Terus Membangun!
Minggu, 18 November 2018
Baca: Ezra 5:1-5
5:1 Tetapi nabi Hagai dan Zakharia bin Ido, kedua nabi itu, bernubuat terhadap orang-orang Yahudi yang tinggal di Yehuda dan di Yerusalem dalam nama Allah Israel, yang menyertai mereka.
5:2 Pada waktu itu mulailah Zerubabel bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak membangun rumah Allah yang ada di Yerusalem. Mereka didampingi dan dibantu oleh nabi-nabi Allah.
5:3 Tetapi pada waktu itu juga datanglah kepada mereka Tatnai, bupati daerah sebelah barat sungai Efrat, bersama-sama dengan Syetar-Boznai dan rekan-rekan mereka, dan beginilah katanya kepada mereka: “Siapakah yang memberi perintah kepadamu untuk membangun rumah ini dan menyelesaikan tembok ini?”
5:4 Lalu katanya pula kepada mereka: “Siapakah nama-nama orang yang mendirikan bangunan ini?”
5:5 Tetapi mata Allah mengamat-amati para tua-tua orang Yahudi, sehingga mereka tidak dipaksa berhenti oleh orang-orang itu sampai ada berita diterima oleh Darius dan kemudian dikirim kembali surat jawaban mengenai hal itu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Mata Allah mengamat-amati [mereka], sehingga mereka tidak dipaksa berhenti. —Ezra 5:5
Saat terbuka peluang untuk menduduki posisi baru di kantor, Simon meyakini itu sebagai berkat dari Tuhan. Setelah mendoakan keputusan itu dan mencari nasihat, ia merasa bahwa Tuhan sedang memberikan kesempatan itu agar ia dapat memikul tanggung jawab yang lebih besar. Semua berjalan lancar dan atasannya mendukung keputusannya. Namun kemudian keadaan berubah. Ada sejumlah rekan kerja Simon yang tidak menyukai promosi yang diterimanya dan menolak bekerja sama. Simon mulai berpikir apakah sebaiknya ia mundur saja.
Saat bangsa Israel kembali ke Yerusalem untuk membangun rumah Allah, ada pihak musuh yang berusaha menakut-nakuti dan melemahkan semangat mereka (Ezr. 4:4). Bangsa Israel sempat menghentikan pembangunan itu, tetapi melanjutkannya lagi setelah Allah menguatkan mereka melalui nubuat Nabi Hagai dan Zakharia (4:24-5:2).
Namun, sekali lagi, musuh kembali datang mengganggu. Kali ini bangsa Israel tetap bertahan, karena mereka menyadari bahwa “mata Allah mengamat-amati [mereka]” (5:5). Mereka memegang teguh instruksi Allah dan percaya bahwa Dia akan menuntun mereka melewati tantangan apa pun yang mereka hadapi. Benar saja, Allah kemudian menggerakkan raja Persia untuk mendukung penyelesaian bait Allah (ay.13-14).
Itu pula yang dilakukan oleh Simon. Ia mencari hikmat Allah untuk memutuskan apakah ia harus tetap pada posisi barunya atau pindah ke posisi yang lain. Setelah merasakan panggilan Allah untuk tetap bertahan, Simon mengandalkan kekuatan Allah untuk bertekun dalam pekerjaannya. Perlahan-lahan ia pun diterima oleh rekan-rekan kerjanya.
Saat kita berusaha mengikut Allah, di mana pun Dia menempatkan kita, mungkin saja kita akan menghadapi tantangan. Pada saat itulah kita perlu terus mengikut Dia. Allah akan menuntun dan menyertai kita melewati tantangan tersebut. —Leslie Koh
Tetaplah teguh, karena mata Allah mengamat-amati kamu.
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 8-10; Ibrani 13
.AmiN.
TerpujilaTUHAN kita YESUS KRISTUS dahulu , sekarang sampai selama- lamanya amin.
amin
amin
ya n amin
keteguhan membuahkan hasil yang manis
Amin
Amin….
Terima kasih Bapa. Mampukanku tuk turuti setiap kehendakMu. Ajarku bertahan di tengah badai hidup. Ajarku tetap percaya bahwa Engkau slalu besertaku, amin.
haleluyah amin
Ajar kami meletakkan segala didalamMu, Tuhan. Terpujilah namaMu skarang dan sampai selamanya amin
Amin
Amin
Amin..Tuhan memberkati!
Amin, Ya Yesus
amin
amin
amin
Amin
amin
amin..
amen
amin
AMIN HALELUYA
Amiin.
Amin…
jangan lah berpaling dari Tuhan meski apapun yg boleh kita hadapi,, tetap berpegang teguh terhadap ajaranNya,, God Bless…
Amen