Renungan Piala Dunia: Tim dan Pelatih Baru
Siapakah yang sebenarnya bertanggung jawab atas performa sebuah tim? Para pemain atau sang pelatih? Perdebatan itu tidak ada habisnya. Namun, pada akhirnya, satu-satunya yang akan dipecat kalau sebuah tim kalah terus adalah pelatihnya.
Seorang pelatih berhak menentukan taktik pertandingan, posisi para pemain, cara melakukan tendangan bebas atau tendangan sudut (set-piece), dan semua hal lainnya. Para pemain hanya perlu mengerti bagian mereka, mengikuti instruksi yang diberikan, dan bermain dalam batasan yang diberikan atas mereka.
Demikian juga kita dalam tim yang diasuh Tuhan. Sebagai ‘pemain’ kita bertanggung jawab atas perbuatan kita (apakah kita mendengarkan Tuhan, Pelatih kita? Apakah kita dapat bekerja sama dengan rekan-rekan satu tim? Apakah kita mempercayai Yesus?). Namun pada akhirnya, Tuhanlah yang bertanggung jawab atas keseluruhan tim dan hasil yang kita capai.
Tuhan pasti membawa kita kepada kemenangan. Pertandingan itu sudah dimenangkan karena Yesus sudah mati dan bangkit. Semua kesalahan kita sudah dibayar lewat kematian-Nya, dan hidup baru yang kekal bersama Tuhan sudah diberikan melalui kebangkitan-Nya. Kita masih akan menghadapi beragam kesulitan sebagai bagian dari tim Tuhan; kita masih akan mengalami sakit, bergumul untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan menerima perlakuan tidak adil. Namun, dalam semuanya itu (termasuk setiap masalah dan gangguan), Tuhan beserta dengan kita untuk menolong kita melaluinya. Kemudian setelah semuanya itu berlalu, ada tempat di surga yang menanti kita. Dalam Alkitab, Yesus berjanji: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal . . . Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Yohanes 14:2-3).
Taktik pertandingan dan kemenangan ada di tangan Tuhan. Kita hanya perlu percaya dan mengikuti Dia.
“Saya tak pernah berniat pergi. Saya akan di sini seumur hidup, dan semoga berlanjut setelah saya mati.”
—Alan Shearer (mengenai kesetiaannya pada tim Newcastle United)
Untuk Direnungkan
Pernahkah kamu merasakan penyertaan Tuhan ketika kamu mengalami sakit, pergumulan memenuhi kebutuhan hidup, atau perlakuan tidak adil? Bagaimana Tuhan menolongmu menghadapi masa-masa sulit tersebut?
Bagikan perenunganmu di kolom komentar di bawah untuk menguatkan sobat-sobat muda lainnya.
????
puji Tuhan,Tuhan Yesus selalu menyertai saya di segala kesulitan yang saya alami.satu hal yang perlu saya lakukan,serahkan semua kepada Tuhan Yesus dan iman ni.bersamanya semuanya akan baik-baik saja????terima kasih banyak Tuhan Yesus
ketika saya di ujung masalah,akan terkena PHK karna akan ada pengurangan dalam pekerjaan saya,saya berdoa kepada Tuhan dan menyerahkan semuanya. puji Tuhan sampai hari ini,Tuhan Yesus masih memperkenankan saya untuk bekerja di tempat saya bekerja,dan saya akan berusaha menjadi garam & terang didalam pekerjaan saya. dan memberikan yang terbaik dalam pekerjaan saya karna saya mengasihi Tuhan Yesus
Puji Tuhan..
puji Tuhan saya pernah merasakan hal seperti dia atas
ketika saya di perlakukan tidak adil
saya mengalami sakit
putus cinta dan segala hal yg buruk
pada saat saya merasa terpuruk sekali dalam setuasi tersebut
saya merasa sudah tidak ada harapan lagi
tetapi Tuhan datang melalui sahabat saya
saya ceritakan semua yang saya alami kepada sahabat saya
dan dia berkata Berselah Kepada Tuhan
dan mulai saat itu saya mulai rajin memuji Tuhan, rajin bersaat Teduh
Dan ketika saya serahkan segala pergumalan saya Kepada Tuhan
saya merasa Lega
beban yang berat telah dia
hati saya terasa damai
dan adha 1 ayat yg selalu menguatkan saya yang berkata “Sebab Rancangan Ku Bukan Rancangan Kecelakaan Melainkan Rancangan Damai Sejahtera Yang Memberikan Hari Depan Yang Penuh Harapan”
sebab Tuhan Lebih Tahu apa Yang kita perlu
teruslah berserah kepada Tuhan
jadikan Tuhan Sebagai Juruslamat Mu
Sangat terberkati. Amin
Amen