Ayah dan Anak
Kamis, 8 November 2018
Baca: Efesus 4:31-32
4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya. —Maleakhi 4:6
Ayah saya adalah ayah yang baik, dan saya pun anak yang cukup taat. Namun, saya telah lalai memberikan kepada ayah satu hal yang seharusnya bisa saya berikan, yaitu diri saya sendiri.
Ayah saya pendiam; saya juga. Kami sering bekerja bersama selama berjam-jam tanpa saling berbicara. Ia tak pernah menanyakan apa-apa kepada saya; saya juga tak pernah menceritakan keinginan, cita-cita, harapan, dan ketakutan saya kepadanya.
Suatu saat, saya menyadari sikap saya yang tidak terbuka itu. Rasanya kesadaran itu muncul saat putra sulung saya lahir, atau saat satu demi satu, putra-putra saya beranjak dewasa. Sekarang saya berharap seandainya dahulu saya bisa dekat dengan ayah saya.
Saya pun terpikir tentang semua hal yang seharusnya bisa saya bicarakan dengan ayah, juga segala hal yang bisa ia katakan kepada saya. Dalam pemakamannya, saya berdiri di samping peti jenazahnya sambil bergumul untuk memahami perasaan saya sendiri. “Sudah terlambat untuk semuanya, bukan?” kata istri saya dengan pelan. “Betul,” jawab saya.
Saya terhibur oleh keyakinan bahwa pemulihan yang sempurna akan terjadi di surga kelak, karena di sanalah Tuhan akan menghapus segala air mata (Why. 21:4).
Bagi orang beriman, kematian bukanlah akhir dari kedekatan kita, melainkan awal dari keberadaan kekal yang tidak lagi mengandung kesalahpahaman; hubungan akan dipulihkan dan kasih akan bertumbuh selamanya. Di sana, hati anak-anak akan berbalik kepada bapanya, dan hati para bapa berbalik kepada anak-anaknya (Mal. 4:6). —David H. Roper
Bapa, terima kasih karena Engkau mengampuniku dan memberiku kesempatan untuk menikmati hubungan yang telah dipulihkan dengan-Mu. Tolonglah usahaku untuk memperbaiki hubungan yang rusak dengan orang lain dan mempererat hubungan dengan orang-orang terdekat sembari menantikan pemulihan di hadapan-Mu kelak.
Dengan kasih dan kuasa Allah, upayakanlah menjalin kedekatan dengan orang lain selagi masih ada waktu.
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 43-45; Ibrani 5
Amin
Amin
Amin.
AMin
.AmiN.
Amin, tks Yesus.
amennn
amin…keterbukaan adalah hal utama bagi org yg percaya kpd kristus…
Haleluya, semoga kita di pulihkn.
Amin
Amen
amin
Haleluya , smoga kita dipulihkn. Amin
Amin…..TYB
Amin!!! aku merindukanmu Papa… damailah di surga papa
amin
amin
amin…
amin
Amin
peringatan dr Tuhan:’) thnk u
amin
Amin
Bapa, terima kasih karena Engkau mengampuniku dan memberiku kesempatan untuk menikmati hubungan yang telah dipulihkan dengan-Mu. Tolonglah usahaku untuk memperbaiki hubungan yang rusak dengan orang lain dan mempererat hubungan dengan orang-orang terdekat sembari menantikan pemulihan di hadapan-Mu kelak.
Amien..Tuhan memberkati!
Tuhan Ubahlah Aku menjadi Air yg slalu dibutuhkan Ditengah tengah Tumbuhan,Amin
amin
Amin
amin
Amin
Amin..
amin
Amin, Ya Yesus
BLESSED
amin.. terima kasih
Aminn ????
Amin,pemulihan hanya terjadi oleh anugrah Tuhan
Amin
haleluya Amin
amin.
amin
Amin
amin
Amin
hebat sekali semoga tuhan Yesus memberkati kita
Amen