Iman Seorang Janda

Kamis, 26 April 2018

Iman Seorang Janda

Baca: 2 Raja-Raja 4:1-7

4:1 Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: “Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya.”

4:2 Jawab Elisa kepadanya: “Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.” Berkatalah perempuan itu: “Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.”

4:3 Lalu berkatalah Elisa: “Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.

4:4 Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!”

4:5 Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang.

4:6 Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: “Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi,” tetapi jawabnya kepada ibunya: “Tidak ada lagi bejana.” Lalu berhentilah minyak itu mengalir.

4:7 Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: “Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu.”

Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapa-Mu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. —Matius 6:32

Iman Seorang Janda

Hari masih sangat gelap saat Ah-pi memulai aktivitasnya. Penduduk desa lainnya juga akan segera bangun untuk pergi ke perkebunan karet. Menyadap lateks (getah pohon karet) adalah salah satu sumber penghasilan utama bagi penduduk desa Hongzhuang, China. Untuk mengumpulkan lateks sebanyak mungkin, pohon karet harus disadap sebelum fajar merekah. Ah-pi akan bergabung dengan penyadap karet lainnya, tetapi ia mengambil waktu bersekutu dengan Allah terlebih dahulu.

Bersama menantu perempuannya, Ah-pi menafkahi ibunya yang sudah tua dan dua cucunya. Ayah, suami, dan putra tunggalnya telah meninggal dunia. Ah-pi mengingatkan saya kepada kisah dalam Alkitab tentang seorang janda yang mempercayai Allah.

Suami dari janda itu telah meninggal dan mewariskan utang (2Raj. 4:1). Dalam kesulitannya, ia mencari pertolongan Allah dengan mengadu kepada hamba-Nya, Nabi Elisa. Janda itu percaya bahwa Allah memperhatikannya dan Dia sanggup melakukan sesuatu untuk menolongnya. Dan Allah pun bertindak. Dia memenuhi kebutuhan janda itu secara ajaib (ay.5-6). Allah yang sama juga memenuhi kebutuhan Ah-pi—meski tidak dengan mukjizat, melainkan lewat setiap jerih lelahnya, hasil dari pohon karet, dan bantuan dari saudara seimannya.

Meskipun terkadang hidup membebani kita dengan beragam tuntutan, kita dapat selalu meminta kekuatan dari Allah. Kita dapat berserah sepenuhnya kepada Allah, melakukan yang terbaik, dan memperkenankan Allah bertindak dengan cara-Nya sendiri di dalam situasi yang sedang kita hadapi. —Poh Fang Chia

Bapa, terima kasih atas kesabaran-Mu bahkan di saat aku lebih mengandalkan diriku sendiri dan baru datang kepada-Mu sebagai pilihan terakhir. Ajarku untuk mencari pertolongan-Mu sebelum aku melakukan apa pun.

Situasi yang kita hadapi mungkin berada di luar kemampuan kita, tetapi sesungguhnya tidak pernah melampaui kesanggupan Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 23-24; Lukas 19:1-27

Bagikan Konten Ini
34 replies
  1. Nursi
    Nursi says:

    Bapa setiap saya melangkah dan mengerjakan sesuatu saya tdk bisa berbuat apa2 tanpa pertolonganmu ya Bapa saya selalu meminta kpdMu saya yakin Bapa menolong setia orang yg butuh pertolonganMu.

  2. Patrecia Angraini Simatupang
    Patrecia Angraini Simatupang says:

    Aku percaya bahwa Allah memperhatikanku dan Dia sanggup melakukan sesuatu untuk menolongku. Amen..

  3. Joshua Michael
    Joshua Michael says:

    Tuhan, maafkan aku jika masih terlalu sering meragukan kuasaMu dan pesimis..
    ajarku untuk terus mengandalkan Engkau dan beriman seutuhnya pada Engkau
    Amin

  4. agusti lim
    agusti lim says:

    Tuhanku, kami berserah kepadaMu, memohon kekuatanMu untuk dapat melalui setiap kesulitan dalam hidup ini. ajar kami untuk senantiasa bersandar padaMu. kami selalu menghidupi iman kami dengan keyakinan bahwa tiada yang mustahil bagiMu.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *