Fondasi yang Kuat
Rabu, 28 November 2018
Baca: Matius 7:24-27
7:24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. —Matius 7:24
Musim panas yang lalu, saya dan suami mengunjungi Fallingwater, sebuah rumah di kawasan pedesaan Pennsylvania yang dirancang oleh arsitek Frank Lloyd Wright pada tahun 1935. Saya belum pernah melihat rumah seperti itu. Wright ingin menciptakan rumah yang tumbuh secara organik dari lanskap alam yang ada, seolah-olah rumah itu benar-benar tumbuh di tempat itu—dan ia berhasil melakukannya. Ia membangun rumah di sekitar air terjun alami dan gaya rumah itu menyerupai tebing batu di dekatnya. Pemandu wisata kami menjelaskan apa yang membuat bangunan itu aman: “Penyangga vertikal utama dari rumah itu bertumpu di atas batu karang.”
Mendengarkan penjelasannya membuat saya langsung teringat pada perkataan Yesus kepada murid-murid-Nya. Dalam Khotbah di Bukit, Yesus mengatakan kepada mereka bahwa apa yang Dia ajarkan akan menjadi fondasi yang teguh bagi kehidupan mereka. Apabila mereka mendengarkan dan menerapkan perkataan-Nya, mereka akan dapat bertahan menghadapi badai apa pun. Sebaliknya, mereka yang mendengar, tetapi tidak taat, akan menjadi seperti rumah yang dibangun di atas pasir (Mat. 7:24-27). Kemudian, Paulus mengulang kembali pemikiran tersebut, dengan menyatakan bahwa Kristus adalah fondasi, dan kita harus membangun di atas fondasi itu suatu pekerjaan yang tahan uji (1Kor. 3:11).
Ketika kita mendengarkan perkataan Yesus dan menaatinya, kita sedang membangun hidup kita di atas fondasi sekuat batu karang. Kiranya hidup kita dapat menyerupai Fallingwater, indah dan kukuh bertahan karena dibangun di atas Batu Karang. —Amy Peterson
Ya Allah, tolonglah kami untuk mendengar dan menaati perkataan Yesus.
Apa yang menjadi fondasi hidupmu?
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 33-34; 1 Petrus 5
Amin.
Amen..
Fondasinya tetap Tuhan Yesus..
amin
fondasi kita harus kuat di dalam kehidupan kita,, sehingga apabila badai melanda kita tetap teguh di dalam Tuhan. Amin God Bless
Aminnnn terima kasih Tuhan ku Yesus Kristus
amin
Amin.
Amin, tks Yesus.
mampukan aku Tuhan,menghadapi.setiap gonjangan imanku kepadaMU amin
haleluyah amin
Amin
Kristus adalah fondasi hidup kita, Amen!
amin
Amin
Amin.
Ya Allah, tolonglah kami untuk mendengar dan menaati perkataan Yesus.
.AmiN.
Tx TYM mmberi penguatan hidup kami sekeluarga…Amin
Amin..
terima kasih Tuhan.. diingatkan lagi untuk setia akan setiap perkataan Mu
kiranYa firmanmu menjadi dasar dalam hidup kami. Amin
Amin
Amin
amin. terberkati sekali dan cukup tertampar
Amen.
Puji Tuhan Amin
Amin..Tuhan memberkati!
Ajar kami ya Tuhan. Terpujilah namaMu skarang dan sampai selamanya amin
amin
Amin
Amin
amin
aminn
Terima kasih Tuhan firmanMu pagi ini kiranya Engkau tetap memberi Hikmat kepada penulis *Sate* ..Amin
amin
amin
Amen