Dari Aib Menjadi Mulia

Senin, 17 Desember 2018

Dari Aib Menjadi Mulia

Baca: Lukas 1:18-25

1:18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: “Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya.”

1:19 Jawab malaikat itu kepadanya: “Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.

1:20 Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.”

1:21 Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci.

1:22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.

1:23 Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah.

1:24 Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya:

1:25 “Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.”

Sekarang [Tuhan] berkenan menghapuskan aibku di depan orang. —Lukas 1:25

Dari Aib Menjadi Mulia

Natal adalah momen tahunan bagi keluarga untuk berkumpul merayakan kebahagiaan bersama. Namun, ada pula yang merasa segan bertemu dengan sanak dan kerabat tertentu yang suka menanyakan hal-hal ‘sensitif’ seperti “Kapan menikah?” atau “Kapan punya anak?” Pertanyaan-pertanyaan tersebut seakan mengindikasikan ada yang tidak beres dengan orang yang ditanyai.

Bayangkan kesusahan Elisabet yang tidak mempunyai anak setelah lama menikah. Dalam budayanya, hal itu dipandang sebagai tanda bahwa Allah tak berkenan (lihat 1Sam. 1:5-6), bahkan dianggap sebagai aib. Jadi, meski Elisabet hidup benar di hadapan Allah (Luk. 1:6), tetangga dan kerabatnya mungkin menganggap ia hidup dalam dosa.

Kendati demikian, Elisabet dan suaminya terus melayani Tuhan dengan setia. Lalu, ketika keduanya telah sangat lanjut usia, terjadilah mukjizat. Allah mendengar doa mereka (ay.13). Allah suka menunjukkan kebaikan-Nya kepada kita (ay.25). Walau tampaknya Allah menunda-nunda, waktu-Nya selalu tepat dan hikmat-Nya selalu sempurna. Bagi Elisabet dan Zakharia, Allah memberikan karunia khusus: seorang anak yang akan mendahului Sang Mesias (Yes. 40:3-5).

Apakah kamu merasa tidak mampu karena tidak punya sesuatu, misalnya gelar sarjana, pasangan, anak, pekerjaan, atau rumah? Tetaplah hidup bagi Allah dengan setia dan sabarlah menanti Dia serta penggenapan rencana-Nya, seperti yang dilakukan Elisabet. Bagaimana pun keadaan kita, Allah terus bekerja di dalam dan melalui diri kita. Dia mengenal hatimu. Dia mendengar doamu. —Poh Fang Chia

Tuhan, Engkau selalu setia dan baik. Tolong kami untuk terus percaya kepada-Mu, sekalipun hati kami telah dilukai.

Tetaplah hidup bagi Allah dengan setia dan sabarlah menanti penggenapan rencana-Nya atas hidupmu.

Bacaan Alkitab Setahun: Amos 7-9; Wahyu 8

Bagikan Konten Ini
37 replies
  1. Yeyen haloho
    Yeyen haloho says:

    KuatKan aku Tuhan …
    Berikan aku Tetap Kesabaran ,walaupun Hati ini sudah Terluka
    Karena aku yakin Semua akan indah Pada Waktunya.
    Amin

  2. mariana billa
    mariana billa says:

    Tuhan itu Adil dan Benar.. Ia akan menggenapi rencanaNya yang indah pada waktu yang tepat dan disaat yang tak terduga????????

  3. trisnaworms
    trisnaworms says:

    Rencana Tuhan jauh lebih baik dr yg kita rencanakan. Tetap teruslah berdoa, berharap hanya kepada-Nya dalam kesetiaan Janji-Nya. Amin

  4. trisnaworms
    trisnaworms says:

    Tuhan Punya Rencana yg jauh lebih indah, baik dari rencana kita. Tetap terus berdoa, berharap hanya kepada Janji-Nya. Amin

  5. Elisabeth
    Elisabeth says:

    amin.. Tuhan pasti menggenapi rencana Nya sekalipun AQ telah banyak dosa. hidup setia kepada Tuhan, itulah kunci nya

  6. Elisabet Christy
    Elisabet Christy says:

    Sertai dan tutun jalanku ya Tuhan, kuatkan imanku untuk terus berpegang pada janjiMu ya Tuhan, kiranya engkau menuntunku di dalam kebimbanganku, Amin

  7. Reinhard H Napitupulu
    Reinhard H Napitupulu says:

    Sampai saat ini anak ku Aaron (2.5)blom bs memanggil mama papa ya Tuhan. Izinkan aku untuk meyakiniMu…bahwa Engkau punya rencana indah buat kami sekeluarga. dan maafkanlah atas kelalaian kami sebagai orang tua nya.

  8. Prapto wiloso
    Prapto wiloso says:

    Peringatan buat kita yang tidak bisu (bisu Firman), lebih banyak peluang besar untuk mendapatkan berkat, hikmat dan kesempatan untuk dapat merasakan dan menjadi pelaku seperti mbah Zakaria tersebut. GBU.

  9. juliana simbolon
    juliana simbolon says:

    tak satupun dapat menghiburku, tak seorangpun dapat menolongku
    hanya Yesus jawaban hidupku.. .

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *