Sauh yang Teguh di saat Kita Takut

Kamis, 12 Juli 2018

Sauh yang Teguh di saat Kita Takut

Baca: Yesaya 51:12-16

51:12 Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang seperti rumput,

51:13 sehingga engkau melupakan TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, sehingga engkau terus gentar sepanjang hari terhadap kepanasan amarah orang penganiaya, apabila ia bersiap-siap memusnahkan? Di manakah gerangan kepanasan amarah orang penganiaya itu?

51:14 Dia yang dipasung terbelenggu akan segera dibebaskan; ia tidak akan turun mati ke liang kubur, dan tidak akan kekurangan makanan.

51:15 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengharubirukan laut, sehingga gelombang-gelombangnya ribut, —TUHAN semesta alam nama-Nya.

51:16 Aku menaruh firman-Ku ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau dalam naungan tangan-Ku, supaya Aku kembali membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, dan berkata kepada Sion: Engkau adalah umat-Ku!

Akulah, Akulah yang menghibur kamu. —Yesaya 51:12

Sauh yang Teguh di saat Kita Takut

Apakah kamu sering khawatir? Saya juga. Saya bergumul dengan kecemasan hampir setiap hari. Saya khawatir tentang hal-hal besar dan hal-hal kecil. Terkadang, sepertinya saya khawatir tentang apa saja. Ketika saya masih remaja, saya pernah menelepon polisi saat orangtua saya pulang empat jam lebih lama dari waktu yang dijanjikan.

Kitab Suci berulang kali memerintahkan kita untuk tidak takut. Karena Allah baik dan berkuasa, dan karena Dia telah memberikan Yesus untuk mati bagi kita dan Roh Kudus-Nya untuk menuntun kita, ketakutan tidak sepatutnya menguasai hidup kita. Kita mungkin menghadapi hal-hal yang sulit, tetapi Allah telah berjanji untuk menyertai kita dalam menghadapi semua itu.

Satu bagian Alkitab yang telah terbukti menolong saya dalam momen-momen yang menakutkan adalah Yesaya 51:12-16. Di bagian itu, kepada umat yang mengalami penderitaan yang luar biasa, Allah mengingatkan bahwa Dia tetap menyertai mereka, dan kehadiran-Nya yang memberikan penghiburan merupakan realitas yang terpenting. Seburuk apa pun keadaan mereka, Dia berkata melalui Nabi Yesaya: “Akulah, Akulah yang menghibur kamu” (ay.12).

Saya sangat menyukai janji tersebut. Lima kata itu telah menjadi sauh yang meneguhkan jiwa saya yang bimbang. Saya mengandalkan janji itu berulang kali ketika hidup terasa begitu berat, saat kegentaran terasa sangat menyiksa (ay.13). Melalui bagian Alkitab ini, Allah mengingatkan saya untuk mengalihkan pandangan saya dari ketakutan kepada satu Pribadi yang “membentangkan langit” (ay.13) dengan sikap beriman dan ketergantungan total. Dia sudah berjanji akan menghibur kita. —Adam Holz

Bapa, terkadang pergumulan kami terlihat begitu besar. Namun, Engkau lebih besar. Tolonglah kami untuk mengandalkan janji penghiburan-Mu di momen-momen yang menakutkan dan mengalami kasih pemeliharaan-Mu saat kami mempercayai-Mu.

Kehadiran Allah yang memberikan penghiburan lebih berkuasa daripada segala ketakutan kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 4-6; Kisah Para Rasul 17:16-34

Bagikan Konten Ini
46 replies
  1. santo
    santo says:

    pas… buat saya yang mengalami masalah kekhawatiran berlebihan dan terlalu mengandalkan logika dan pemikiran sendiri… teguran yg keras.. dan penguatan yg dahsyat.. semangat kembali melayani dalam pekerjaan.. Tuhan memberkati.

  2. ien g
    ien g says:

    tidak penting seberapa sakit hadapi masalah, yang penting Allah hadir di tengah-tengah kita, amin

  3. ronald
    ronald says:

    Tuhan Yesus jauhkanlah kami dr segala kekhawatiran dan ketakutan didlm menjalani hari2 kami kedepan, dan kuatkan kami slalu,dlm nama Yesus amin.

  4. Sulinda Manik
    Sulinda Manik says:

    Dalam kehidupan sehari hari selalu ada rasa cemas ,,,berat atau ringan ,,,ajari kami Tuhan agar kami lebih berserah kepada Mu sebab pada Mu ada Keselamatan dan Penghiburan yg lebih BerKuasa dari pada segala Ketakutan ,,,amin

  5. Bobby Novris Zendrato
    Bobby Novris Zendrato says:

    Firman Tuhan ini sangat memberkati saya. Saat ini saya sering kuatir karena perekonomian saya lemah sedangkan beban sangat besar. Tapi saya bersyukur karena hari ini Firman Tuhan menguatkan saya kembali dan saya percaya bahwa Tuhan peduli akan keperluan saya.

  6. Christian George Emor
    Christian George Emor says:

    Terima kasih untuk renungan dan ayatnya.

    Sesungguhnya ketika kita berusaha untuk menyenangkan orang lain, sadar kah kita kalau sering kita malah menyakiti hati Tuhan yang merupakan pencipta semesta?

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *