Perubahan Sudut Pandang

Kamis, 3 Mei 2018

Perubahan Sudut Pandang

Baca: Mazmur 73:12-28

73:12 Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya!

73:13 Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.

73:14 Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.

73:15 Seandainya aku berkata: “Aku mau berkata-kata seperti itu,” maka sesungguhnya aku telah berkhianat kepada angkatan anak-anakmu.

73:16 Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku,

73:17 sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka.

73:18 Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur.

73:19 Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!

73:20 Seperti mimpi pada waktu terbangun, ya Tuhan, pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang hina.

73:21 Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,

73:22 aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.

73:23 Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.

73:24 Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.

73:25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.

73:26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.

73:27 Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.

73:28 Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Hal itu menjadi kesulitan di mataku, sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah. —Mazmur 73:16-17

Perubahan Sudut Pandang

Kota tempat saya tinggal pernah mengalami hujan salju yang terdahsyat dalam 30 tahun terakhir. Otot-otot saya terasa nyeri setelah berjam-jam mengeruk timbunan salju yang tidak habis-habisnya. Saya pun masuk ke rumah setelah bekerja keras dalam upaya yang sepertinya tidak membuahkan hasil. Setelah melepas sepatu bot, saya pun disambut oleh hangatnya perapian dan anak-anak saya yang berkumpul di sekelilingnya. Saat saya memandang keluar dari jendela rumah, sudut pandang saya terhadap cuaca buruk itu berubah total. Saya tidak lagi memandang timbunan salju di luar sebagai beban pekerjaan, melainkan saya menikmati keindahan dari ranting-ranting pohon yang membeku dan bentangan salju putih yang menyelimuti pemandangan suram di musim dingin.

Saya melihat pergeseran yang serupa, tetapi yang jauh lebih memilukan, dialami oleh Asaf ketika saya membaca kata-katanya dalam Mazmur 73. Awalnya, ia meratapi apa yang terjadi di dunia, ketika kejahatan tampaknya lebih berjaya dan dipuja. Ia meragukan manfaat dari hidup yang tampil beda dari kebanyakan orang dan menjalani hidup yang mengutamakan kebaikan orang lain (ay.13). Namun saat ia masuk ke dalam tempat kudus Allah, sudut pandangnya berubah (ay.16-17): ia ingat bahwa Allah akan berurusan dengan dunia dan segala permasalahannya secara sempurna dan, yang terpenting, jauh lebih baik untuk berada dekat dengan Allah (ay.28)

Ketika kita dibuat penat oleh masalah-masalah yang seakan tidak habis-habisnya di dunia ini, kita dapat masuk dalam tempat kudus Allah melalui doa. Kita akan diteguhkan oleh kebenaran yang mengubah sudut pandang dan hidup ini, yaitu bahwa penilaian-Nya lebih baik daripada penilaian kita. Meskipun situasi-situasi di sekitar kita mungkin tidak berubah, sudut pandang kita dapat berubah. —Kirsten Holmberg

Tuhan, aku mengakui betapa mudahnya aku merasa frustrasi dengan apa yang kulihat di sekitarku. Tolong aku untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang-Mu.

Allah memberi kita sudut pandang yang benar.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-Raja 14-15; Lukas 22:21-46

Bagikan Konten Ini
22 replies
  1. Nursi
    Nursi says:

    Tuhan dlm hidupku banyak cobaan,tapi saya selalu berdoa,dan dlm doaku Tuhan memberi saya sudut pandangMu,dan saya benar2 mendapat jawaban.

  2. jessicaarianto
    jessicaarianto says:

    amin, dpt firman yg buat sy makin belajar melihat dr sudut pandang Tuhan yg smua itu baik

  3. Jesica Maldini Pakpahan
    Jesica Maldini Pakpahan says:

    terlalu egois ketika saya tidak memilih sudut pandang Tuhan yang lebih baik.

  4. octo
    octo says:

    terima kasih Ya Tuhan.. .. saat ini sy agak frustasi, kecewa.., dan terima kasih atas Firman-mu… engkau sanggup memampukanku untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang-Mu.. amin.

  5. agusti lim
    agusti lim says:

    Tuhan, biarlah kami hidup dengan penuh integritas, apapun kondisi hidup kami tak membuat kami meragukan kasih dan kuasaMu, memiliki penilaian dan sudut pandang yang sepadan dengan Engkau. kami percaya Tuhan selalu ada rencanaMu yang sempurna di balik setiap kesulitan dan pergumulan yang berat.

  6. ien g
    ien g says:

    Firman Allah berkuasa meluruskan sudut pandang kita ttg segala hal…Firman Allah dahsyatttttt!

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *