Memilih Jalan

Selasa, 23 Oktober 2018

Memilih Jalan

Baca: Matius 7:13-14

7:13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;

7:14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”

Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya. —Matius 7:14

Memilih Jalan

Saya memiliki sebuah foto musim gugur yang indah. Di dalamnya tampak seorang anak muda menunggang kuda di pegunungan Colorado, dan rupanya ia sedang memikirkan jalan mana di depannya yang harus ia tempuh. Gambaran itu mengingatkan saya pada puisi karya Robert Frost “The Road Not Taken” (Jalan yang Tak Ditempuh). Dalam puisi itu, Frost sedang mempertimbangkan dua jalan di depannya. Kedua jalan itu sama-sama menarik hatinya, tetapi ia tidak yakin akan dapat kembali ke persimpangan jalan itu lagi, maka ia harus memilih salah satu jalan. Frost menulis, “Ada dua cabang jalan di hutan, dan saya—saya memilih jalan yang jarang dilalui, dan pilihan itulah yang mempengaruhi saya sampai sekarang.”

Dalam khotbah Yesus di bukit (Mat. 5-7), Tuhan berkata kepada para pendengar-Nya, “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya” (Mat. 7:13-14).

Di sepanjang perjalanan hidup ini, kita menghadapi banyak pilihan mengenai jalan mana yang harus ditempuh. Banyak jalan yang kelihatannya menjanjikan dan menarik, tetapi hanya ada satu jalan yang menuju pada kehidupan. Yesus memanggil kita untuk menapaki jalan pemuridan dan ketaatan pada firman Allah—untuk mengikut Dia daripada menapaki jalan yang dilewati banyak orang.

Ketika mempertimbangkan jalan yang ada di hadapan kita, kiranya Allah memberi kita hikmat dan keberanian untuk mengikuti jalan Nya—jalan kehidupan. Pilihan itu akan memberikan pengaruh terbesar bagi kita dan bagi semua orang yang kita kasihi! —David C. McCasland

Tuhan, saat kami menjalani hari ini, berilah kami mata yang dapat melihat jalan sempit yang menuju pada kehidupan dan juga keberanian untuk menapakinya.

Pilihlah jalan kehidupan bersama Yesus.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 1-2; 1 Timotius 3

Bagikan Konten Ini
37 replies
  1. D'Micha Djalek
    D'Micha Djalek says:

    “Hidup itu pilihan, pilihan untuk hidup.
    untuk itu, hiduplah di dalam pilihan yang hidup”

  2. Mikha
    Mikha says:

    santapan rohani hari ini, kena sekali pada kehidupan saya bbrp hari ini, dimana saya pujiTuhan lulus mendapat pekerjaan di dua perusahaan yang satu perusahaan bergengsi dan yang satunya tidak. saat saya bergumul pilihan mana yang harus saya pilih, saya meminta pada Tuhan apa yang harus saya pilih yang terbaik demi kemuliaanNya, karna saya ingin bekerja buat untuk dunia saja tp untuk kemuliaanNya. semua rekan & sahabat saya berkata untuk saya memilih perusahaan bergengsi tersebut tetapi saya mendapat jwbn Tuhan bahwa saya harus memilih perusahaan yg satunya. Dan saat ini saya sudah di hari ke 2 bekerja di perusahaan satunya 🙂 seperti yang firman Tuhan katakan “pilihlah jalan yang sempit dan sesak karna disitu ada kehidupan” dan aku percaya itu.

  3. Betty Susianty Tedjasurja
    Betty Susianty Tedjasurja says:

    sy percayakan hidup ini hanya bersama MU ya Bapa.
    bimbinglah setiap langkah serta pilihan yg akan kami buat. Sungguh ajaib anugerah Kasih Mu buat kami.
    Trima kasih Bapa…Amin.

  4. ERICK
    ERICK says:

    Tuhan, saat kami menjalani hari ini, berilah kami mata yang dapat melihat jalan sempit yang menuju pada kehidupan dan juga keberanian untuk menapakinya.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *