Aku Bisa Melihatmu

Selasa, 3 Juli 2018

Aku Bisa Melihatmu

Baca: Mazmur 121

121:1 Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?

121:2 Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

121:3 Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.

121:4 Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.

121:5 Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.

121:6 Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.

121:7 TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.

121:8 TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.

Tuhan akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya. —Mazmur 121:8

Aku Bisa Melihatmu

Ketika Xavier berusia dua tahun, ia pernah berlari dari satu lorong ke lorong lainnya di dalam sebuah toko sepatu kecil. Sambil bersembunyi di balik tumpukan kotak sepatu, ia tertawa geli saat suami saya, Alan, berkata, “Aku bisa melihatmu.”

Tiba-tiba saja, saya melihat Alan berlari panik dari satu lorong ke lorong berikutnya sambil memanggil nama Xavier. Kami bergegas lari ke bagian depan toko. Anak kami yang masih tertawa-tawa telah berlari menuju pintu depan yang terbuka ke arah jalan yang dilalui banyak kendaraan.

Dengan sigap, Alan meraup Xavier. Kami berpelukan sambil mengucap syukur kepada Allah, terisak-isak, dan menciumi kedua pipi tembem anak balita kami tersebut.

Setahun sebelum mengandung Xavier, saya pernah mengalami keguguran. Setelah Allah memberkati kami dengan kehadiran Xavier, saya menjadi orangtua yang selalu khawatir. Pengalaman di toko sepatu tadi membuktikan bahwa saya tidak akan selalu bisa melihat atau melindungi anak kami. Namun, saya memperoleh kedamaian dengan belajar untuk datang kepada Allah, satu-satunya sumber pertolongan saya di saat saya bergumul dengan kekhawatiran dan kecemasan.

Bapa Surgawi kita tidak pernah mengalihkan pandangan-Nya dari anak-anak-Nya (Mzm. 121:1-4). Meskipun kita tidak dapat mencegah datangnya pencobaan, sakit hati, atau kehilangan, kita dapat menjalani hidup dengan iman yang teguh dan bersandar kepada Sang Penolong dan Penjaga yang selalu menaungi kehidupan kita (ay.5-8).

Adakalanya kita mengalami hari-hari yang membuat kita merasa tersesat dan tak berdaya. Kita mungkin juga merasa tidak berdaya ketika tidak bisa melindungi orang-orang yang kita kasihi. Namun, kita bisa meyakini bahwa Allah kita yang Mahatahu tidak pernah mengabaikan kita—anak-anak-Nya yang terkasih dan berharga. —Xochitl Dixon

Tuhan, terima kasih Engkau telah menjaga kami dan orang-orang yang kami kasihi.

Allah senantiasa menjaga anak-anak-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 25-27; Kisah Para Rasul 12

Artikel Terkait:

Keluar dari Zona Nyaman

Bagikan Konten Ini
59 replies
Newer Comments »
  1. Blessdy Clementine
    Blessdy Clementine says:

    Tuhan selalu menyertai langkah hidup kita. Betapa ajaib dan hebatnya Tuhan Allah kita! Have a great day with Him everyone, Jesus loves us all.

  2. Doli Cihui
    Doli Cihui says:

    Terima kasih Tuhan Yesus Kristus.. KasihMu lah yang menghidupkan aku selama ini, selalu sampai selamanya.. Amiiin..

  3. Yenny
    Yenny says:

    Tuhan aku percaya Engkau selalu menyertai & menuntun ku di sepanjang hidup ku. Amin.

  4. Santi Boru Gultom
    Santi Boru Gultom says:

    Trimakasih untuk Tuhan Yesus yg menjadikan ku & kamu berharga dimataNya.
    amen.

  5. ronald
    ronald says:

    Trimakasih Tuhan Yesus utk smua pertolonganmu atas hidupku dan keluargaku, ajarlah kami utk slalu setia dan taat kepadamu ya Tuhan,dlm nama Yesus amin

  6. Helen Anggelia
    Helen Anggelia says:

    aku percaya bahwa Tuhan selalu mengawasi anak anak-Nya dan tidak akan pernah membiarkan kita jatuh jika kita mengandalkannya, ini baru saja saya rasakan, terimakasih Tuhan Engkau sungguh baik:)

Newer Comments »

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *