Pendosa seperti Kita

Selasa, 31 Juli 2018

Pendosa seperti Kita

Baca: Lukas 15:1-7

15:1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.

15:2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.”

15:3 Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:

15:4 “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?

15:5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,

15:6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.

15:7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”

Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka. —Lukas 15:2

Pendosa seperti Kita

Saya punya seorang teman bernama Edith yang menceritakan kepada saya pengalamannya yang menarik ketika ia memutuskan untuk percaya kepada Tuhan Yesus.

Dahulu Edith tidak mempedulikan agama. Namun, pada suatu Minggu pagi, ia pergi ke sebuah gereja di dekat apartemennya untuk mencari sesuatu yang dapat memuaskan jiwanya yang hampa. Khotbah pada hari itu terambil dari Lukas 15, dan ayat 2 berbunyi: “[Yesus] menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.”

Sang pengkhotbah membaca dari Alkitab versi King James dalam bahasa Inggris, dan di sana kata “makan” tertulis “eateth”. Bagi Edith, ayat itu terdengar demikian: “Ia menerima orang-orang berdosa dan Edith bersama-sama dengan mereka.” Edith pun terhenyak! Meskipun akhirnya ia sadar telah salah dengar, tetapi pemikiran bahwa Yesus menerima orang berdosa—dan itu termasuk Edith—terus diingatnya. Sore itu, ia memutuskan untuk datang kepada Yesus dan mendengarkan Dia. Edith mulai membaca kitab-kitab Injil dan tidak lama setelah itu memutuskan untuk beriman kepada Yesus.

Para pemuka agama pada zaman Yesus tidak menerima kenyataan bahwa Dia makan-minum bersama orang-orang yang berdosa dan tidak benar. Aturan-aturan yang mereka buat melarang mereka untuk berhubungan dengan orang-orang seperti itu. Namun, Yesus tidak mempedulikan aturan-aturan itu. Dia menerima siapa saja yang telah jatuh dalam dosa dan membawa mereka mendekat kepada-Nya, tanpa memandang sedalam apa kejatuhan mereka.

Kebenaran tersebut masih berlaku hingga saat ini: Yesus menerima orang-orang berdosa dan juga (nama kamu). —David H. Roper

Bapa Surgawi, tiada kata yang cukup melukiskan rasa syukur kami atas kedahsyatan kasih Anak-Mu, yang menarik orang-orang terbuang dan berdosa kepada-Nya, dan membuka jalan bagi kami untuk berani datang kepada-Mu dengan penuh sukacita.

Allah mencari kita saat kita gelisah, menerima kita saat kita berdosa, dan menopang kita saat kita gagal. —Scotty Smith

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 54-56; Roma 3

Desain gambar oleh WarungSaTeKaMu & Ferren Manuela

Bagikan Konten Ini
28 replies
  1. Viana
    Viana says:

    Tidak ada yang kebetulan di dunia.. God is listen.. Dia memberikan jawaban dan damai sejahtera secara personal untuk yg mencari Nya.. ( meskipun buat orang lain dianggap biasa)

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *