Bau Harum dari Kristus

Minggu, 9 September 2018

Bau Harum dari Kristus

Baca: 2 Korintus 2:14-17

2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.

2:15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.

2:16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?

2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. —2 Korintus 2:15

Bau Harum dari Kristus

Dalam kondisi kepanasan dan lusuh, Bob turun dari bus yang ditumpanginya untuk tiba di kota yang jauh dari rumahnya. Ia begitu kelelahan karena perjalanan panjang itu sekaligus bersyukur karena akan menikmati makan malam bersama para sahabat yang tinggal di daerah itu. Bob disambut dengan hangat dan ia pun langsung merasakan damai. Ia merasa disambut sebagai keluarga—nyaman, aman, dan dihargai.

Beberapa waktu kemudian, saat bertanya-tanya mengapa ia merasa begitu damai di tempat yang asing baginya itu, Bob menemukan jawabannya dalam surat 2 Korintus. Di sana, Rasul Paulus menggambarkan para pengikut Allah sebagai orang-orang yang mempunyai “bau yang harum dari Kristus”. “Itu dia!” kata Bob pada dirinya sendiri. Orang-orang yang telah menyambutnya itu memiliki “bau yang harum” dari Kristus.

Ketika mengatakan bahwa Allah memimpin umat-Nya di “jalan kemenangan” dalam Kristus dengan menyebarkan bau harum dari kebenaran-Nya, Paulus mengacu pada suatu tradisi pada zaman kuno. Pasukan yang telah meraih kemenangan akan membakar dupa sembari berbaris di jalanan. Bagi para pendukung mereka, bau dupa yang wangi itu membawa sukacita. Demikian juga, kata Paulus, umat Allah memiliki bau yang harum bagi orang-orang yang percaya. Itu bukanlah aroma yang kita ciptakan sendiri, tetapi sesuatu yang Allah berikan ketika Dia memimpin kita menyebarkan pengenalan tentang diri-Nya.

Bob adalah ayah saya, dan perjalanannya ke kota yang jauh itu sudah terjadi lebih dari 40 tahun lalu. Namun, ia tidak pernah melupakannya. Ia sangat senang bercerita tentang sahabat-sahabatnya di sana—orang-orang yang berbau harum dari Kristus. —Amy Peterson

Bapa Surgawi, terima kasih Engkau sudah membawa umat-Mu pada kemenangan dan menyebarkan bau harum dari kebenaran-Mu melalui diri kami.

Siapa orang yang berbau harum dari Kristus bagi kamu?

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 6-7; 2 Korintus 2

Bagikan Konten Ini
29 replies
  1. Joshua Michael
    Joshua Michael says:

    Tuhan, terima kasih Engkau telah mengingatkanku pada bau harum Kristus yang menjadi penyemangat rohaniku
    Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *