Apa yang Ada pada Kita

Kamis, 22 November 2018

Apa yang Ada pada Kita

Baca: 2 Korintus 8:1-12

8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.

8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.

8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

8:6 Sebab itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya.

8:7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, —dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami—demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.

8:8 Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu.

8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

8:10 Inilah pendapatku tentang hal itu, yang mungkin berfaedah bagimu. Memang sudah sejak tahun yang lalu kamu mulai melaksanakannya dan mengambil keputusan untuk menyelesaikannya juga.

8:11 Maka sekarang, selesaikan jugalah pelaksanaannya itu! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu.

8:12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.

Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu. —2 Korintus 8:12

Apa yang Ada pada Kita

Teman saya ingin sekali mengumpulkan keluarga dan teman-temannya untuk merayakan Thanksgiving di rumahnya. Setiap tamu menanti-nantikan waktu untuk berkumpul bersama di seputar meja makan. Mereka juga ingin membantu meringankan biaya dengan berkontribusi membawa makanan. Ada tamu yang membawa roti, tamu yang lain membawa salad atau makanan ringan. Namun, ternyata ada satu orang yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Ia ingin menikmati waktu bersama di sana, tetapi ia tidak punya cukup uang untuk membeli makanan. Jadi, ia pun menawarkan diri untuk membersihkan kediaman si tuan rumah sebagai pemberian darinya.

Sebenarnya ia akan tetap disambut meski datang dengan tangan kosong. Namun, ia melihat apa yang bisa ia berikan—waktu dan keahliannya—dan memberikannya dengan sepenuh hati. Menurut saya, itulah semangat yang dimaksud oleh Paulus dalam 2 Korintus 8. Jemaat Korintus pernah bertekad untuk memberikan bantuan kepada saudara-saudara seiman mereka, dan kini Paulus mendorong mereka untuk menyelesaikan upaya itu. Ia memuji keinginan dan kerelaan mereka, dengan mengatakan bahwa motivasi mereka untuk memberi itulah yang menjadikan pemberian mereka diterima, berapa pun besar atau jumlahnya (ay.12).

Kita sering membanding-bandingkan pemberian kita dengan pemberian orang lain, terutama saat keuangan kita tidak memungkinkan untuk memberi sebanyak yang kita inginkan. Namun, Allah memandang pemberian kita dengan berbeda: Kerelaan kita untuk memberikan apa yang ada pada kitalah yang menyenangkan hati-Nya. —Kirsten Holmberg

Ya Tuhan, tolong kami melihat apa yang telah Engkau berikan kepada kami, meski bagi dunia itu tidak seberapa. Tolong kami untuk memberi dengan murah hati.

Allah menyukai pemberian yang sepenuh hati, seberapa pun jumlahnya.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 18-19; Yakobus 4

Bagikan Konten Ini
35 replies
  1. Ripit Yugo Utomo
    Ripit Yugo Utomo says:

    Yooo…man… Semoga bisa senantiasa tulus dan semakin banyak juga dalam memberi… Salam semangat… Terus lah bersukacita di dalam Tuhan. God bless us… Amin…

  2. ERICK
    ERICK says:

    Ya Tuhan, tolong kami melihat apa yang telah Engkau berikan kepada kami, meski bagi dunia itu tidak seberapa. Tolong kami untuk memberi dengan murah hati.

  3. Keyko Halapiry
    Keyko Halapiry says:

    Terima kasih Tuhan, utk tidak memandang pemberian dari besar kecilnya, tapi memandang dari ketulusan memberi pada apa yg ada.
    Benar-benar menjadi motivasi di hari ini 🙂

  4. Henry
    Henry says:

    Jangn pandang besar dan kecilnya pemberian seseorang tetapi pandanglh tekad dan keikhlasan hatinya memberi,amin

  5. Jaqueline christy Matullessya
    Jaqueline christy Matullessya says:

    Tolong urapi setiap pribadi kami dengan Kuasa Roh Kudus ya Bapa, agar kami bisa selalu memberi dengan hati yang penuh kerelaan dan sukacita. Amin

  6. Yennie Shintawati
    Yennie Shintawati says:

    Seperti janda miskin…dia memberi dari kekurangannya dg ketulusan, dan sebenarnya itulah pemberian yg sempurna bagi Allah

  7. Riaderia
    Riaderia says:

    Karena Tuhan tidak melihat dari berapa banyak pemberian kita. Tapi Tuhan menilai dari ketulusan hati kita

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *