Mosaik Keindahan

Sabtu, 15 Desember 2018

Mosaik Keindahan

Baca: Lukas 1:46-55

1:46 Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan,

1:47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,

1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,

1:49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.

1:50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.

1:51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;

1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;

1:53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;

1:54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,

1:55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.”

Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku. —Lukas 1:46-47

Mosaik Keindahan

Tatkala duduk di halaman Gereja Visitasi di Ein Karem, Israel, saya sangat tergugah oleh keelokan enam puluh tujuh mosaik bertuliskan perkataan dari Lukas 1:46-55 dalam berbagai bahasa. Bagian Alkitab tersebut umumnya dikenal sebagai Magnificat, bahasa Latin yang artinya “memuliakan”, dan merupakan ungkapan sukacita Maria menanggapi berita bahwa ia akan menjadi ibu dari Sang Mesias.

Setiap plakat berisi pujian Maria tersebut, termasuk: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, . . . karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku” (ay.46-49). Nyanyian Alkitab yang terukir pada potongan mosaik itu adalah lagu pujian Maria yang menceritakan kesetiaan Allah kepadanya dan kepada bangsa Israel.

Setelah menerima anugerah Allah, Maria bersyukur dan bersukaria karena keselamatannya (ay.47). Ia mengakui bahwa rahmat Tuhan telah diberikan kepada bangsa Israel turun-temurun (ay.50). Sembari mengingat kembali pemeliharaan Allah bagi bangsa Israel, Maria memuji Allah atas perbuatan tangan-Nya yang penuh kuasa bagi umat-Nya (ay.51). Ia juga bersyukur kepada Allah, karena menyadari bahwa pemeliharaan yang ia alami setiap hari itu berasal dari Tuhan (ay.53).

Maria menunjukkan bahwa mengingat-ingat perbuatan besar Allah bagi kita adalah satu cara untuk mengungkapkan pujian dan dapat membuat kita bersukacita. Pada masa Natal ini, ingatlah kebaikan Allah yang telah dialami sepanjang tahun. Keping-keping kenangan itu akan menghasilkan bagimu mosaik pujian yang sangat indah. —Lisa Samra

Bapa, kami memuji-Mu atas perbuatan-perbuatan-Mu yang besar dalam kehidupan kami tahun ini. Kami bersukacita atas rahmat dan pemeliharaan-Mu atas kami.

Buatlah daftar berkat Allah tahun ini dan renungkanlah dalam keheningan. Lalu, ceritakanlah kebaikan-Nya kepada seseorang.

Bacaan Alkitab Setahun: Amos 1-3; Wahyu 6

Bagikan Konten Ini
17 replies
  1. Lasriana Folow Sinaga
    Lasriana Folow Sinaga says:

    Perbuatan Allah sungguh luar biasa dalam hidupku, dan membuatku terheran-heran. Yesus Dashyat dan luar biasa

  2. Kristin
    Kristin says:

    Terimakasih Bapa, untuk segala kebaikanMu dalam hidupku. Engkau sungguh Allah yang ajaib, selalu membuatku takjub akan kasihMu yang tak berkesudahan kepadaku dan keluargaku..Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *