Persekutuan yang Terputus
Kamis, 31 Mei 2018
Baca: Matius 27:32-50
27:32 Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.
27:33 Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak.
27:34 Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya.
27:35 Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi.
27:36 Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia.
27:37 Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: “Inilah Yesus Raja orang Yahudi.”
27:38 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.
27:39 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala,
27:40 mereka berkata: “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!”
27:41 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:
27:42 “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
27:43 Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah.”
27:44 Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga.
27:45 Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?”* Artinya: /Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
27:47 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: “Ia memanggil Elia.”
27:48 Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum.
27:49 Tetapi orang-orang lain berkata: “Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia.”
27:50 Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? —Matius 27:46
Jeritan pilu yang nyaring menembus gelapnya udara petang itu. Saya membayangkan jeritan itu mengalahkan tangis dan ratapan dari para sahabat dan orang-orang terkasih yang berada di bawah salib Yesus. Jeritan itu mengalahkan rintihan dua penjahat yang sekarat, yang disalibkan di kedua sisi Yesus. Dan jeritan itu pastilah mengejutkan semua orang yang mendengarnya.
“Eli, Eli, lama sabakhtani?” seru Yesus dalam kesakitan dan kepedihan yang amat sangat saat tergantung di kayu salib yang memalukan di Golgota (Mat. 27:45-46).
Yesus berseru, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Saya tak bisa membayangkan ada kata-kata lain yang lebih memilukan hati. Sejak kekekalan, Yesus, Allah Anak, telah mempunyai persekutuan yang sempurna dengan Allah Bapa. Bersama-sama mereka menciptakan alam semesta, membentuk manusia sesuai dengan gambar dan rupa mereka, dan merencanakan karya keselamatan manusia. Tak pernah sekali pun mereka tidak bersekutu secara sempurna dalam kekekalan.
Dan sekarang, saat penderitaan salib itu terus membawa kepedihan yang besar bagi Yesus, untuk pertama kalinya Dia merasa ditinggalkan oleh Allah Bapa sementara Dia menanggung dosa seluruh dunia.
Itulah satu-satunya cara yang harus ditempuh. Hanya melalui persekutuan yang terputus itulah keselamatan dapat menjadi milik kita. Dan hanya karena Yesus bersedia mengalami pengabaian dari Allah saat Dia tergantung di kayu salib, maka manusia dapat kembali menjalin persekutuan dengan Allah.
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menanggung penderitaan yang begitu berat agar kami dapat diampuni. —Dave Branon
Yesus, kami kembali takjub melihat pengorbanan-Mu. Kami bersujud di hadirat-Mu dan bersyukur atas semua yang telah Engkau lakukan bagi kami di kayu salib. Terima kasih, karena karya-Mu, kami dapat bersekutu dengan Allah Bapa selamanya.
Salib menyingkapkan kerinduan hati Allah bagi jiwa-jiwa yang terhilang.
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 13-14; Yohanes 12:1-26
Trimksh Tuhan Yesus pengorbanan Mu yang sungguh luar biasa melalui darahMu yang suci Kau telah tebus dosa kami melalui salibMu Kau telah pikul beban kami bahkan melalui bilurMu Kau telah sembuhkan segala penyakit kami ini semua oleh kasih AnugrahNya amin amin
Trimaksh Yesus … amin
Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau sungguh baik, selalu ada saja cara Tuhan untuk menolong kami supaya kami selamat,bahkan Engkau di salib karena dosa dosa kami, tapi banyak di antara kami yang tidak perduli dan tidak mau tau.Oh Tuhan ampunilah kami dan sadarkanlah kami, supaya kami tidak menyesal nantinya.Terpujilah Tuhan Haleluya Aminn.
Aminn.. Aminn..
Tks Yesus pengorbananMu yang tak ternilai harganya bagi kami .Amin.
Amin
Terimakasih Yesusku
puji nama Tuhan Yesus…nama diatas segala nama…yang berkuasa.Aku bangga dengan apa yg aku sembah yaitu Yesus yang penuh kasih dan pengampunan
Haleluya, Terimakasih Yesus buat pengorbanan-Mu di kayu salib untuk menebus dosa dosa kami manusia
Amin
Salib menyingkapkan kerinduan hati Allah bagi jiwa-jiwa yang terhilang.
Karena SalibMu ku hidup ❤ Thank you Jesus
terimakasih ya Tuhan Yesus engkau telah rela mati demi manusia yang berdosa ini menjadi kembali putih seperti salju
Amin.
Amin, Ya Yesus
amin
puji Tuhan….Tuhan Yesus layak di sembah.
Tuhan, Terimakasih buat pengorbanan Mu bagi kami, Amin
Thank you Jesus for your love for me.
tidak ada rasa sakit.. rasa pilu..dan penderitaan kita yg sebanding dengan yg Dia alami .. dan tidak akan pernah ada lagi yg seperti Dia..rasa syukur dan ungkapan trimakasih mungkin tdk akan pernah cukup membalas kasihNya.. Oh Tuhanku..Yesusku..trimakasih untuk pengampunan dan pengorbananMu. Amin.
amin
AMIN
amin..
Amien…trimakasih Tuhan atas pengorbanan-Mu..
Tiada kata terucap…
aminnn
Amin.
Tuhan, ajarkan saya untuk dapat menghargai suatu pengorbanan.. all viewers tolong doakan saya agar saya dapat kembali daat bersekutu dengan Tuhan secara lebih dan lebih lagi.
marilah kita hidup menyerupai Tuhan agar pengorbanan Yesus dikayu salib tidak sia-sia.Amin.
Tuhan Yesus, terima kasih buat pengorbanan Mu, kasih Mu, sungguh tiada ternilai dengan apapun…
Terimakasih Tuhan. Ampuni kami yg tidak layak menerimanya. Terpujilah namaMu skrang dan sampai slamanya amin
dengan apa kan kubalas Tuhan selain puji dan sembah KAU
Rasa sakit batiniah yang yesus rasakan jauh lebih berat dari rasa sakit fisik yang ia rasakan, karena hubungannya dengan Allah yang sempurna harus terputus oleh dosa kita. Tuhan, ajar kami untuk menghargai pengorbanan Tuhan yang sempurna.
Puji Tuhan, terimakasih Tuhann
HALLELLUYAA
Stay Blessed
Amen