Kebaikan Orang yang Tak Dikenal
Senin, 2 April 2018
Baca: Matius 6:1-4
6:1 “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. —Matius 6:3
Ketika baru lulus kuliah, keadaan mengharuskan saya untuk membatasi uang belanja saya tidak lebih dari 25 dolar seminggu. Suatu hari, saat sedang antre membayar, saya merasa bahwa total harga dari barang-barang yang saya ingin beli lebih besar daripada sisa uang yang saya kantongi. Oleh karena itu, saya berkata kepada kasir, “Tolong berhenti kalau total harganya sudah 20 dolar.” Ternyata saya dapat membeli semua barang yang saya pilih, kecuali sebungkus merica.
Saat saya hendak pulang, tiba-tiba seseorang menghentikan mobil saya. Ia berkata, “Ini merica untuk Ibu,” sembari memberikan bungkusan itu kepada saya. Sebelum saya sempat mengucapkan terima kasih, ia sudah melangkah pergi.
Mengenang indahnya kebaikan yang sederhana itu sungguh menyegarkan hati saya. Saya pun teringat pada kata-kata Yesus dalam Matius 6. Setelah mengecam mereka yang menggembar-gemborkan sedekah mereka kepada orang miskin (ay.2), Yesus mengajar murid-murid-Nya suatu sikap yang berbeda. Yesus menekankan, daripada menjadikan pemberian sebagai suatu pameran atas kemurahan hati pemberinya, hal itu sepatutnya dilakukan secara diam-diam, begitu tersembunyinya hingga seperti tangan kiri mereka tidak mengetahui apa yang dilakukan tangan kanannya (ay.3)!
Seperti yang diingatkan lewat kebaikan seseorang yang tidak saya kenal itu, fokus dari pemberian bukanlah diri kita. Kita memberi hanya karena Allah yang Maha Pemurah telah memberi dengan limpahnya kepada kita (2Kor. 9:6-11). Saat memberi dengan diam-diam dan murah hati, kita mencerminkan diri Allah—dan Dia pun menerima ucapan syukur yang memang layak diterima-Nya (ay.11). —Monica Brands
Memberi dengan diam-diam dan murah hati mencerminkan kemurahan hati Allah.
Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-Hakim 16-18; Lukas 7:1-30
ok
Aminn
Amin
Terpujilah Nama Bapa yg di sorga firman ini telah membuka hati saya untuk mengasihi dan apa yg saya beri hanya Tuhan yg tau.
????
amin.
Aminnnn
Amin
amin
amen
????
Kita memberi hanya karena Allah yang Maha Pemurah telah memberi dengan limpahnya kepada kita.
amen
AMIN
Amin.
Ya Tuhan, aku mau memberi kelimpahanMu dengan tidak memegahkan diri karena Engkau lah pusat dari segalanya..
Amin
amin
amin..
Selamat pagi semua, biarlah semua ini untuk kemuliaan Tuhan
Amen
hendaklah sedekah itu diberikan dengan tersembunyi…Tuhan Yesus memberkatii
Amin.
Tuhan Yesus baik….
amin
Yang terutama menyenangkan Allah dan bukan manusia
Yang indah pujian Allah dan bukan pujian manusia
Haleluya, jadilah demikian kemurahan hati
Amin
amin
Amin
Amiiiiiiiin
Amin…. terpuji lh Tuhan
Amin
Amin
amin.sangat memberkati.
AMIN
Amin
Ajar kami ya Bapa. Amin
keerrenn… sangat terberkati dengan renungan diatas. Tuhan Yesus memberkati.
praise the lord
Amin
sangat terberkati
Tuhan, ajar kami memberi dengan tulus tanpa pamrih, jangan sampai kami memberi hanya untuk mendapat pujian.
aminn
trmksh
amin
Amin
sungguh tegoran yang indah
Amen
amin
amin