Jalan Menuju Pemulihan

Senin, 3 September 2018

Jalan Menuju Pemulihan

Baca: 2 Korintus 1:3-11

1:3 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,

1:4 yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

1:5 Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.

1:6 Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.

1:7 Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.

1:8 Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.

1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.

1:10 Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,

1:11 karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami.

[Allah] yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. —2 Korintus 1:4

Jalan Menuju Pemulihan

Adakalanya perjalanan hidup kita terasa begitu berat, sampai-sampai kita merasa kewalahan dan seolah-olah diliputi oleh kegelapan yang tak berujung. Suatu pagi, ketika keluarga kami mengalami masa-masa sulit, istri saya menerima inspirasi baru lewat saat teduhnya. Ia berkata, “Aku rasa Allah ingin agar di masa-masa sukacita kita bisa belajar dari pengalaman yang kita terima di masa-masa kelam ini.

Paulus mengajukan pemikiran yang sama kepada jemaat di Korintus (2Kor. 1), setelah menerangkan kesulitan besar yang ia dan rekan-rekannya alami di Asia. Paulus ingin jemaat Korintus memahami bagaimana Allah bisa memakai momen terkelam yang mereka alami. Ia berkata bahwa kita telah dihiburkan sehingga kita dimampukan untuk menghibur orang lain (ay.4). Sepanjang pencobaan yang dialami Paulus dan rekan-rekannya, mereka menerima dari Allah hikmat yang dapat mereka pakai untuk menghibur dan menasihati jemaat Korintus di saat mereka menghadapi kesulitan yang serupa. Allah juga akan melakukan hal yang sama bagi kita, apabila kita bersedia mendengarkan-Nya. Dia akan memakai pencobaan kita dan mengajari bagaimana kita dapat memakai hikmah yang kita terima untuk melayani sesama.

Apakah kamu sedang berada dalam kekelaman? Kiranya perkataan dan pengalaman Paulus menguatkanmu. Percayalah bahwa Allah sedang mengarahkan langkahmu dan Dia juga mengukir kebenaran-Nya pada hatimu sehingga kamu dapat membagikannya kepada orang lain yang sedang menghadapi kesulitan yang serupa. Kamu pernah mengalaminya, dan kamu tahu jalan menuju pemulihan. —Randy Kilgore

Bapa, tolonglah orang-orang yang sedang terluka hari ini agar mereka melihat dan menyadari kehadiran-Mu yang penuh kasih dalam kekelaman yang mereka jalani.

Di masa-masa sukacita, jangan lupakan hikmat yang kamu terima di masa-masa kelam.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 140-142; 1 Korintus 14:1-20

Bagikan Konten Ini
47 replies
  1. Lilis Andriani Hutabarat
    Lilis Andriani Hutabarat says:

    sungguh renungan yang sangat sangat menyadarkan ku betapa besar kasih Yesus terhadap ku dan kamu sekalian. bahkan, aku diperhatikan oleh-Nya seperti hanya akulah ciptaan-Nya. terpujilah Tuhan Yesus Kristus. Amin

  2. Julia Tanos
    Julia Tanos says:

    Tuhan mampukan aku berjalan dalam kehendak Mu dalam masa kelam ku ini. Biar kuasa Allah nyata kurasa kehadiran Mu. Haleluyah amin.

  3. Martina Fransiska
    Martina Fransiska says:

    Hampir saja aku melupakan hikmat ketika masa kelamku. Terimakasih renungannya mengingatkanku. Aku akan semakin giat dalam Tuhan. Amin.

  4. Wang Swie Mei
    Wang Swie Mei says:

    amin..mengucap syukur walau dlm kesesakan dan kesulitan, mengajar kt utk terus bergantung kpd Tuhan

  5. Novriana Sari Putri Tampubolon
    Novriana Sari Putri Tampubolon says:

    sama seperti yang ku alami sekarang ini,namun aku oercaya kasih Tuhan takan berkesudahan dalam kehidupan ini.
    karena Dia akan menjawab di waktu yang tepat dan aku takkan berhenti untuk berharap kepada Tuhan.Amen

  6. miechel
    miechel says:

    terimakasih Tuhan engkau selalu mempunyai begitu banyak cara untuk mengingatkan saya bahwa engkau selalu ada untuk ku

  7. Jessy Charina Kembaren
    Jessy Charina Kembaren says:

    Terimakasih Tuhan, disaat aku jatuh seperti saat ini, seakan tidak ada yang mempedulikan ku, aku percaya Engkau selalu ada untukku, kuatkan dan dampingi aku melewati masa masa kelamku, Tuhan. Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *