Satu Menderita, Semua Menderita

Jumat, 13 April 2018

Satu Menderita, Semua Menderita

Baca: 1 Korintus 12:14-26

12:14 Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.

12:15 Andaikata kaki berkata: “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?

12:16 Dan andaikata telinga berkata: “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?

12:17 Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?

12:18 Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.

12:19 Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?

12:20 Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.

12:21 Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak membutuhkan engkau.”

12:22 Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.

12:23 Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.

12:24 Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,

12:25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.

12:26 Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.

Jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. —1 Korintus 12:26

Satu Menderita, Semua Menderita

Ketika seorang rekan kerja tidak masuk karena sakit parah, setiap orang di kantor merasa khawatir. Setelah memeriksakan diri ke rumah sakit dan istirahat sepanjang hari, ia dapat kembali bekerja dan menunjukkan penyebab dari sakitnya, yakni batu ginjal. Ia meminta dokternya untuk memberikan batu dari dalam ginjalnya itu sebagai suvenir. Melihat batu itu, saya bisa ikut merasakannya, karena saya pun pernah menderita batu empedu bertahun-tahun lalu. Rasa sakitnya sungguh sangat menyiksa.

Bukankah menarik bahwa sesuatu yang begitu kecil bisa menyebabkan seluruh tubuh menderita? Namun, seperti itulah maksud Rasul Paulus dalam 1 Korintus 12:26: “Jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita.” Sepanjang pasal 12, Paulus menggunakan metafora sebuah tubuh untuk menggambarkan orang-orang Kristen di dunia. Ketika berkata, “Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa” (ay.24), Paulus mengacu pada keseluruhan tubuh Kristus—semua orang Kristen. Kita semua memiliki karunia dan peran yang berbeda-beda. Namun karena kita semua adalah bagian dari satu tubuh, maka jika satu menderita, kita semua ikut menderita. Ketika seorang saudara seiman mengalami penganiayaan, dukacita, atau pencobaan, kita merasakan sakitnya seolah-olah kita sendiri mengalami penderitaan itu.

Rasa sakit yang dialami rekan kerja saya mendorongnya untuk mencari bantuan yang dibutuhkan tubuhnya. Sebagai tubuh Kristus, penderitaan saudara seiman membangkitkan belas kasihan kita dan mendorong kita untuk berbuat sesuatu. Kita dapat mendoakan, memberikan kata-kata penguatan, atau melakukan apa saja yang diperlukan untuk memulihkannya. Demikianlah caranya kita semua hidup sebagai satu tubuh. —Linda Washington

Tuhan, berikanlah damai kepada orang-orang yang dianiaya atau menderita. Keluarga-Mu adalah keluargaku juga.

Semua ditanggung bersama sebagai satu tubuh.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 22-24; Lukas 12:1-31

Artikel Terkait:

Haruskah Aku Pindah Gereja?

Bagikan Konten Ini
13 replies
  1. Dian Raviyani
    Dian Raviyani says:

    saya berdoa untuk mama dan teman saya di Cina saya yang sedang sakit. saya juga berdoa untuk teman saya di Korea yg masih belum percaya pada Tuhan, semoga ia dipulihkan sepenuhnya. Amin

  2. agusti lim
    agusti lim says:

    Tuhan, ajar kami untuk mensyukuri perbedaan, menyadari bahwa kami berbeda satu dengan yang lain, setiap orang unik dan berharga di mataMu. sebagai bagian dari tubuh Kristus kami boleh meneladani Kristus yang adalah kepala gereja, saling bergandengan tangan, sehati, sepikir, setujuan, sepenanggungan, saling melengkapi satu dengan yang lain sehingga Tuhan dimuliakan melalui gerejaNya.

  3. HELUCIT
    HELUCIT says:

    @elisabeth Victoria, masa amin pakai tanda tanya (????) artinya kamu masih kurang percaya.
    @karen Vanessa, masa mengomentari artikel kok gak ada artinya sama sekali sih……. Apa maksudnya kamu menulis Hai kamu ?

  4. tan setiadi
    tan setiadi says:

    firman yang mengajarkan kita . untuk saling memperhatikan saudara saudara kita. jika saudara kita dalam kesusahan . maka kita pun akan merasa kesusahan saudara kita yang sedang mengalami kesusahan . dan hendakllah kita bisa untuk membantu saudara kita keluar dari kesusaban nya. Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *