Kresendo Tertinggi

Jumat, 26 Oktober 2018

Kresendo Tertinggi

Baca: 1 Yohanes 4:14-21

4:14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

4:15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

4:16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

4:17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

4:20 Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

4:21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. —1 Yohanes 4:14

Kresendo Tertinggi

Saya diajar orangtua untuk menyukai semua jenis musik—dari musik country hingga musik klasik. Jadi jantung saya berdegup kencang ketika memasuki Moscow Conservatory, salah satu gedung konser terbaik di Rusia, untuk mendengar penampilan Simfoni Nasional Rusia. Ketika konduktor memimpin para musisi untuk melantunkan karya Tchaikovsky yang luar biasa, alunan musiknya berangsur-angsur meninggi hingga tiba pada kresendo tertinggi dengan kuat—itulah klimaks musikal yang amat mendalam dan dramatis. Itu bagaikan suatu momen magis sehingga penonton pun serentak berdiri memberikan pujian.

Kitab Suci juga bergerak menuju kresendo tertinggi dan terkuat dalam sejarah, yakni salib dan kebangkitan Yesus Kristus. Dalam momen-momen setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa di taman Eden, Allah berjanji bahwa seorang Penebus akan datang (Kej. 3:15), dan di sepanjang Perjanjian Lama, janji itu terus bergerak maju. Janji itu bergema dalam korban anak domba Paskah (Kel. 12:21), dalam harapan para nabi (1Ptr 1:10), dan dalam kerinduan dari umat Allah.

1 Yohanes 4:14 menegaskan puncak dari kisah Perjanjian Lama itu: “Kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.” Apa yang dilakukan-Nya? Allah menggenapi janji penyelamatan-Nya atas dunia yang sudah hancur oleh dosa ini ketika Yesus mati dan bangkit kembali untuk mengampuni dan memulihkan kita kepada Sang Pencipta. Suatu hari nanti, Dia akan datang kembali dan memulihkan seluruh ciptaan-Nya.

Saat kita mengingat apa yang telah dilakukan Anak Allah bagi kita, kita pun merayakan kresendo tertinggi dari anugerah dan penyelamatan Allah bagi kita dan dunia-Nya—Yesus Kristus! —Bill Crowder

Ya Bapa, pengaruh dari kedatangan Anak-Mu ke dunia ini sungguh tiada tara. Aku bersyukur Dia telah datang untuk membebaskanku dan akan datang kembali untuk memulihkan dunia-Mu.

Rayakanlah Yesus, pemberian Allah yang terbesar bagi kita!

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 9-11; 1 Timotius 6

Bagikan Konten Ini
22 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *