Tanyakan Dahulu kepada Allah

Jumat, 28 September 2018

Tanyakan Dahulu kepada Allah

Baca: Mazmur 37:3-7,23-24

37:3 Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,

37:4 dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

37:7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.

37:23 TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;

37:24 apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.

Bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. —Mazmur 37:4

Tanyakan Dahulu kepada Allah

Di awal pernikahan kami, saya kesulitan untuk mengetahui kesukaan istri saya. Apakah ia suka makan malam yang tenang di rumah atau menikmatinya di restoran mewah? Apakah tidak masalah baginya jika saya pergi dengan teman-teman pria saya di akhir pekan, atau ia mengharapkan saya untuk menemaninya saja? Daripada menebak dan memutuskan sendiri, saya pernah bertanya kepadanya, “Apa yang kauinginkan?”

“Apa pun pilihanmu, aku tidak masalah,” jawabnya dengan senyum hangat. “Aku sudah senang karena kau memikirkanku.”

Adakalanya saya berusaha keras untuk mengetahui dengan persis apa yang Allah inginkan untuk saya lakukan—misalnya tentang pekerjaan apa yang harus saya lakukan. Berdoa untuk meminta petunjuk dan membaca Alkitab tidak memberi saya jawaban yang spesifik. Namun, ada satu jawaban yang jelas: saya harus percaya kepada Tuhan, bergembira karena Dia, dan menyerahkan hidup saya kepada-Nya (Mzm. 37:3-5).

Pada saat itulah, saya menyadari bahwa Allah biasanya memberi kita kebebasan untuk menentukan pilihan—jika kita ingin mengutamakan kehendak-Nya di atas kehendak kita sendiri. Itu berarti membuang segala pilihan yang jelas-jelas salah atau yang tidak menyenangkan hati-Nya, misalnya suatu tindakan yang amoral, tidak sesuai dengan iman kita, atau tidak berguna bagi hubungan kita dengan-Nya. Jika pilihan-pilihan yang tersisa bagi kita itu menyenangkan Allah, kita bebas memilihnya. Bapa kita yang penuh kasih ingin memberikan apa yang diinginkan hati kita—hati yang bergembira karena Dia (ay.4). —Leslie Koh

Ajarilah aku, ya Allah, untuk mengutamakan-Mu dalam segala hal yang kulakukan. Tunjukkan kepadaku bagaimana aku bisa bergembira karena Engkau, agar hatiku terus diubahkan menjadi seperti hati-Mu.

Apakah keputusan kamu menyenangkan Allah?

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 5-6; Efesus 1

Bagikan Konten Ini
47 replies
  1. Sandriyani Riri
    Sandriyani Riri says:

    haleluyah, berdiam dirilah di hadapan Tuhan dan nantikanlah Dia,
    jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yg melakukan tipu daya
    karena Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang berkenan kepadaNya . Amin

  2. Royman Sinaga
    Royman Sinaga says:

    YES..jgn terlalu sibuk mencari petunjuk Allah untuk satu keputusan..Allah menginginkan kita berbahagia karena Dia ..jadi kalau ada suatu keputusan yang harus diambil dan melibatkan Tuhan lihat saja apakah itu mendukung hubungan kita dengan Tuhan atau semakin menjauhkan kita dari Tuhan..so ga usa terlalu lama dan takut untuk mengambil keputusan…GBU all..

  3. Lilis Andriani Hutabarat
    Lilis Andriani Hutabarat says:

    terimakasih Bapa. ini adalah jawaban atas apa yang terjadi padaku. untuk kedepannya aku percaya dan aku bergembira atas rancanganMu. amin

  4. Eva Mestika L Siburian
    Eva Mestika L Siburian says:

    tdi benar² butuh penguat .. butuh ayat yg benar² yg menyentuh . puji Tuhan Bapa kasih jalan . kaish ayat yg menyentuh hatiku. serahkalh hidupmu kepada Tuhan maka Dia akan bertindah . Amen .. terimakasih tuhan

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *