Sportivitas

Sabtu, 7 April 2018

Sportivitas

Baca: Titus 2:7-8,11-14

2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

2:8 sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.

2:11 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.

2:12 Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini

2:13 dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,

2:14 yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

Jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. —Titus 2:7

Sportivitas

Saat pelari asal Singapura, Ashley Liew, menyadari bahwa ia berlari paling depan dalam perlombaan maraton di Pesta Olahraga Asia Tenggara, ia langsung tahu ada yang salah. Ia melihat bahwa para pelari lain yang tadinya memimpin perlombaan itu telah berbelok ke jalan yang salah dan sekarang mereka tertinggal di belakangnya. Ashley bisa saja memanfaatkan kesalahan mereka, tetapi semangat sportivitas yang dipegangnya teguh mengajarkan bahwa cara itu tidak akan menjadikannya pemenang sejati. Ia ingin menang karena berlari lebih cepat, bukan karena para pelari lainnya salah jalan. Karena keyakinan itulah Ashley memperlambat larinya agar mereka dapat menyusul.

Pada akhirnya, Ashley kalah dalam perlombaan itu dan tidak memperoleh medali. Namun, ia mendapat penghormatan dari warga sebangsanya serta penghargaan internasional atas sikapnya yang sportif. Sikap Ashley juga memberikan kesaksian iman yang baik, sehingga tentu ada yang tergerak untuk bertanya, “Apa yang mendorongnya berbuat demikian?”

Sikap Ashley menantang saya untuk membagikan iman saya melalui perbuatan nyata. Perbuatan kita yang sederhana—seperti menunjukkan perhatian, membagikan kebaikan, atau membawa pengampunan—dapat memuliakan Allah. Itu seperti yang dikatakan Paulus, “Kalau engkau mengajar, engkau harus jujur dan bersungguh-sungguh. Pakailah kata-kata yang bijaksana, yang tidak dapat dicela orang” (TiT. 2:7-8 bis).

Sikap kita yang positif terhadap orang lain dapat menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu tampil beda dalam hidup ini karena Roh Kudus berkarya di dalam kita. Dia akan memberi kita kesanggupan untuk menjauhi dosa dan keinginan duniawi, serta untuk menjalani hidup benar yang mengarahkan orang kepada Allah (ay.11-12). —Leslie Koh

Bapa Surgawi, kiranya perilaku kami membuat orang lain ingin tahu mengapa kami mampu tampil beda. Tolonglah kami untuk mengikuti pimpinan Roh-Mu yang kudus saat kami menjelaskan kepada mereka tentang pengharapan yang kami miliki.

Jalanilah hidup sedemikian rupa sehingga orang lain ingin mengenal Yesus.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 7-9; Lukas 9:18-36

Bagikan Konten Ini
31 replies
  1. Callista Dorothy
    Callista Dorothy says:

    Tekadku ingin hidup sebaik mungkin, sehingga org mengenal Yesus melalui hidupku

  2. Joshua Michael
    Joshua Michael says:

    Ya Yesus, pakai hidupku menjadi pribadi yang bisa menggambarkan citraMu agar namaMu lah yang dipermuliakan..
    Amin

  3. agusti lim
    agusti lim says:

    Tuhan, kuingin hidupku bermakna bagi orang lain. pakailah hidup kami sebagai alatMu menjadi berkat bagi sesama. sehingga melalui hidup kami, namaMu diagungkan. dan kami rindu melalui hidup kami, orang lain boleh mengenal kepadaMu.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *