Kasih yang Tak Berubah

Jumat, 7 September 2018

Kasih yang Tak Berubah

Baca: Mazmur 103:13-22

103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.

103:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.

103:15 Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga;

103:16 apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.

103:17 Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu,

103:18 bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya.

103:19 TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.

103:20 Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya.

103:21 Pujilah TUHAN, hai segala tentara-Nya, hai pejabat-pejabat-Nya yang melakukan kehendak-Nya.

103:22 Pujilah TUHAN, hai segala buatan-Nya, di segala tempat kekuasaan-Nya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!

Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. —1 Yohanes 2:17

Kasih yang Tak Berubah

Ketika masih SMA, saya pernah bergabung dalam tim tenis sekolah. Untuk meningkatkan kemahiran saya bermain tenis, saya menghabiskan banyak waktu dengan berlatih di empat lapangan semen yang terletak hanya dua blok dari rumah saya.

Terakhir kalinya saya berkunjung ke kota tersebut, saya mencoba mencari lapangan tenis itu dengan harapan bisa menyaksikan orang-orang bermain tenis sembari mengenang masa lalu. Namun, lapangan-lapangan tua yang begitu lekat di benak saya itu sudah tidak ada lagi. Di tempat itu hanya ada lahan kosong yang ditumbuhi ilalang yang melambai senyap dalam tiupan angin sepoi-sepoi.

Pengalaman hari itu tertanam dalam benak saya sebagai pengingat yang tajam akan singkatnya kehidupan ini. Salah satu tempat saya menghabiskan waktu-waktu terbaik dari masa remaja saya kini tidak ada lagi! Kenangan akan pengalaman itu mengarahkan saya pada kebenaran yang dikatakan Raja Daud di masa tuanya: “Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi. Tetapi kasih setia Tuhan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia” (Mzm. 103:15-17).

Kita akan bertambah tua dan dunia sekitar kita terus berubah, tetapi tidak demikian dengan kasih Allah. Dia selalu dapat dipercaya untuk memelihara setiap orang yang berpaling kepada-Nya. —James Banks

Bapa yang setia, terima kasih untuk kasih-Mu yang tak pernah berubah! Mampukan kami untuk mengasihi-Mu dan dengan setia melayani-Mu hari ini.

Dalam dunia yang selalu berubah, kita selalu dapat mengandalkan Allah yang tak pernah berubah.

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 1-2; 1 Korintus 16

Bagikan Konten Ini
46 replies
  1. BertHa Saranga
    BertHa Saranga says:

    Puji syukur kepadaMu TUHAN atas kasih dan anugrahMu dari selama-lamanya sampai selama-lamanya tidak pernah berubah, mampukan kami TUHAN untuk mengasihi dan melayaniMu TUHAN amin.

  2. Sulinda Manik
    Sulinda Manik says:

    Kasih Setia Mu yg kurasakan ,,,lebih tinggi dari Langit biru ,,,Kebaikan Mu yg telah kuterima Lebih Dalam dari Lautan ,,,Terpujilah Allah yg Maha Pengasih dan Penyayang ,,,amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *