Mengupayakan Diri
Kamis, 6 September 2018
Baca: 2 Tawarikh 20:2-3,14-22
20:2 Datanglah orang memberitahukan Yosafat: “Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar,” yakni En-Gedi.
20:3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
20:14 Lalu Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf, dihinggapi Roh TUHAN di tengah-tengah jemaah,
20:15 dan berseru: “Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.
20:16 Besok haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel.
20:17 Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu.”
20:18 Lalu berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalempun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya.
20:19 Kemudian orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi TUHAN, Allah Israel, dengan suara yang sangat nyaring.
20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: “Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!”
20:21 Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu mereka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: “Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!”
20:22 Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari Tuhan. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa. —2 Tawarikh 20:3
Para binaragawan yang berlomba dalam kompetisi akan menempa diri mereka dalam siklus pelatihan yang ketat. Pada bulan-bulan awal, mereka mengupayakan diri untuk memperbesar otot dan membangun kekuatan. Ketika kompetisi semakin mendekat, fokus mereka beralih pada pemangkasan lemak yang menimbun otot. Pada hari-hari terakhir menjelang kompetisi, mereka minum air lebih sedikit dari biasanya sehingga urat-urat otot mereka terlihat lebih jelas. Karena berkurangnya asupan nutrisi, para binaragawan itu sebenarnya dalam kondisi terlemah mereka di hari perlombaan, meskipun tubuh mereka terlihat kuat.
Dalam 2 Tawarikh 20, kita membaca suatu realitas yang berlawanan, yakni mengakui kelemahan untuk mengalami kekuatan Allah. Orang memberitahukan kepada Raja Yosafat, “Suatu laskar yang besar datang . . . menyerang tuanku.” Lalu “ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa” (ay.3). Raja bersama semua orang Yehuda berhenti makan dan meminta pertolongan kepada Allah. Setelah akhirnya Yosafat mengumpulkan pasukannya, ia menempatkan orang-orang yang menyanyikan nyanyian pujian kepada Allah di depan pasukan bersenjatanya (ay.21). Pada saat mereka mulai bernyanyi, “Tuhan mengadakan kekacauan di tengah-tengah tentara musuh yang sedang menyerang” (ay.22 bis).
Keputusan Yosafat menunjukkan kedalaman imannya kepada Allah. Dengan sadar, ia memilih untuk tidak mengandalkan kemampuannya sendiri dan kekuatan pasukannya. Ia memilih untuk bersandar kepada Allah. Daripada berupaya menghadapi segala pencobaan dengan mengandalkan diri sendiri, mari berpaling kepada Allah dan mengizinkan Dia menjadi kekuatan kita. —Kirsten Holmberg
Kita harus menyadari kelemahan kita supaya kita bisa mengalami kekuatan Allah.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 148-150; 1 Korintus 15:29-58
.AmiN.
amin…
????????
Tuhanlah Pelindungku Amin
thankyou. sangat memberkati. Jesus bless us
amin….Tuhanlah kekuatanku….
2 Tawarikh 20:17 ….., tinggallah berdiri di tempatmu, lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu.
amin
AMIN!!! segalanya ku serahkan dalam tanganMU ya BAPA. kehendakMU jadilah.
Amin
Amin terimakasih renungannya
amin dan luar biasa
amin aminnnn
Amin
Amin, haleluya.
Amin.
SELALU HIDUP MENGANDALKAN TUHAN
Puji Tuhan. Amin….
amin
Amin, God bless
doanya ko ga ada ya?
Haleluya,puji TUhan
tetap memgandalkan Tuhan
amin
amin
Ya Tuhan ajarlanlah aku untuk mau mengakui kelemahanku sehingga aku dapat menyerahkan dan mengandalkan hidupku kepada-Mu saja Bapa, Amin
aku lemah Tuhan..Tp Engkau Kuat. aku tdk sempurna namun Engkau sempurna..Aku berlindung pdMu,Tuhan
Amin…Tuhan memberkati!
amin
Alleluya
Aminnn
semoga hari ini bisa berjalan dengan lancar ya Tuhan
kuserahkan semuanya hanya padaMu,Tuhan perlindunganku❤
Tuhan memberkati
amin
Amin, Ya Bapa
????????
amenn…
Trima kasih Tuhan
amin
ampuni dalam segala kelemahan ku. Tuntun hamba mu menjadi lebih baik, menjalankan firman Mu..
Amin
ajar kami ya Tuhan. Terpujilah namaMu skarang dan sampai selamanya amin
amin
terimakasih … God Bless
Tidak mampu seorang dri hadapi pergumulan, hanya dgn Tuhan fokus padaNya maka dimampukan tuk hadapi. Gb
amin
Amin
terimakasih Tuhan engkau telah menyampaikan nasihat kepadaku.
Amen