Seperti Apakah Allah Itu?
Minggu, 1 Juli 2018
Baca: Ibrani 1:1-10
1:1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
1:4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
1:5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?” dan “Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?”
1:6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: “Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.”
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: “Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api.”
1:8 Tetapi tentang Anak Ia berkata: “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.
1:9 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu.”
1:10 Dan: “Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
[Sang Anak] adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. —Ibrani 1:3
Untuk merayakan momen istimewa, saya diajak suami mengunjungi sebuah galeri seni di lingkungan kami. Ia mengatakan bahwa saya dapat memilih salah satu lukisan di sana sebagai hadiah. Saya pun memilih sebuah lukisan kecil yang menggambarkan anak sungai yang mengalir di tengah hutan. Dasar sungai hampir mengisi seluruh gambar sehingga lukisan itu tidak banyak menampilkan langit. Meskipun demikian, pantulan pada permukaan air sungai yang jernih memperlihatkan posisi matahari, puncak-puncak pohon, dan suasana yang berkabut. Satu-satunya cara untuk “melihat” langit adalah dengan memandangi permukaan air sungai itu.
Dalam konteks spiritual, Yesus bagaikan anak sungai tersebut. Jika ingin tahu seperti apakah Allah itu, kita memandang kepada Yesus. Penulis kitab Ibrani mengatakan bahwa Yesus adalah “cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah” (1:3). Meskipun kita dapat mempelajari fakta-fakta tentang Allah melalui pernyataan langsung dalam Alkitab seperti “Allah itu kasih”, kita dapat memperdalam pemahaman kita dengan melihat bagaimana Allah akan bertindak saat Dia menghadapi masalah yang sama dengan apa yang kita hadapi sebagai manusia. Itulah yang ditunjukkan Yesus kepada kita, ketika sebagai Allah, Dia datang ke dunia dan mengambil rupa manusia.
Saat dicobai, Yesus mengungkapkan kekudusan Allah. Ketika menghadapi kegelapan rohani, Dia menunjukkan otoritas Allah. Saat bergumul dengan masalah orang, Dia menunjukkan kepada kita hikmat Allah. Dalam kematian-Nya, Dia melukiskan kasih Allah.
Meskipun tak bisa memahami segala sesuatu tentang Allah—Dia tak terbatas dan pemikiran kita sangat terbatas—kita mengenal sifat-sifat-Nya dengan pasti saat kita memandang kepada Yesus Kristus. —Jennifer Benson Schuldt
Ya Allah, terima kasih karena Engkau telah memungkinkan kami untuk mengenal-Mu. Tolong kami bertumbuh makin dekat kepada-Mu dengan memandang kepada Yesus.
Sifat-sifat Allah dapat dikenali ketika kita memandang kepada Yesus.
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 20-21; Kisah Para Rasul 10:24-48
Amin. Terima kasih Tuhan, Engkau setia diatas ketidaksetiaan kami.
Puji Tuhan, kuatkan Iman saya Tuhan..Amin
amin,,,
Aminn..
menambah wawasan dan memperkuat iman bgi setiap org pércaya
Tuhan Yesus menyertai kita sekalian.
amin
amin
Amin, Terima Kasih Tuhan
ku tetap setia, amin.
amin.terima kasih Allah Bapa Yesus Kristus yg selalu setia saat kami TDK setia dan menyadarkan kami bahwa ENGKAULAH yg pd akhirnya menolong kami
Amin
Terima kasih Tuhan kala Engkau setia menuntun ku agar ku tetap di jalan Mu. Amin.
tak terbatas kasih setia Tuhan seperti itulah gambaran kasihMu Bapa. Engkau cahaya kehidupan yg terpancar menyinari hidup kami manusia yang Tuhan pilih
Yesusku luar biasa
Amin..
Amien.Tuhan sll memberkati kita
Amin
amin. Yesus adalah cerminan pribadi Allah. hapsun
Tuhan, ajarku lebih dekat padamu
Amin
Amin.
Terimakasih Tuhan kami mengenalMu. Terpujilah namaMu skrang dan sampai slamanya amin
Amin
amin
amin jagai kami tuhan dalam istirahat kami malam ini. selamat mlm semuanya.
amin
Amin
Amin
terima kasih Tuhan buat pengampunan yang Engkau beri buat kami.
Amin
Amen