Catatan Hidupku Sebagai Seorang Albino

Oleh Anatasya Patricia, Bontang

Halo kawan, perkenalkan namaku Anatasya, atau kerap disapa Ana. Aku ingin membagikan cerita pengalamanku kepadamu lewat tulisan ini.

Aku adalah seorang yang mengalami albinisme. Sewaktu aku kecil, aku merasa diriku tidak ada bedanya dengan teman-temanku lainnya. Ketika aku beranjak dewasa, barulah aku menyadari bahwa ada yang berbeda dari fisikku dengan teman-temanku lainnya. Awalnya aku tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhku, hingga saat aku duduk di bangku SMP, aku mulai mencari tahu. Aku pun mendapati bahwa diriku mengalami albinisme.

Albinisme adalah suatu kelainan pada produksi melanin yang mengakibatkan penderitanya kekurangan melanin, atau sama sekali tidak memiliki pigmen tersebut. Akibatnya, rambutku, kulitku, dan mataku terlihat sangat pucat atau putih. Penderita albinisme biasa disebut sebagai orang albino. Aku kurang tahu pasti apa yang mengakibatkanku mengalami ini, namun setahuku kelainan ini bisa juga disebabkan karena faktor keturunan. Nenek buyutku juga adalah seorang albino.

Keadaan fisikku ini lumayan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hariku. Aku tidak bisa terlalu banyak terkena sinar matahari karena kulitku begitu sensitif. Lalu, ada juga dampak sosial yang kualami. Orang-orang sering memandangiku, mungkin karena mereka baru pertama kali melihat seorang albino. Saat aku sedang jalan di tempat yang ramai misalnya, banyak orang akan melihat kepadaku dengan penasaran. Aku seolah menjadi pusat perhatian dan bahkan ada di antara mereka yang bertanya-tanya hal aneh seperti apa yang ibuku makan waktu ia hamil sehingga aku bisa menjadi albino. Bahkan, ada beberapa juga yang mengajakku berfoto.

Lalu, di sekolah pun ada beberapa temanku yang merasa risih dengan perbedaan fisikku. Mereka mengolok-olokku: “Pucat seluruh badan”, turis masuk kampung!”, “mayat hidup berjalan!”. Meski begitu, aku mengucap syukur karena tidak semua temanku bersikap demikian. Ada juga yang tetap memandang dan memperlakukanku dengan baik.

Saat ada orang yang menghinaku seperti itu, awalnya aku selalu menangis dan merasa tidak terima dengan keadaanku yang seperti itu. Meski aku tahu perbedaanku hanyalah pada pigmen di kulit, tapi astaga, mengapa respons yang diberikan sampai seperti itu.

Aku pun mencoba menceritakan pergumulan ini kepada orangtuaku. Aku bersyukur karena mereka selalu mengajarkanku bahwa aku sesungguhnya tidak berbeda dari teman-temanku yang lain; aku tetap bisa beraktivitas, bermain, dan belajar sama seperti anak-anak lainnya. Lalu, orang tuaku juga meyakinkanku bahwa aku tidak perlu marah ketika teman-temanku mengolokku. Katanya, olokan mereka adalah suatu bentuk perhatian mereka kepadaku, hanya mungkin caranya yang salah. Aku pun diajar mereka untuk selalu berdoa meminta kekuatan pada Tuhan. Berkat dukungan inilah aku memiliki tekad untuk tidak kecewa, sedih, dan marah terus-terusan. Kehidupan ini terus berlanjut, entah itu kalau aku menerima keadaan fisikku ataupun tidak. Jadi, kupikir hanya buang-buang waktu saja kalau aku larut dalam rasa kecewa.

Orang tuaku pun mendukungku dengan memberiku nasihat-nasihat berdasarkan firman Tuhan. Di mata Tuhan, kita semua adalah sama. Untuk setiap kekurangan yang ada dalam hidup kita, Tuhan pun sesungguhnya memberikan kelebihan. Namun, segala dukungan itu masih belum membuatku benar-benar mengerti mengapa Tuhan membuatku keadaanku seperti ini. Hingga suatu ketika, dalam sebuah ibadah keluarga, renungan yang disampaikan itu menegurku. Tuhan memiliki rencana atas kehidupan kita masing-masing, dan aku ingat betul inti dari renungan itu terdapat dalam Yeremia 29:11.

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Seusai ibadah itu, aku pun merenungkan ayat yang baru saja kudengar itu. Di rumah, aku berdoa memohon bimbingan Tuhan supaya aku dapat mengerti apa yang jadi kehendak Tuhan lewat renungan tersebut. Dan pada akhirnya, aku pun mengerti bahwa Tuhan memiliki rencana yang terbaik untuk kehidupanku melalui perbedaan fisik yang aku miliki. Tuhan tidak menciptakanku dengan kesalahan. Pun Dia tidak meninggalkanku sendirian. Tuhan menunjukkan kasih-Nya juga melalui orang tuaku dan sahabatku yang selalu mendampingiku.

Sekarang, aku tidak lagi memandang albinismeku sebagai kekurangan, melainkan sebagai sebuah keunikan dari Tuhan yang tidak semua orang miliki, dan aku bersyukur untuk hal itu. Meski terkadang ada masa di mana rasa minder itu muncul, tetapi ketika itu terjadi, aku berdoa dalam hati meminta kekuatan dari Tuhan, supaya aku tidak larut dalam perasaan tersebut.

Kepada teman-temanku yang mau berteman denganku, aku mau menjalin relasi sebaik mungkin dengan mereka. Aku sangat menghargai kesediaan hati mereka. Kepada teman-temanku yang masih mengolokku, aku pun belajar untuk menghormati mereka. Aku tidak akan marah dan tidak akan memasukkan olokan-olokan tersebut ke dalam hatiku.

Kelak, aku ingin terus memuliakan Tuhan lewat kehidupanku. Aku ingin menjadi seorang guru Bahasa Inggris supaya aku bisa mendidik generasi yang akan datang dengan terang firman Tuhan.

Baca Juga:

Bolehkah Orang Kristen Bergosip?

Gosip tidak melulu berita-berita tentang public figure, bisa juga tentang orang-orang di sekitar kita: teman kampus, kolega di kantor, atau juga sesama jemaat di gereja kita. Bahkan di Instagram, ada sebuah akun gosip yang followersnya mencapai 5,3 juta!

Bagikan Konten Ini
27 replies
  1. Yusuf Sandro
    Yusuf Sandro says:

    Tetap terus kuat dalam Tuhan ya ????. di Indonesia memang serba salah. Kalau terlalu hitam diledek, kalau terlalu putih juga diledek. Apa sih maunya?

  2. Andisoraya
    Andisoraya says:

    tetap semangat tasya,jangan dengarrin omongan orang mereka yang mengejekmu karna di dunia ini nggak ada manusia yang sempurna dan setiap manusia pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan,jika kita di berikan kekurangan oleh tuhan di ambil saja hikmanya dan jangan merasa minder

  3. Frans Jepri Barasa
    Frans Jepri Barasa says:

    Luar Biasa Rancangan Tuhan itu Yg terbaik di hidupku ,hidupmu,hidup kita semua..perbedaan itu bukan keanehan selagi itu dari Allah kita..tapi itu suatu ke unikan tersendiri Amazing Lord

  4. July Surbakti
    July Surbakti says:

    Apapun keadaan kita,kita tetap berharga di mata TUhan,tetap semangat dan kiranya ROh kudus memberi kekuatan.gbu

  5. Cindella Apriyani
    Cindella Apriyani says:

    Terimakasih banyak atas sharingnya…
    Tuhan menciptakan kita berbeda-beda mempunyai suatu tujuan. Perbedaan itu indah.. Coba aja lihat sebuah lukisan, apapun itu pasti ada perbedaan warnanya.. Dan setiap warna mempunyai karakter kelebihannya.. Tetap semangat dan yakin bahwa Tuhan menjadikan kita dengan suatu tujuan.. ( Tuhan punya Rencana)
    Ada pepatah : Tuhan tdk pernah menjadikan jalan kita mulus tapi Tuhan janji jalan Tuhan akan Indah pada waktunya. Tuhan Yesus memberkati

  6. Henny
    Henny says:

    1 Samuel 16:7
    Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada samuel ” janganlah pandang parasnya atau perawakannya yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah. manusia melihat apa yang didepan mata tetapi Tuhan melihat hati”

    Tetap kuat ya … 🙂

  7. Patricia Tisia
    Patricia Tisia says:

    thank u gaes buat dukungan serta doanya. Dukungan dari kalian pun sangat menguatkan saya GodBless U all

  8. NellaSindy
    NellaSindy says:

    Di kampus aku juga ada yang seperti kakak. Dia abang kelasku. Jurusannya sama seperti kakak. Dia memiliki teman-teman yang merangkul dia. Kami yang awalnya terkejut dengan keunikannya, jadi terbiasa dan kagum akan rupanya yang seperti oppa korea .
    Tuhan menciptakan manusia memang dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing menurut porsinya. Jadi jangan sampai kita menghina sesama kita karena kekurangan yang dimilikinya. Karna kita belum tentu bisa melewati semua jika berada di posisinya

  9. reva
    reva says:

    semangat kak, kyya aku pernah liat kaka ya dikampus, apa dari campus swasta depok ya? aku salut ma kamu aplg dgn cita2mu krn kita unik Tuhan sllu lbh perhatian ke kita kak mkya jgn patah semangat ya kak

  10. Fanesya
    Fanesya says:

    Dari pengalaman kakak aku ter inspirasi akan sebuah cerita. Bolehkah aku memilih poin” penting dalpam kisah kakak ke dlm rangkaian imajinasi ku? Jika boleh aku samgat berterimakasih:)
    Semangat!!! Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan masing” jalani dengan ikhlas dan penuh ke sabaran.:)

  11. Jessica aesya
    Jessica aesya says:

    Im one of your friend, and from today you have to know that you’re worth everything. I love being your friend, you could tell me about everything, and also yaa i think ur unique,, and since i love make up i want to do some makeover on you later when we meet. I hope we could be a great bff”s. Love aesya

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *