliakannya, menjadi pribadi yang lebih baik, memperbaiki karakter ku yg keras dan kasar, mendapatkan beasiswa agar dapat membantu finansial keluarga ku dan membanggakan bapa ku disorga dan mama kuu ????

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *