Teruslah Melayani

Senin, 27 Agustus 2018

Teruslah Melayani

Baca: Daniel 6:11-23

6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

6:12 Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.

6:13 Kemudian mereka menghadap raja dan menanyakan kepadanya tentang larangan raja: “Bukankah tuanku mengeluarkan suatu larangan, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa?” Jawab raja: “Perkara ini telah pasti menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali.”

6:14 Lalu kata mereka kepada raja: “Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan tuanku, ya raja, dan tidak mengindahkan larangan yang tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya.”

6:15 Setelah raja mendengar hal itu, maka sangat sedihlah ia, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel, bahkan sampai matahari masuk, ia masih berusaha untuk menolongnya.

6:16 Lalu bergegas-gegaslah orang-orang itu menghadap raja serta berkata kepadanya: “Ketahuilah, ya raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tidak ada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja yang dapat diubah!”

6:17 Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: “Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!”

6:18 Maka dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu, lalu raja mencap itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam hal Daniel tidak dibuat perubahan apa-apa.

6:19 Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur.

6:20 Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa;

6:21 dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: “Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?”

6:22 Lalu kata Daniel kepada raja: “Ya raja, kekallah hidupmu!

6:23 Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.”

Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu? —Daniel 6:21

Teruslah Melayani

Ketika psikolog pendidikan, Benjamin Bloom, mengadakan penelitian tentang pengembangan bakat kaum muda dengan memperhatikan masa kanak-kanak dari 120 tokoh pilihan—atlet, seniman, ilmuwan—ia menemukan bahwa mereka semua memiliki satu kesamaan: mereka telah berlatih secara intensif selama jangka waktu yang lama.

Penelitian Bloom menunjukkan bahwa dibutuhkan disiplin untuk dapat berkembang dalam bidang kehidupan apa pun. Perjalanan kita bersama Allah pun sama. Membangun disiplin rohani dengan menyediakan waktu bersama-Nya merupakan salah satu cara bagi kita untuk bertumbuh dalam iman kepada-Nya.

Daniel adalah contoh yang baik tentang seseorang yang memprioritaskan disiplin rohani dalam perjalanan imannya. Di masa mudanya, Daniel mulai membuat keputusan-keputusan yang cermat dan bijaksana (1:8). Ia juga berkomitmen untuk berdoa secara teratur dan “memuji Allahnya” (6:11). Ketekunannya dalam mencari Allah telah menghasilkan kehidupan iman yang sangat jelas terlihat oleh orang-orang di sekitarnya. Raja Darius bahkan menyebut Daniel sebagai “hamba Allah yang hidup” (ay.21) dan dua kali menyebut Daniel sebagai orang yang menyembah Allah “dengan tekun” (ay.17,21).

Seperti Daniel, kita sangat membutuhkan Allah. Sungguh indah saat mengetahui bahwa Allah bekerja di dalam kita untuk membuat kita rindu dan rela menyediakan waktu bersama-Nya! (Flp. 2:13). Jadi, marilah kita datang kepada Allah setiap hari, dengan meyakini bahwa waktu yang kita habiskan bersama-Nya akan menghasilkan dalam diri kita suatu kasih yang senantiasa mengalir dan pengertian serta pengenalan yang terus bertumbuh akan Juruselamat kita (Flp. 1:9-11). —Keila Ochoa

Bapa, terima kasih atas hak istimewa yang kuterima untuk melayani-Mu. Tolonglah aku untuk menyediakan waktu untuk bertemu dengan-Mu secara teratur agar aku makin bertumbuh dan mengenal-Mu.

Waktu bersama Allah akan mengubah hidup kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 120-122; 1 Korintus 9

Artikel Terkait:

Pelayanan di Balik Layar

Bagikan Konten Ini
20 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *