Nyanyian untuk Regu Tembak
Rabu, 10 Oktober 2018
Baca: Markus 14:16-26
14:16 Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah.
14:17 Setelah hari malam, datanglah Yesus bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
14:18 Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku.”
14:19 Maka sedihlah hati mereka dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya: “Bukan aku, ya Tuhan?”
14:20 Ia menjawab: “Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, dia yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku.
14:21 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.”
14:22 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Ambillah, inilah tubuh-Ku.”
14:23 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu.
14:24 Dan Ia berkata kepada mereka: “Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.
14:25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah.”
14:26 Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Aku percaya, sekalipun aku berkata: “Aku ini sangat tertindas.” —Mazmur 116:10
Dua pria yang dipidana karena mengedarkan obat terlarang telah menunggu waktu eksekusi mereka selama satu dekade. Di penjara itu, mereka mengenal kasih Allah bagi mereka di dalam Yesus Kristus dan hidup mereka pun diubahkan. Ketika tiba saatnya bagi mereka untuk berhadapan dengan regu tembak, mereka menghadapi para eksekutor itu sembari mengucapkan Doa Bapa Kami dan menyanyikan pujian “Amazing Grace” (Sangat Besar Anugerah-Nya). Karena iman mereka kepada Allah, oleh kekuatan Roh Kudus, mereka sanggup menghadapi kematian dengan keberanian yang luar biasa.
Mereka mengikuti teladan iman yang diberikan Juruselamat mereka, Yesus Kristus. Saat Yesus mengetahui kematian-Nya sudah dekat, Dia melewati malam itu dengan bernyanyi bersama sahabat-sahabat-Nya. Sungguh mengagumkan bagaimana Dia dapat bernyanyi dalam situasi seperti itu. Namun, yang lebih menakjubkan adalah apa yang dinyanyikan-Nya. Malam itu, Yesus dan sahabat-sahabat-Nya menikmati jamuan Paskah, yang selalu diakhiri dengan mengucapkan serangkaian mazmur yang dikenal sebagai Hallel, Mazmur 113-118. Menjelang kematian-Nya, Yesus bernyanyi tentang “tali-tali maut” yang melilit-Nya (Mzm. 116:3). Namun, Dia memuji kasih setia Allah (Mzm. 117:2) dan bersyukur kepada-Nya untuk keselamatan (Mzm. 118:14). Pastilah Mazmur itu telah menjadi penghiburan bagi Yesus pada malam sebelum Dia disalibkan.
Kepercayaan Yesus kepada Allah sangatlah besar. Jadi, meski kematian-Nya sudah dekat—kematian yang tidak layak diterima-Nya—Dia memilih untuk bernyanyi tentang kasih Allah. Karena Yesus, kita juga dapat memiliki keyakinan bahwa apa pun yang kita hadapi, Allah selalu menyertai kita. —Amy Peterson
Allah terkasih, teguhkanlah iman kami di dalam Engkau agar di saat kami menghadapi pencobaan, atau bahkan menjelang maut, kami dapat bernyanyi tentang kasih-Mu dengan penuh keyakinan.
Sungguh manis kabar anugerah Allah yang ajaib!
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 34-36; Kolose 2
3 Alasan Mengapa Allah Mengizinkan Orang Saleh Mengalami Penderitaan
.AmiN.
Amin
AMIN
Terpujilah TUHAN amin.
Amin.
amin
Amin.
amin
Luar biasa kasih Tuhan.
amin
Aminnnn ????
Tuhan Aku Selalu Ingin Bermazmur Bagi Mu . Ya bapa aku mencintai Mu.
I love You Jesus More And More ????
Murnikan aku ya Tuhan Allah yang Berkuasa…
Amin….
amin
aku percaya ENGKAU tetap bersamaku. amin.
Amin
amin
Amin
Tuhan tolong. Terpujilah namaMu skarang dan sampai selamanya amin
Apapun yg kuhadapi saat ini, Allah menyertaiku
amin
Amin
amin
Amin
amin haleluyah
amen
Gbus
Analogi Amy Peterson menurut saya kurang tepat. Mereka bersalah, tapi Yesus tidak.
Amin
Terpujilah Tuhan atas Kasih setiaNya, amin…
amin
Amin
Amin
Amin????
Aminn
puji Tuhan, halleluya
Terima kasih Tuhan atas berkatMu yang melimpah..
amin
Allah terkasih, teguhkanlah iman kami di dalam Engkau agar di saat kami menghadapi pencobaan, atau bahkan menjelang maut, kami dapat bernyanyi tentang kasih-Mu dengan penuh keyakinan.
Amin ,,,! Gbu
amin
Amien..Tuhan memberkati!
tq…
sangat diberkati
Tuhan, beri aku kekuatan untuk menghadapi kehidupanku
Amin
amin
amin
amin
ada kuasa dalam pujian untukNya. ketika aku kuat aku bernyanyi dengan lantang dan ketika aku lemah aku bernyanyi dengan iman bahwa Dialah kekuatanku aku akan tetap memujiNya
Amin.