Diam

Jumat, 1 Juni 2018

Diam

Baca: Mazmur 46

46:1 Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Dengan lagu: Alamot. Nyanyian.

46:2 Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.

46:3 Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;

46:4 sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Sela

46:5 Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.

46:6 Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.

46:7 Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumipun hancur.

46:8 TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela

46:9 Pergilah, pandanglah pekerjaan TUHAN, yang mengadakan pemusnahan di bumi,

46:10) yang menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi, yang mematahkan busur panah, menumpulkan tombak, membakar kereta-kereta perang dengan api!

46:11 “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!”

46:12 TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Sela

Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! —Mazmur 46:11

Diam

Suatu hari, saya dan seorang teman sedang berselonjor di pantai sambil menikmati deburan ombak yang berirama di laut. Saat matahari mulai terbenam di kejauhan, ombak demi ombak terus bergulung ke arah kami, berhenti sebentar, lalu beriak lagi hingga hampir menyentuh ujung jari kami, dan kemudian surut kembali. “Aku suka sekali dengan laut,” kata teman saya sembari tersenyum. “Laut bergerak sehingga aku cukup diam dan tidak perlu bergerak.”

Alangkah cemerlangnya pemikiran teman saya itu! Banyak dari kita merasa sangat sulit untuk diam. Kita terus-terusan bergerak dan bekerja karena khawatir jika kita berhenti bergerak, kita akan kehilangan makna diri. Atau kita berpikir, apabila kita berhenti, kita harus menghadapi kenyataan hidup yang selama ini ada, tetapi kita hindari.

Dalam Mazmur 46:9-10, Allah menunjukkan kemahakuasaan-Nya dan menyatakan kuasa-Nya secara terbuka, “Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, . . . yang menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi, yang mematahkan busur panah, menumpulkan tombak, membakar kereta-kereta perang dengan api!” Allah kita adalah Allah yang senantiasa bekerja untuk menciptakan ketenangan dari tengah-tengah segala kekacauan yang kita hadapi hari demi hari.

Namun kemudian, di ayat 11 kita membaca, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!”

Tentu saja kita dapat mengenal Allah di tengah segala kesibukan yang kita lakukan ke sana kemari. Namun, undangan pemazmur untuk diam telah memanggil kita untuk memiliki pengenalan yang berbeda. Pengenalan itu membuat kita menyadari bahwa kita boleh diam—tanpa kehilangan makna diri—karena Allah sendiri tak pernah diam. Kita juga mengetahui bahwa hanya kuasa Allah yang sanggup memberikan kepada kita makna, perlindungan, dan kedamaian yang sejati. —Elisa Morgan

Ya Allah, tolonglah aku menemukan ketenteraman yang kurindukan di dalam-Mu.

Kita akan menemukan ketenteraman saat kita berada dalam dekapan kasih Allah dan kehendak-Nya yang sempurna.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 15-16; Yohanes 12: 27-50

Bagikan Konten Ini
35 replies
  1. Yenny
    Yenny says:

    Ya Tuhan aku akan belajar untuk diam dalam dekapan Mu dan membiarkan Engkau yang campur tangan dalam kehidupan ku. Amin

  2. ien g
    ien g says:

    kuasa Allah sanggup membuat kita memahami bahwa dalam setiap aspek kehidupan ini ada hubungannya dalam pengenalan akan Allah.

  3. Sulinda Manik
    Sulinda Manik says:

    Tuhan semesta Alam Sertailah kami selalu ,,,kami mau dalam dekapan Mu selalu ya Allah ,,,Terimakasih ,,,amin

  4. Esra Lamrie Saragih Smart
    Esra Lamrie Saragih Smart says:

    terimakasih atas firmanNya yang luar biasa. saya sangat diberkati. bahwasanya tidak boleh meninggalkan hadirat Tuhan, tinggal diam tenang di dalamNya

  5. Impola Nijamita S
    Impola Nijamita S says:

    Diam. Ketika konflik Israel – Palestina selalu jadi berita banyak orang bertanya, kemanakah Tuhan? Kenapa tidak ada solusi? Bukankah Tuhan Yesus mengajarkan kasih? Tanah yg ditempati bangsa israel sekarang adalah tanah perjanjian. Itu adalah tanah kanaan. Ketika nabi Musa naik ke gunung sinai, tanah kanaan itu telah diberkati jadi tanahnya bangsa israel. Lalu bagaimanakah dengan nasib bangsa palestina? Bukankah bangsa palestina ada disana? Tuhan Yesus mengatakan tanah kanaan akan jadi tanah perjanjian bagi bangsa israel. Tapi tidak pernah Tuhan katakan di atas tanah kanaan hanya ada bangsa israel. Buktinya bangsa Palestina sekarang ada di atas tanah kanaan. Artinya apa? Tuhan Yesus mengijinkan bangsa lain mendiami tanah kanaan. Tanah kanaan itu luas, Tuhan Yesus inginkan bangsa israel berbagi dengan bangsa lain. Alasan Tuhan? orang Israel itu senang atau tidak senang diselamatkan karena hukum taurat. Konflik yg terjadi sekarang memang dipergunakan Tuhan untuk menjaring orang-orang israel yg akan di masukkan ke sorga. Karena orang israel diselamatkan bukan karena imannya tapi karena perbuatan baiknya yg mengikuti hukum taurat. Di daratan israel dari dulu di jaga pasukan malaikat, israel dengan tanah kanaannya memang sampai kiamat akan tetap ada di situ. Saya ingin menjelaskan hal ini, supaya jangan seolah-olah Tuhan diam atas konflik israel – palestina, Tuhan Yesus adalah Tuhan yg adil, palestina juga diperhatikan Tuhan, ada 10 persen pemeluk kristen palestina juga diperhatikan Tuhan, orang-orang non kristen di palestina juga diperhatikan Tuhan. Tuhan adalah bapa Roh, yg berusaha menepati janjinya. Tentang larangan orang Indonesia yg dilarang berkunjung dan jiarah ke wilayah Israel, sebenarnya Tuhan Yesus tidak ada minta orang Kristen wajib ke yerusalem, sebenarnya lebih baik uang puluhan juta itu di tabung buat harta yg ada di sorga misalnya membantu orang miskin, menolong orang susah toh sorga tidak ada di yerusalem. Tapi jika ingin melihat langsung tempat-tempat yg tertulis di Alkitab tidak masalah boleh-boleh saja, nanti saya akan kirim pesan ke israel supaya di ijinkan orang Indonesia masuk ke Israel, saya orang yg suka bekerja dibelakang layar, kerja diam-diam tapi jelas. Semoga kasih karunia Tuhan Yesus menerangi hati dan pikiran kita. Amin

  6. Novie Kurniawan
    Novie Kurniawan says:

    Tuhan Yesus berilah ketenangan dalam hatiku yang sedang gundah gulana..Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *